Di balik ingar bingar industri mode yang senantiasa tampil semarak, tersimpan sinergi apik antara kreativitas dan kejelian mengelola bisnis. Hal inilah yang membuat para desainer rutin memamerkan koleksi terbaru, termasuk dalam tren pakaian pria.

Berbagai perhelatan fashion tak hanya menampilkan koleksi tergres, para desainer juga menunjukkan cara berbusana, gaya, keindahan, dan perubahan terkini.

Dukungan dan kolaborasi apik dengan pusat perbelanjaan juga memegang peran esensial. Kontribusi inilah yang rutin dilakukan Plaza Indonesia. Sebagai pusat retail produk-produk fashion berstandar internasional, Plaza Indonesia secara konsisten menggelar pekan mode tahunan khusus pria yaitu Plaza Indonesia Men’s Fashion Week (PIMFW).

Pada tahun ini, untuk ke-9 kalinya PIMFW digelar dengan menghadirkan 19 desainer lokal dan label internasional. Pergelaran ini berlangsung pada 24–28 September 2018 di Plaza Indonesia, The Warehouse, Level 5.

Wujud kolaborasi

Plaza Indonesia terus berinovasi dan memberikan pengalaman-pengalaman menyenangkan kepada konsumen dan stakeholder terkait. PIMFW hadir sebagai wujud kolaborasi antara Plaza Indonesia sebagai pusat retail dan desainer atau label fashion.

Lewat PIMFW, Plaza Indonesia ingin berkontribusi membantu industri mode, baik desainer maupun label, dalam meningkatkan bisnis, menghadirkan inspirasi, dan menjangkau target konsumen.

General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk Zamri Mamat menyampaikan, sebagai pusat retail fashion, Plaza Indonesia menyadari bahwa perkembangan industri mode tidak hanya fokus pada pasar perempuan, tetapi juga segmentasi pria yang semakin memiliki kesadaran mengikuti tren fashion terkini.

Foto-foto: Iklan Kompas/E. Siagian.

“Tahun ini, kami kembali menyelenggarakan PIMFW 2018, berkolaborasi bersama desainer lokal dan label internasional untuk memperkenalkan tren fashion pria yang wearable, sekaligus memberikan edukasi kepada pasar (konsumen, media, pencinta mode, retail, dan pelaku industri mode) tentang perubahan pergerakan tren fashion pria itu sendiri,” kata Zamri.

PIMFW merupakan satu-satunya perhelatan pekan mode di Indonesia yang menampilkan koleksi pakaian siap pakai untuk pria. Hal ini merupakan wujud komitmen Plaza Indonesia untuk menyediakan platform bagi fashion creator untuk menampilkan tren dan karya mereka. Keterlibatan desainer dan label mode pada PIMFW 2018 juga telah melalui proses kurasi tim internal Plaza Indonesia dengan melibatkan stakeholder terkait.

Medium tepat

Desainer maupun brand yang berpartisipasi PIMFW 2018 adalah Alleira Batik x Michael Ong, Parang Kencana, Bateeq, Marks & Spencer, Canali, Diesel, Patrick Owen, Rococo The Men’s Store, Antony Morato, (X)S.M.L x Mario Ginanjar, Ted Baker, Project x Rigio, AMOTSYAMSURIMUDA, Rama Dauhan, Ray Alan, ALLTHETHINGSIVEDONE, No’om No’mi, dan Danjyo Hiyoji.

Pada PIMFW 2018, masing-masing label menampilkan setidaknya 30 total look yang di antaranya akan menjadi koleksi Fall/Winter 2018 dengan menampilkan gaya street wear pria urban.

Konsep panggung kali ini juga spesial. Pasalnya, Plaza Indonesia menggunakan seamless LED sebagai runway sehingga desainer dapat menggunakan fasilitas tersebut untuk menampilkan visual yang dapat menunjang presentasi koleksi mode terbaru mereka.

Liza Masitha & Michael Ong.

Bagi para desainer, PIMFW 2018 menjadi medium tepat menampilkan kreasi mereka. Seperti penuturan Michael Ong, desainer asal Malaysia yang berkolaborasi dengan Alleira Batik di PIMFW 2018, Plaza Indonesia sangat profesional dan apresiatif dalam memberikan ruang untuk berkarya.

