Kawasan industri merupakan jantung perekonomian Indonesia yang saat ini sedang gencar dikembangkan pemerintah. Tak hanya mengembangkan infrastruktur dan transportasi, pendapatan daerah per kapita juga ditingkatkan untuk mendukung agenda pengembangan kawasan tersebut.
Mengacu draf Rancangan Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), hingga 2035 direncanakan akan ada tambahan 36 kawasan industri baru.
Sementara itu, dilansir dari situs web Kompas.com, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengatakan, hal ini sejalan dengan target mencapai rata-rata gross domestic product (GDP) per kapita Indonesia sebesar 35 ribu dollar AS. Oleh karena itu, pengembangan kawasan industri menjadi salah satu strategi dalam mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0.
Hingga saat ini, sebanyak 10 kawasan industri baru telah beroperasi dan tiga tambahan kawasan industri yang selesai pembangunannya tahun ini. Adapun tiga kawasan industri baru yang beroperasi di tahun ini mencakup kawasan industri Lhokseumawe di Aceh, kawasan industri Wilmar di Serang, dan kawasan industri Tanjung Buton di Riau. Bertumbuhnya jumlah dan luas kawasan industri di luar Pulau Jawa membuat Menteri Perindustrian RI ingin agar pengembangannya mengikuti kawasan industri yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
Tidak mengherankan, seiring derap pengembangan kawasan industri di Tanah Air, memunculkan potensi menggiurkan bagi para pelaku properti. Prospek menguntungkan itu adalah ketika semua pengembangan di daerah itu telah selesai dibangun untuk menjadi sebuah kota yang berkembang.
Terlihat para developer berlomba-lomba mengincar pengembangan kawasan industri karena diyakini memiliki potensi pasar sangat besar. Tidak lagi fokus pada perindustrian dan pergudangan, fokus pembangunan justru pada residensial dan komersial yang belum banyak tersedia pada daerah tersebut.
Minat pasar, khususnya terhadap hunian, telah berevolusi dari landed house (rumah tapak) menjadi apartemen. Ini lantaran harga rumah tapak yang kian melambung dan lahan yang terbatas. Untuk itu, apartemen hadir sebagai pilihan tepat bagi masyarakat Jakarta, termasuk di kawasan industri koridor timur kota ini.
PT Mastertama Adhi Propertindo—anak perusahaan produsen baja raksasa Indonesia PT The Master Steel—menghadirkan Riverdale Cibitung, hunian apartemen eksklusif dalam harga terjangkau. Eksklusivitas tersebut menjadi makin terasa dengan adanya dukungan moda transportasi yang lengkap, seperti KRL, LRT, MRT, bus, dan angkutan umum yang tentu akan mempermudah penghuni untuk bepergian. Riverdale Cibitung juga dikelilingi fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah nasional maupun internasional, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah.
Direktur Sales dan Pemasaran Riverdale Cibitung Simon Suhendro menuturkan, “Riverdale merupakan hunian terintegrasi yang mengusung konsep nyaman, asri dengan jaminan pembangunan, dan serah terima unit tepat waktu. Belum lagi, dengan adanya fasilitas lengkap seperti club house, hotel, lifestyle mall, dan lain-lain. Kapan lagi ada kesempatan memiliki hunian yang memperhatikan kebutuhan penghuninya dengan harga jauh di bawah harga umum hingga cenderung tidak masuk di akal.”
Kemudahan pembayaran
Riverdale Cibitung menyiapkan dua tipe unit yaitu tipe studio dengan ukuran 22,75 meter persegi dan tipe 2 bed room (2 BR) dengan ukuran 48 meter persegi. Apartemen tipe studio dipasarkan mulai dari harga Rp 150 jutaan per unit. Sementara itu, tipe 2 BR dimulai dari Rp 300 jutaan per unit (termasuk PPN).
Riverdale Cibitung memberikan kemudahan pembayaran kepada calon pembeli, dengan cicilan hingga 24 bulan. Selain itu, pihak pengembang juga menawarkan cara bayar tunai keras dengan diskon spesial dan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dengan cicilan sebesar Rp 1 jutaan per bulan selama 15 tahun.
Sejak dimulainya kegiatan pre-marketing pada 1 September 2018, Riverdale Cibitung telah berhasil menuai banyak respons positif dan minat dari calon pembeli dalam bentuk 317 pre launch priority (PLP). PLP senilai Rp 1 juta per unit adalah salah satu program perkenalan unggulan Riverdale.
Dengan membeli PLP tersebut, calon pembeli berhak memilih unit di awal, menikmati harga jual perdana sekaligus mendapat tambahan diskon sebesar Rp 5 juta per unit. Kesempatan ini hanya terbatas pada 300 unit penjualan pertama dengan sistem first come first serve.
Sekadar catatan, menurut hasil survei, harga pasaran sewa apartemen studio di Bekasi, Cibitung, dan Cikarang kini sudah mencapai Rp 40 juta–Rp 70 juta per tahun. Kehadiran Riverdale Cibitung yang dipasarkan dengan harga mulai dari 150 jutaan berpeluang besar untuk mendapatkan recurring income di atas 10 persen per tahun.
Tertarik? Anda dapat mendatangi grand launching pada Minggu, 21 Oktober 2018. Para calon pembeli dapat memilih unit apartemen idamannya di acara tersebut. Acara ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan Cakra Khan dan pesta kembang api. Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para pembeli yang telah menaruh kepercayaannya untuk berinvestasi di Riverdale Cibitung dan pada saat yang sama merealisasikan impiannya untuk memiliki hunian yang tepat dan terbaik seperti slogan proyek anyar Cibitung tersebut: “Saatnya miliki hunian terbaik Anda.” [IKLAN/*/AJG]