Bermain game online saat jenuh atau di waktu luang memang sangat menyenangkan, terutama di saat pandemi yang mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah. Namun, tahukah Anda bahwa game online juga bisa berefek negatif pada kesehatan fisik dan mental kita? Melansir laman resmi Kementrian Kesehatan Indonesia, game online tak hanya disebut dapat menyebabkan adiksi, tetapi juga berbagai keluhan fisik serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Game Online, Pahami Manfaat dan Risikonya!”. Webinar yang digelar pada Senin (12/7) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Daniel K. Mandagie (Kaizen Room), Didin Sutandi (Penulis & Jurnalis), Dr Ni Made Ras Amanda, SSos, MSi (Japelidi & Universitas Udayana), Gilang Jiwana Adikara, S.I.Kom., M.A. (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta dan Japelidi), dan Nissa Muluk (Penyiar 90.4 Cosmopolitan FM) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Daniel K Mandagie menyampaikan informasi bahwa “Terdapat beberapa cara yang mudah dilakukan untuk mengurangi kecanduan game online. Misalnya, batasi waktu bermain game, carilah hobi baru, dan letakkan perangkat game di luar kamar tidur. Untuk mengoptimalkan manfaat internet, anak-anak harus dilatih untuk membuat keputusan cerdas. Tangkas berinternet mengajarkan mengenai dasar-dasar keamanan dan kewarganegaraan digital kepada anak-anak, dengan harapan mereka dapat menjelajahi dunia online dengan percaya diri.”

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Aan Faishal Jabbar menyampaikan pertanyaan “Banyak aplikasi aplikasi yang dipakai di laptop atau PC itu menggunakan mod/patch/crack, apakah sama berbahayanya dengan mod yang ada di handphone? Jika kita sudah terlanjur mengunduh dan memainkannya, bagaimana caranya supaya data kita tidak tercuri?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Gilang Jiwana Adikara, SIKom, MA, bahwa “Tidak semua mod itu berbahaya, tapi banyak juga yang berbahaya. Selama kita tidak root, aplikasi ini akan aman. Di PC juga ada sistem yang sejenis yang berpengaruh kepada kemanan data. Jika terpaksa untuk memakai mod harus cek terlebih dahulu dan memastikan kalau mod itu aman untuk kepentingan data pribadi.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.