“Saya berterima kasih Plaza Indonesia telah memberikan kesempatan, desainer dari luar Indonesia untuk berkolaborasi dengan Alleira Batik. Ini menjadi kesempatan mengenalkan koleksi batik ready to wear kepada generasi muda, yang seleranya berbeda dari generasi sebelumnya,” ucap Michael.

Pendapat senada ikut diutarakan desainer muda Tanah Air Amot Syamsuri Muda. Secara antusias dia mengatakan,”PIMFW 2018 menjadi ajang yang penting, karena sebagai men’s wear designer saya merasa dihargai. Ini adalah perfect medium bagiku.”

“Denim Culture”

Salah satu yang menarik adalah curated show PIMFW 2018 dengan tema “Denim Culture”, kolaborasi desainer Indonesia dengan label denim Lee Cooper. Tema itu diangkat untuk menunjukkan sejarah denim yang tak lekang waktu dan masih relevan dengan pergerakan gaya kaum muda dan masyarakat urban masa kini.

Dengan material khas berwarna biru, panggung Denim Culture tidak hanya menampilkan denim sebagai produk yang wearable, tetapi juga high fashion.

Senior Manager Event, Promotions, and Creative Services PT Plaza Indonesia Realty Tbk Ria Juwita menyampaikan, tren mode pria masa kini juga berbicara tentang gaya, bagaimana hal tersebut dapat merepresentasikan gaya hidup modern, dinamis, dan serba ringkas.

“Salah satu gaya yang populer adalah denim dikenal sebagai produk fashion pria dan menjadi simbol yang fashionable dan wearable. Untuk itu, di panggung PIMFW tahun ini, kami mengajak desainer berkolaborasi dan berkreasi dengan denim,” kata Ria.

Untuk mewarnai pergelaran Denim Culture, Desainer No’om No’mi, Soetjipto Hoeijaja menyampaikan bahwa tema koleksinya adalah Indigenous City, sebagai representasi keharmonisan budaya tradisional dan modern.

Soetjipto Hoeijaja; Rama Dauhan; Amot Syamsuri Muda.

“Dengan tema denim, saya mengolaborasikan bahan denim dengan kain tradisional yaitu tenun Bali dan Sumba. Di setiap koleksi ini, akan ada permainan pola, lalu dikreasikan lagi agar tampil lebih modern, dengan mempertahankan ciri khas desain saya, yaitu aksen tailoring dan street style,” ucap Soetjipto.

Sementara itu, interpretasi kreatif terhadap pengolahan bahan denim juga disampaikan Rama Dauhan, desainer berbakat Indonesia. Rama mengatakan bahwa denim selalu berelasi dengan street wear. Untuk itu, ia mengambil inspirasi street food di Indonesia. Volume denim saya buat besar-besar, dipadu t-shirt berdesain seperti Sudi Mampir dan Tiga Saudara, yang semuanya dikemas dalam konsep high fashion tapi mudah dicerna audience.

Sementara itu, desainer label fashion Danjyo Hiyoji, Liza Masitha mengungkapkan meski sering berkolaborasi dengan Plaza Indonesia, ini adalah tantangan seru sekaligus kesempatan perdana baginya untuk menjajal pengolahan denim.

“Koleksi Danjyo Hiyoji di PIMFW 2018 bertema Hip Pop. Jadi, saya sedikit men-tweak konsep denim, dengan penambahan aksen neon ribbon. Saya juga bekerja sama dengan visual artist Muklay, yang memiliki ide sama, yaitu melukis karakter berwarna pop up yang mewarnai koleksi kali ini,” jelas Liza.

Kesuksesan PIMFW 2018 tentu tidak lepas dari peran serta dan kontribusi pihak-pihak yang mendukung acara ini antara lain The Body Shop untuk make-up trend dan Tony & Guy untuk hair trend for men dalam mengkreasikan berbagai tampilan mood tata rias wajah dan tata rambut untuk pergelaran fashion ini.

Menariknya lagi, selama PIMFW 2018 berlangsung, Plaza Indonesia menawarkan program menarik yaitu hanya dengan menunjukkan undangan atau wristband, pengunjung akan mendapatkan sebuah promosi special treats dari F&B antara lain Bistro Baron, Godiva, Khung, Mother Monster, Shabu Shabu House, The Coffee Bean & Tea Leaf, Kitchenette, Seven Friday, Kafe Betawi, Ta Wan, Immigrant, Chopstix, dan Nam Nam Noodle Bar. [IKLAN/AJG]