Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Kematian ini biasanya terjadi karena banyak orang terlambat mendapat penanganan yang tepat, terutama saat serangan jantung datang. Oleh karena itu, mengetahui pertolongan pertama saat serangan jantung menjadi penting saat ini.

Langkah awal, kita harus mengetahui gejala serangan jantung. Ada beberapa gejalanya, antara lain pusing, berkeringat, mual, napas memendek, rasa nyeri yang menggigit pada jantung, hingga rasa tidak nyaman pada bahu, leher, punggung, rahang, lengan, dan perut bagian atas.

Serangan jantung ini adalah kondisi darurat karena terjadi pemutusan atau penghentian aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Kondisi ini mampu merusak otot jantung karena ketiadaan suplai oksigen.

Umumnya, kasus kematian jantung mendadak karena gangguan irama jantung yang mendadak sangat cepat, yakni 150–200 kali per menit. Padahal, normalnya jantung berdetak 60–80 kali per menit.

Saat jantung berdetak sangat cepat, kondisi ini malah membuat jantung gagal mengalirkan darah ke seluruh tubuh, terutama otak. Saat otak tidak mendapat asupan oksigen yang dibawa darah dalam waktu 4 menit, seseorang bisa langsung tidak sadar.

Untuk itu, tindakan segera yang harus dilakukan adalah segera membawa penderita ke rumah sakit. Semakin cepat tertangani, harapan hidupnya semakin besar dan risiko kerusakan jantung bisa diminimalkan.

Anda sendiri bisa melakukan bantuan kepada penderita serangan jantung dengan melakukan resusitasi jantung paru-paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Menurut riset, CPR mampu memberikan peluang hidup lebih besar 12 persen bagi penderita serangan jantung sebelum dibawa ke rumah sakit.

Semua orang bisa lakukan CPR

Di Indonesia, teknik CPR memang belum dipahami oleh orang awam. Namun, di negara maju, teknik ini sudah banyak yang dilatihkan di perkantoran dan sejenisnya. Hampir semua orang bisa melakukan CPR. Sebelum memulai CPR, Anda bisa mengetahui beberapa tahapannya.

Sebelum melakukan CPR, pastikan beberapa hal berikut.

  1. Penderita itu masih sadar atau tidak.
  2. Jika sadar, guncangkan tubuhnya sambil terus ajak dia berkomunikasi. Jangan biarkan dia tertidur.
  3. Jika penderita tidak merespons, Anda bisa melakukan CPR dengan sebelumnya menghubungi layanan gawat darurat (telepon 118 atau 119). Namun, jika penderita ini seolah tercekik, lakukan CPR dulu.

Adapun beberapa langkah CPR yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.

  1. Kompresi dada
  • Hal ini untuk mengembalikan sirkulasi darah. Segera baringkan korban di tempat yang aman dan rata dengan permukaan cukup keras.
  • Berlututlah di samping leher dan bahu korban.
  • Posisikan tumit telapak tangan Anda tepat di tengah dadanya, di antara kedua puting. Letakkan tangan satunya yang masih bebas di atasnya.
  • Jaga posisi siku tetap lurus dan posisikan bahu Anda sejajar di atas kedua tangan.
  • Gunakan berat tubuh bagian atas Anda untuk menekan dadanya. Jangan hanya menekan dengan kedua tangan. Tekan kira-kira sedalam 5 sentimeter. Tekan kuat dan cepat, kira-kira 100 tekan per 1 menit.
  • Jika Anda tidak memiliki latar belakang pelatihan CPR resmi, cukup lakukan kompresi dada tanpa diikuti pemberian napas buatan.
  1. Buka jalur napas
  • Jika punya latar belakang pelatihan pertolongan pertama, segera periksa jalur napasnya.
  • Setelah 30 kali kompresi dada, buka jalur napas dengan menengadahkan kepalanya sedikit ke atas. Taruh telapak tangan Anda di dahi korban, dan dorong dengan lembut ke atas. Kemudian, angkat dagunya untuk membuka jalur napas.
  • Perhatikan pergerakan dada, dengarkan suara napasnya, dan rasakan embusan nafasnya dengan mendekatkan pipi dan telinga Anda.
  1. Berikan napas buatan
  • Jika tidak ada napas sama sekali, segera beri napas buatan. Cubit hidungnya dan tempatkan bibir Anda di atas bibirnya hingga rapat. Embuskan napas Anda ke dalam mulutnya. Jangan lakukan jika tidak punya latar belakangan pelatihan CPR.
  • Berikan napas buatan selama 1 detik dan cek pergerakan dada. Jika masih belum ada pergerakan dada, kembali tengadahkan kepalanya ke atas dan beri napas buatan.
  • Jika masih tidak bergerak selama 5 siklus kompresi dada napas buatan selama 2 menit, ada kemungkinan korban tersedak. Cek tenggorokannya. Jika ada benda di dalamnya, segera ambil. Ulangi siklus kompresi dan nafas buatan sampai bantuan medis datang.

Agar bisa melakukan CPR dengan benar dan tepat, Anda bisa ikut kursus pelatihan pertolongan pertama di lembaga yang sudah terakreditasi. Ada SOS Training Program yang terakreditasi American Heart Association www.expat.or.id/sponsors/intlsosfirstaid.html, First Aid Training Sertifikasi Kementerian Tenaga Kerja phitagoras.co.id/firstaid_training.html, atau First Aid Training oleh Palang Merah Indonesia pmidkijakarta.or.id/.