Sejak didirikan pada 1691, Sumitomo Forestry Co Ltd secara konsisten terlibat dalam bisnis kayu yaitu bahan alami yang terbarukan. Perusahaan grup Sumitomo Forestry yang berdiri pertama kali di Indonesia yaitu PT Kutai Timber Indonesia (KTI) pada 1970, telah memproduksi dan menjual bahan bangunan berbasis kayu, seperti kayu lapis, bahan bangunan dan papan partikel. Seiring dengan itu, Sumitomo Forestry juga secara agresif terlibat dalam kegiatan aforestasi yang ramah lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan bahan kayu di dunia global.

Perusahaan grup dari Sumitomo Forestry, PT Wana Subur Lestari (WSL) dan PT Mayangkara Tanaman Industri (MTI) telah menjalankan proyek kehutanan skala besar di Kalimantan Barat bersama Alas Kusuma, pengelola hutan dan produsen papan kayu lapis. Proyek ini dilakukan di lahan gambut yang terdegradasi akibat penebangan liar dan kebakaran hutan sebagai hutan tanaman industri, tetapi secara bertanggung jawab tetap melestarikan hutan yang bernilai perlindungan tinggi. Pada Juni 2017, WSL dan MTI mempromosikan pengembangan teknologi pengelolaan lahan gambut berkelanjutan be­ker­ja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi yang sebelumnya telah dikembangkan secara independen.

Sebagai pengakuan atas upaya-upaya ini, pada Oktober 2018, salah satu anggota Inisiatif Gambut Internasional yaitu Menteri Pariwisata dan Lingkungan Republik Kongo Arlette bersama pejabat pemerintah dan organisasi internasional, berkunjung untuk melihat kegiatan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Dalam kunjungan tersebut, WSL dan MTI memperkenalkan model bisnis pengelolaan lahan gambut yang seimbang antara kegiatan produksi kayu dan kegiatan perlindungan alam (konservasi). WSL dan MTI akan terus meningkatkan pengembangan teknologi pengelolaan lahan gambut, dan bertujuan untuk bisnis yang berkontribusi pada pengembangan komunitas lokal dan lingkungan global dengan menciptakan lapa­ngan kerja lokal.

PT KTI yang memproduksi bahan bangunan di Probolinggo, Jawa Timur, se­jak berdiri sebagai perusahaan grup dari Sumitomo Forestry, telah memperbesar bis­nisnya terutama di bidang pembuatan bahan bangunan dengan memanfaatkan sumber daya kayu. Selain memproduksi dan menjual produk kayu seperti kayu lapis, bahan bangunan, papan partikel, dan lain-lain, KTI menangani juga proyek penanaman untuk mengamankan bahan baku kayu.

Sejak menangani penanaman dengan pohon jenis cepat tumbuh seperti sengon pada 1999, dengan sistem memberikan gratis bibit pohon kepada penduduk setempat agar ditanam dan dirawat pada lahan masing-masing. Apabila pohon-pohon tersebut sudah besar atau masuk masa panen, KTI akan membeli dengan harga pasar sebagai pemenuhan bahan baku industrinya. Selain sistem “Kehutanan Sosial” seperti itu, KTI juga menerapkan proyek perkebunan restorasi ekosistem dengan aforestasi lahan seluas 711 hektar di Taman Nasional Bromo–Tengger–Semeru di Jawa Timur yang rusak akibat ke­bakaran hutan.

Selain sistem tadi, KTI membina Koperasi Serba Usaha Alas Mandiri KTI (KAM-KTI) yang terbentuk pada Desember 2008. Sistem ini merupakan kerja sama dengan warga setempat dalam pengelolaan lahan secara lestari dan telah memperoleh sertifikat FSC-FM. Tidak berhenti situ, sejak Januari 2017, KTI juga menambah binaannya, yaitu Koperasi Bromo Mandiri KTI (KBM-KTI), yang pada Februari 2020, area kelolanya sudah bertambah besar. Dengan penambahan tersebut, total hutan yang disertifikasi atas nama kedua koperasi KTI tersebut menjadi 2.008 hektar.

