Albert Einstein, menurut pengakuannya sendiri, tidak pernah mengajar murid-muridnya. Ia menyiapkan kondisi agar mereka bisa belajar. Dengan begitu, siswa bisa mengembangkan potensinya dan berpikir dengan mandiri.
Kepercayaan pada kemampuan anak adalah kunci dari pendidikan yang baik. Sekolah Santa Laurensia pun meyakini hal tersebut. Memiliki slogan educatio puerilis renovatio mundi est yang berarti pendidikan anak merupakan pembaharuan dunia, Sekolah Santa Laurensia hadir sebagai lembaga yang menerapkan pendidikan holistis. Tidak hanya membuat anak unggul di bidang akademik, tetapi juga menjadikan mereka pribadi yang berkarakter dan beretika.
“Sekolah Santa Laurensia bertujuan membentuk pribadi yang mandiri, kompeten, dan peduli terhadap lingkungan,” ujar Head of Research and Development Santa Laurensia Nurtati Moniaga SPd Med, Selasa (22/8).
Setelah sejak 1994 mengembangkan potensi siswanya dalam suasana pendidikan yang menyenangkan dan humanis di area Alam Sutera, kini, Sekolah Santa Laurensia mengembangkan sayap lebih lebar ke Suvarna Sutera. “Kami ingin menjangkau segmen yang lebih luas dan berkontribusi lebih banyak dalam dunia pendidikan,” lanjut Nurtati.
Selama ini, kontribusi itu memang nyata terlihat. Sekolah Santa Laurensia telah berhasil mencetak alumni yang kompeten. Sejumlah siswanya telah meraih beragam penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, misalnya medali emas untuk Genius Olympiad 2017, medali emas untuk World Scholar’s Cup 2017, medali emas untuk Young Scientist Competition 2016, dan medali perak untuk Youth Choir of Equal Voices.
Metode pembelajaran
Nurtati mengatakan, Sekolah Santa Laurensia menggunakan kurikulum nasional 2013 yang dikembangkan berdasarkan best practice. “Di dalam semua mata pelajaran, kami menggabungkan pendidikan karakter dengan pendidikan holistis yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif untuk membuat anak berkembang optimal,” ungkapnya.
Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, yang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Sekolah ini juga memberikan ruang yang cukup untuk mengoptimalkan kreativitas dan kemandirian sesuai dengan minat dan bakat anak. Hal ini difasilitasi dengan sarana-sarana untuk mendukung kemampuan akademik dan non-akademik, yaitu laboratorium, ruang komputer, kolam renang, lapangan olahraga, perpustakaan, ruang seni dan budaya, serta ruang masak.
“Seni dan budaya menjadi perhatian besar bagi sekolah ini. Seni sangat penting untuk melatih anak mengekspresikan imajinasinya. Kami punya beberapa ekstrakurikuler seni dan budaya, misalnya seni rupa, paduan suara, musik universal, serta musik tradisional seperti angklung, gamelan bali, dan arumba,” tutur Nurtati.
Selain menekankan pendidikan karakter, pendidikan holistis, dan bahasa Inggris, Sekolah Santa Laurensia membekali peserta didiknya dengan keterampilan dasar yang patut dikuasai untuk mampu bersaing pada abad ke-21 ini. “Kami membekali mereka dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif dalam menyelesaikan masalah, berkolaborasi, dan berkomunikasi lisan maupun tulisan,” ujar Nurtati.
Dengan didukung fasilitas lengkap dan tenaga pendidik yang profesional, Sekolah Santa Laurensia kampus Suvarna Sutera membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2018/2019. Pendaftaran dibuka untuk jenjang TK A-B, SD kelas 1–3, SMP kelas 7, dan SMA kelas 10.
“Sekolah Santa Laurensia kampus Suvarna Sutera menawarkan pendidikan yang berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau. Ada pula potongan biaya untuk pendaftar awal,” kata Nurtati. Sekolah Santa Laurensia juga mengadakan open house pada 9 September 2017 di Sekolah Santa Laurensia kampus Alam Sutera. [IKLAN/NOV]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 29 Agustus 2017