Grand Keisha Yogyakarta pada pengujung 2019 lalu menghadirkan opera kolosal modern “Aladdin 1001 Malam”. Cerita ini diadaptasi dari film Aladdin yang telah ditayangkan di bioskop. Yang membedakan adalah cerita ini lebih sarat dengan muatan budaya kearifan lokal. Opera Aladdin yang ditampilkan di Grand Keisha Yogyakarta pada 31 Desember kemarin, menggunakan bahasa Jawa dan nuansa epik khas karyawan Grand Keisha.

Foto-foto: dok.Grand Keisha Yogyakarta.

Opera Aladdin merupakan salah satu puncak acara Tahun Baru di Grand Keisha Yogyakarta, yang disutradarai Ibnu Novel Hafidz, Direktur Grand Keisha. Hotel ini sukses memikat para tamu terlebih ketika mereka mengetahui bahwa para pemain opera adalah pegawai Grand Keisha Yogyakarta sendiri. Diiringi musik serta tari-tarian membuat Opera Aladdin 1001 Malam sangat menghibur.

Adapun acara lainnya yakni new year eve dinner dan Joker (Jogjakarta Keren) yang semuanya menghadirkan budaya lokal Indonesia, khususnya Jawa. Beragam makanan disajikan oleh Excecutive Chef Slamet Supartin untuk new year eve dinner dan Joker yang menggugah selera di dua venue, Srimanganti Restaurant dan Ottoman Sky Lounge. Juga ditampilkan live music serta beragam doorprize kepada para tamu dari total 177 kamar.

Tepat pukul 11 malam, acara berpindah dari Sidomukti Ballroom ke Ottoman Sky Lounge di lantai 9. Pengunjung pun antusias menunggu pesta kembang api pada pukul 12 malam. Akhirnya pergantian tahun yang semarak ditandai dengan pesta kembang api.

“Pengujung tahun ini kembali lagi kami buat perhelatan penampilan Opera Aladdin 1001 Malam, melihat keberhasilan penampilan Opera Roro Jonggrang pada tahun 2018 sebelumnya. Kami optimistis dapat menghadirkan suasana lain kearifan lokal dalam pertunjukan Opera Aladdin 1001 Malam di Grand Keisha Yogyakarta. Alhamdulillah semua tamu senang dengan rangkaian acara pergantian tahun, dari new year eve dinner, Opera Aladdin 1001 Malam, Joker, pesta kembang api, hingga lagu-lagu sobat ambyar,” kata Ibnu. [*]