PT Sucofindo mencatatkan kinerja keuangan yang tumbuh positif sepanjang semester pertama pada periode Januari sampai dengan Juni tahun 2022. Baik pendapatan maupun laba bersih, menunjukan tren positif hal ini berdasarkan laporan Evaluasi Kinerja PT Sucofindo Semester 1.
“Kinerja PT Sucofindo pada semester pertama berdasarkan laporan keuangan yang telah dibukukan periode Januari sampai dengan Juni tahun 2022 menunjukkan peningkatan. Hal ini sesuai dengan harapan dan target perusahaan,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Sucofindo Budi Hartanto.
PT Sucofindo membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang semester 1 tahun 2022, naik 10,2 persen year on year (yoy), dibanding Rp1,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Mayoritas pendapatan PT Sucofindo di periode Januari sampai dengan Juni 2022 bersumber dari pendapatan portofolio batu bara, yaitu sebesar Rp 247,2 miliar.
Sedangkan untuk laba bersih, PT Sucofindo berhasil membukukan Rp 115,5 miliar, naik 20,2 persen yoy, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, yaitu Rp 96,2 miliar.
“Kenaikan ini merupakan andil atas kolaborasi dan inovasi antara pegawai yang mengedepankan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta sinergi dengan para stakeholder,” ujar Budi.
Sampai akhir tahun 2022, PT Sucofindo juga masih berfokus pada pengembangan digital dan pengembangan jasa pada sektor pertambangan dan migas. Untuk pengembangan digital, PT Sucofindo mampu melayani Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus Menerus dalam Jaringan (SPARING) dan monitoring vessel fuel consumption.
Selanjutnya, untuk pengembangan portofolio mineral dan batu bara, PT Sucofindo turut mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan implementasi aplikasi Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (SIMBARA) untuk mengintegrasikan data pertambangan dari hulu sampai hilir. Selain itu, PT Sucofindo turut berkolaborasi dengan IDSurvey, dalam jasa green economy dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
PT Sucofindo turut mendukung program pemerintah dalam percepatan pencapaian industri halal dunia pada tahun 2024 melalui sertifikasi halal dan pelatihan penyelia halal untuk pelaku usaha. “Hal ini melalui peran PT Sucofindo sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Kami juga telah melaksanakan MoU dengan beberapa pemerintah provinsi dalam mewujudkan ekosistem halal,” ujar Budi.
Kemudian, PT Sucofindo mendukung pemerintah mendorong perusahaan memenuhi target nationally determined contribution (NDC) dan net zero emission (NZE) melalui Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) Informasi Lingkungan terhadap emisi gas rumah kaca (GRK).
Selanjutnya, untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja positif pada tahun 2022, PT Sucofindo telah menyiapkan rencana strategis, yaitu menguatkan kapasitas sumber daya manusia, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas digital dalam kegiatan bisnis dan operasional, mengembangkan jasa existing dan inovasi jasa baru, yang disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder, serta penguatan sektor sekunder dan tersier, seperti bidang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, jasa inspeksi komoditi pertanian, dan jasa pemastian di bidang infrastruktur.