Kabupaten Sukamara merupakan wilayah dengan populasi penduduk paling sedikit di Provinsi Kalimantan Tengah. Ketersediaan tenaga pendidik yang layak pun sedikit, sementara kebutuhan guru berkualitas guna pemerataan pendidikan terus meningkat.
Kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar diperparah karena kondisi geografis Kabupaten Sukamara –dengan sungai berarus deras dan dipenuhi perkebunan kelapa sawit– kurang mendukung. Hal ini dirasakan oleh SD Perdana Sukamara, salah satu sekolah yang berada di tengah perkebunan sawit di Sukamara.
Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara Krisdiana mengatakan, minimnya balai pelatihan guru yang memadai di sekitar wilayah Kabupaten Sukamara membuatnya harus pergi ke pusat kota untuk mengikuti pelatihan.
“Jarak yang jauh dan kondisi jalan yang buruk menjadi kendala terbesar saat mengikuti pelatihan ini. Namun, saya tidak mau menyerah, guru di sekolah harus mendapatkan ilmu yang layak agar menjadi guru berkualitas untuk mengajar,” ujar Krisdiana yang juga merangkap sebagai guru kelas 5.
Menanggapi hal tersebut, Putera Sampoerna Foundation bersama PT Sampoerna Agro berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Sukamara dengan memberikan pelatihan yang memadai melalui Lighthouse School Program (LSP).
Head of Development and Program Putera Sampoerna Foundation Juliana menjelaskan, LSP program PSF untuk meningkatkan kualitas sekolah yang dilakukan secara intensif selama tiga tahun dalam rangka memenuhi Standar Nasional dan Standar LSP.
“Program ini dilakukan dengan memberikan beragam pelatihan dan pendampingan oleh fasilitator PSF melalui intervensi secara langsung di sekolah sehingga para guru mendapatkan ilmu dan pengalaman pelatihan secara optimal,” tegas Juliana.
Mengingat saat ini perlu dilakukan pemerataan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka, lanjut Juliana, SD Perdana juga diberikan pelatihan dan pendampingan tentang karakteristik dan tahap implementasi Kurikulum Merdeka sehingga siap untuk memulai kurikulum tersebut.
Suasana belajar
Pelatihan yang dilakukan di sekolah kini lambat laun dirasakan dampaknya oleh guru. Krisdiana mengatakan jika sekarang guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dibandingkan sebelumnya sehingga siswa lebih mudah menyerap materi dan terlihat lebih senang belajar.
Hasil positif ini sesuai dengan tujuan program, yakni untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang siap memimpin perubahan dalam pembangunan bangsa.
Sebagai bagian dari implementasi LSP di SD Perdana, PSF juga mengajak para guru dan siswa untuk melakukan Leadership Camp, kegiatan yang dilaksanakan untuk melatih jiwa kepemimpinan siswa baik secara individu maupun kelompok.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pelatihan menarik dan dikemas secara menyenangkan oleh fasilitator sehingga menciptakan pengalaman belajar yang berharga bagi siswa bukan hanya di dalam kelas.
Para siswa dibekali pengetahuan dengan tema “Pemimpin bagi Diri Sendiri dan Pemimpin bagi Orang Lain”. Siswa kemudian diajak untuk mengikuti aktivitas team building, yang sifat kepemimpinan, kreativitas, pengambilan keputusan, dan komunikasi dilatih melalui berbagai permainan yang melibatkan kerja tim.
SD Perdana telah mengikuti LSP sejak Maret 2022. Dengan berbagai pelatihan dan kegiatan yang dilakukan, sekolah ini ditetapkan sebagai sekolah mercusuar di wilayah Sukamara dengan menerapkan Kurikulum Merdeka dan siap berbagi dengan sekolah-sekolah di sekitarnya. [*]