KTI akan terus memperluas area hutan bersertifikat FSC-FM atau pengelolaan la­han secara lestari dan membangun sistem pasokan bahan baku yang stabil dan ramah ling­kungan utamanya pada jenis pohon se­ngon, jenis ini merupakan salah satu jenis pohon reboisasi di Indonesia yang cukup berhasil perkembangannya, serta berusaha me­ningkatkan daya saing perusahaan dengan menjalankan manufaktur dan penjualan pro­­duk yang bernilai lingkungan tinggi. Sumitomo Forestry Group juga akan terus berkontribusi pada pembangunan daerah yang dapat berkelanjutan baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi yang sesuai dengan karak­teristik regional di dalam dan luar negeri dengan memanfaatkan bahan alami “kayu” yang dapat direproduksi.

Industri terkait perumahan di Indonesia

PT Sumitomo Forestry Indonesia (SFI) yang bergerak di bidang impor dan ekspor serta penjualan grosir kayu dan bahan bangunan membuka showroom bahan interior pada 2017 di Blok M, Jakarta. Sumitomo Forestry Interior Design Showroom ini dibuat supaya pengunjung dapat merasakan enaknya kayu. Di tempat ini dipajang produk-produk berbahan kayu yang diproduksi oleh Sumitomo Forestry Group di pabrik Indonesia, seperti bahan lantai, bahan dinding, dan lemari pakaian. Selain itu, dipamerkan produk-produk hasil kolaborasi dengan produsen bahan bangunan Jepang, maka dapat digunakan oleh berbagai pelanggan, baik pelanggan umum maupun profesional.

Di showroom, tersedia juga pemurni air merek Toclas, antara lain filter besar yang memungkinkan mandi dan mencuci pakaian dengan air jernih dan tidak bau, atau filter air minum yang memungkinkan dapat diminum air dari keran langsung, maka kehidupan akan lebih nyaman dengan teknologi tersendiri ini. Jika mengganti pemurni air ini dengan botol plastik dan galon yang umum digunakan, saat ini dapat berkontribusi untuk memberikan solusi masalah limbah plastik.

Foto-foto: dok. Sumitomo Forestry.

Pada 2017, sebagai inisiatif baru, Sumitomo Forestry Group memulai bisnis perumahan sejumlah 160 rumah di Bekasi bekerja sama dengan PT Summarecon Agung Tbk, dan sudah melakukan penjualan pertamanya pada Agustus 2019. Didesain dan dikonstruksi oleh Sumitomo Forestry, perumahan ini merupakan tempat tinggal yang memperlihatkan sinergi Sumitomo Forestry Group karena untuk bangunan modelnya digunakan bahan interior seperti lantai dan dinding yang diproduksi di pabrik Sumitomo Forestry Group di Indonesia, serta produk dari produsen ba­han bangunan Jepang yang berkinerja dan berkualitas tinggi sesuai usulan SFI. Dengan memanfaatkan pengetahuan pengembangan perumahan yang telah dikembangkan sela­ma ini serta menggabungkan desain dan kon­struksi Jepang dengan arsitektur Indonesia, Sumitomo Forestry akan berkontribusi pada pengembangan kehidupan di Indonesia.

PT Sumitomo Forestry Indonesia akan berpartisipasi pada pameran bahan bangunan terbesar di Indonesia “Indonesia Building Technology Expo” yang berlangsung pada 1–5 April 2020 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City. Di pameran ini, akan dipamerkan bahan bangunan berkualitas tinggi yang diproduksi oleh perusahaan Jepang.

Berbagai produk bahan bangunan juga dapat disimak di showroom PT Sumitomo Forestry Indonesia di Jalan Pangllima Polim Raya Nomor 7A RT 002/RW 001 Melawai, Kebayoran Baru. Showroom buka pukul 09.00–18.00, tutup pada setiap Minggu dan Senin. Untuk informasi, hubungi (021) 2277-4480 atau e-mail [email protected].

Sementara itu, proyek penjualan peru­mahan di Bekasi (MORIZEN) dapat disimak di Plaza Summarecon Bekasi, Jalan Bulevar Ahmad Yani KA 001, Bekasi, telepon (021) 886-6666 atau klik URL www.morizen.co.id. Unit buka pukul 09.00–17.00. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 15 Maret 2020.