Sepekan terakhir, Universitas Bojonegoro (Unigoro) berhasil mencetak prestasi membanggakan. Mulai dari enam kelompok mahasiswa lolos mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024, serta dua mahasiswa menjadi finalis Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro 2024.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerja Sama Unigoro, Erwanto, MSi, menuturkan, enam kelompok mahasiswa yang lolos berasal dari enam prodi yang berbeda. Di skema PKM Karya Cipta (KC) adalah kelompok Anita Sari Al Khoirina Dkk dari prodi teknik industri dengan pembimbing Ardana Putri F, ST, MT. Di skema PKM Pengabdian Mayarakat (PM) ada tiga kelompok, yakni kelompok Moh Sukoco dan kawan-kawan dari prodi hukum dengan pembimbing Irma Mangar, SH, MH; kelompok Danar Mustaqim L dan kawan-kawan dari prodi administrasi publik dengan pembimbing Ana Kumalasari, SAP, MAP; serta kelompok Nelly Agustina RF dan kawan-kawan dari prodi agribisnis dengan pembimbing Fina Sulistyaningsih, SP, MP. “Di skema PKM Riset Eksakta (RE) kelompok Tita Zakiyya G dan kawan-kawan dari prodi Kimia dengan pembimbing Dyah Setyaningrum, MSi. Lalu yang terakhir adalah PKM Riset Sosial Humaniora (RSH) kelompok Dewi Suwatiningsih dan kawan-kawan dari prodi ekonomi pembangunan dengan pembimbing M Saiful Anam, SE, MM,” tuturnya pada Senin (29/4/24).

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI mengumumkan Unigoro menduduki peringkat ke empat sebagai kampus dengan pendanaan PKM terbanyak di klaster lima. Menurut Erwanto, tahun ini total ada 61 kelompok mahasiswa yang berpartisipasi di PKM 2024. Mereka telah melalui proses kurasi dari pemilihan skema hingga judul sejak Februari. Unigoro meloloskan kelompok mahasiswa terbanyak dibanding perguruan tinggi swasta (PTS) lainnya di Kabupaten Bojonegoro. “Setiap tahun kita punya target kelompok-kelompok yang lolos harus bertambah dibanding tahun sebelumnya. Sekaligus kelompok yang lolos mewakili seluruh prodi Unigoro. Tahun lalu, yang lolos hanya kelompok dari prodi kimia, administrasi publik, dan agribisnis.

Ternyata banyak prodi-prodi lain yang berhasil mendobrak PKM 2024,” ungkapnya bangga.

Dosen prodi kimia Unigoro ini berharap, enam kelompok mahasiswa yang lolos pendanaan PKM 2024 bisa menjadi inisiator di prodi masing-masing. “Supaya ada regenerasi di setiap prodi. Kultur PKM ini harus melekat. Sehingga budaya akademis khususnya di bidang riset akan menjadi habit (kebiasaan) bagi mahasiswa,” pungkas Erwanto.

Sementara itu, dua mahasiswa Unigoro yang menjadi finalis Pemuda Pelopor adalah Vicky Eka Prasetya, mahasiswa semester dua prodi manajemen ritel, sebagai finalis Pemuda Pelopor Bidang Pangan. Bunga Candra Kanti, mahasiswa semester empat prodi hukum, sebagai finalis Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan. Ajang ini diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro.

Vicky menuturkan, dia mempelopori desa agroindustri pisang ulin di Desa/Kecamatan Kalitidu sejak tahun 2020. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara mengolah pisang ulin menjadi produk keripik dan kerupuk. Setelah menemukan resep yang tepat, Vicky mengajak delapan warga di desanya untuk memproduksi keripik dan kerupuk kulit pisang ulin yang bermerek Maju Roso. Mahasiswa prodi manajemen ritel Unigoro ini yang babat alas untuk memasarkan produk-produk tersebut. “Warga yang bantu produksi dan saya yang carikan pasar. Saat ini ada empat hektar kebun pisan ulin di Desa Kalitidu yang saya kelola,” tuturnya.

Sementara itu, di bidang pendidikan Bunga mempelopori Gerakan Bojonegoro Peduli Bahasa Inggris. gerakan ini bermula dari keresahannya tentang sulitnya belajar bahasa asing. Meskipun saat ini bahasa Inggris diajarkan di lembaga sekolah, anak-anak tetap membutuhkan latihan atau kursus dengan didampingi tutor profesional untuk mengasah kemampuan speaking (berbicara,). “Konsepnya adalah Seneng Sinau, Sinau Seneng. Sekolah akan sangat terbantu, terlebih di jenjang SD tidak semuanya memiliki guru bahasa Inggris. Wali murid juga tidak perlu mengeluarkan biaya kursus bahasa Inggris di luar sekolah. Melalui gerakan ini, kita bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi anak muda untuk di-training menjadi tutor bahasa Inggris. Saat ini kita memiliki 150 tutor,” papar mahasiswi semester empat prodi hukum Unigoro.