Untuk memenuhi kebutuhan warga di area Bogor dan sekitarnya, Sampoerna Academy meresmikan sekolah barunya yang berlokasi di Sentul Alaya, Sentul City, Bogor, Jawa Barat,  Kamis (25/10/2018).

Hadir dalam peresmian, Director of Sampoerna Academy Dr Mustafa Guvercin, Technology Coordinator Sampoerna Academy Manoharan G Karthigasu, Chief Growth Officer Ayopop Achmad Alkatiri, dan psikolog Ajeng Raviando. Mereka berbagi informasi mengenai bagaimana mempersiapkan suksesnya masa depan anak-anak, melalui inovasi dan teknologi.

Peresmian sekolah baru Sampoerna Academy di Sentul Alaya, Sentul City, Bogor, Jawa Barat.

“Seiring dengan meningkatnya permintaan para orangtua yang tinggal di area Bogor akan hadirnya lembaga pendidikan yang berkualitas tinggi bagi anak-anak sejak usia dini, Sampoerna Academy memutuskan untuk membuka sekolah baru di Sentul Alaya. Sebagaimana di lokasi lainnya, Sampoerna Academy Sentul menggunakan metode pengajaran STEAM yang menerapkan teknologi di dalamnya,” ujar Guvercin.

“Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sering kali menekankan bahwa Indonesia harus memanfaatkan teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup. Di Sampoerna Academy, para siswa kami diarahkan untuk berpikir bagaimana memanfaatkan teknologi, bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga lebih jauh sebagai alat untuk mengakses informasi, sumber pengetahuan, dan bekerja sama,” lanjut Guvercin.

Tantangan

Sampoerna Academy paham betul bahwa pada masa mendatang, kondisi akan jauh lebih menantang. Inovasi dan teknologi sudah tak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, saat ini pun, banyak kita temui beragam profesi yang berkaitan dengan teknologi yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Pekerjaan saya di perusahaan berbasis teknologi sangat memerlukan skill yang harus terus-menerus saya kembangkan. Saya secara konsisten perlu memperluas pengetahuan saya tentang tren dan teknologi terbaru. Teknologi sangat menarik dan terus berkembang. Anak-anak kita perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan dengan menguasai inovasi dan teknologi. Namun, pengetahuan saja tidak cukup. Anak-anak juga harus mampu mengatasi tantangan dan tahu bagaimana menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari di sekolah,” ujar Achmad Alkatiri selaku Chief Growth Officer Ayopop, sebuah perusahaan finansial berbasis teknologi yang sedang berkembang pesat di Indonesia.

(Ki-Ka) Director of Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin, Chief Growth Officer Ayopop, Achmad Alkatiri, Psikolog, Ajeng Raviando, dan Technology Coordinator Sampoerna Academy, Manoharan G. Karthigasu

Inovasi dan teknologi adalah ciptaan manusia. Sifat-sifat humanis yang melekat pada manusia, pada dasarnya tidak akan pernah bisa tergantikan oleh mesin maupun kecerdasan buatan. Di samping itu, teknologi diciptakan untuk memberi kemudahan bagi manusia. Kemampuan menggunakan teknologi perlu diasah dalam diri anak-anak sejak usia dini supaya mereka dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan tepat.

Teknologi

“Begitu teknologi berintegrasi dengan unsur lain di dalam kurikulum STEAM, pendidikan bisa memberikan dampak yang luar biasa, bagi sisi kognitif, fisik, emosi dan perkembangan sosial anak. Kemampuan digital harus berakar pada nilai-nilai kemanusiaan yang diinginkan seperti rasa hormat, empati dan kehati-hatian. Nilai-nilai ini akan menjadikan anak mampu menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab, yang sangat penting untuk dimiliki oleh para calon pemimpin masa depan. Memupuk kecerdasan digital yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, sangat penting bagi anak-anak kita untuk menjadi penguasa teknologi dan bukan dikuasai oleh teknologi,” tegas Ajeng.

Director of Sampoerna Academy, Dr. Mustafa Guvercin, memberikan sambutan dalam peresmian sekolah baru Sampoerna Academy di Sentul

Guvercin menjelaskan Sampoerna Academy menawarkan pendidikan berbasis internasional yang tetap berakar pada nilai-nilai moral dan budaya Indonesia. Sampoerna Academy menawarkan kurikulum Cambridge dengan metode STEAM yang dirancang khusus untuk mengembangkan cara berpikir para siswa.

“STEAM adalah metode pendidikan yang memadukan science, technology, engineering, art, dan mathematics. Proses pembelajaran kami melalui STEAM dan project-based learning (PBL), bertujuan untuk mengembangkan empat komponen (4Cs), yaitu creativity, critical thinking, communication, and collaboration. Kami mendorong siswa kami untuk mengatasi tantangan dan memotivasi mereka untuk menjadi inovator dan/atau wirausaha pada masa depan yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi, baik dalam skala nasional maupun global,” tambah Guvercin.

Fasilitas

Wulan Septiandari, Kepala Sekolah Sampoerna Academy di Sentul, menjelaskan fasilitas sekolah kepada para Jurnalis dalam peresmian sekolah baru Sampoerna Academy di Sentul

Dibangun di area seluas 5.000 meter persegi, Sampoerna Academy Sentul memiliki beragam fasilitas pendukung yang sangat memadai serta membuatnya berbeda dari yang lain. Di antaranya ruang kelas dengan fasilitas teknologi, kelas seni, kelas menari, kelas musik, laboratorium komputer, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan sistem keamanan 24 jam dengan kamera pengawas (CCTV).

Sampoerna Academy juga memiliki acara rutin siswa bernama STEAM Expo pada Maret. Di acara ini, para siswa akan unjuk hasil karya atau inovasi mereka yang kian mendukung rasa percaya diri dan membuktikan bahwa mereka siap menyongsong masa depan. [*/INO]