Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penegasan ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia agar ada satu arah bersama dalam perjalanan bangsa ke depan. Pernyataan itu disampaikan dalam Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Presiden Joko Widodo me­­ngatakan tidak mung­­kin negara sebesar Indonesia bisa kokoh bersatu tanpa ideologi yang sama. “Kalau ideologinya berbeda-beda, mau ke mana kita? Kita ngajak ke utara, ada yang ke selatan, ada yang ke barat. Itulah pentingnya ideologi,” kata Presiden saat memberikan peng­arahan di acara tersebut.

Hadir dalam acara tersebut, para menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga negara, sekretaris menteri, dan pejabat eselon I di lingkungan Istana Kepresidenan.

Dalam kesempatan itu, Presiden menegaskan pentingnya bangsa ini untuk menjadikan Pancasila se­bagai panduan membuat ke­bijakan agar perjalan­an bangsa ini tidak salah arah. Untuk itu, pembumian nilai-nilai Pancasila ini harus lintas sektoral sehingga perlu sinergi dengan ber­bagai lembaga negara dan semua ka­langan untuk mela­kukannya. De­ngan demikian, produk kebijakan yang dilahirkan benar-benar mencer­min­kan se­mangat dan nilai-nilai Pancasila.

Presiden juga meminta agar ideologi Pancasila tecermin dalam kehidupan sehari-hari. “Oleh sebab itu, saya mengajak meminta agar setiap produk-produk kebijakan, produk-produk regulasi, dan produk-produk perundangan, rasa ideologi itu harus tampak. Ideologi Pancasila itu harus tampak di situ,” ujar Presiden.

Selain itu, Jokowi menegaskan pembumian nilai-nilai Pancasila ini juga harus disebarkan ke semua kalangan dan lintas generasi melalui beragam me­dium. Oleh karena itu, peng­gunaan media sosial dapat di­jadikan salah satu sarana untuk men­distribusikan pesan-pesan pen- ­­­ting dari nilai-nilai Pancasila.

Ketua Dewan Pengarah Ba­­dan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekar­no­­putri yang menyampaikan sam­butan dalam acara tersebut mengutarakan bahwa kerja-kerja menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila merupakan tugas yang tidak mudah. Presiden ke-5 Republik Indonesia itu me­­ngatakan tugas tersebut harus dijalankan dengan serius untuk menghalau jika ada upaya membelokkan ideologi Pancasila dan menggantinya dengan ideologi yang lain.

“Tugas yang diberikan pada kami berat sekali. Bagaimana ideologi Pancasila itu yang sudah ada di dalam sanubari kita tapi karena perjalanan waktu Pancasila itu dibelokkan,” kata Megawati.

Berdasarkan Peraturan Pre­­­siden Nomor 7 Tahun 2018, BPIP merupakan badan khusus yang dibentuk oleh pemerintah dengan tugas, antara lain merumuskan arah kebijakan umum pembinaan ideologi Pancasila dan melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Lembaga ini memiliki pe­­ranan sangat penting dan strategis dalam memberikan pe­mahaman kepada masyarakat akan pentingnya me­maknai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. [ADV]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 4 Desember 2019.