Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan berkembangnya pola perubahan gaya hidup dan pola pikir masyarakat secara signifikan dalam berbagai aspek. Perubahan tersebut di satu sisi membawa kemudahan dan disisi lain menimbulkan kegelisahan. Hal ini terbukti dari kemudahan kita sebagai pengguna media digital dalam berbagi bermacam-macam informasi, namun dapat muncul kegelisahan ketika informasi yang disebarkan adalah yang bersifat negatif. Berita tersebut dapat terekspos pada masyarakat secara luas, dan tentunya dapat memiliki dampak yang negatif pula, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Berantas Radikalisme Melalui Literasi Digital”. Webinar yang digelar pada Kamis, 16 September 2021, pukul 13.00-15.30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Btari Kinayungan (Inisiator Kampung Aridatu), Krisna Murti SIKom, MA (Tenaga Pengajar FISIP Universitas Sriwijaya & IAPA), Oetari Noor Permadi (Praktisi Budaya Mekar Pribadi), Dr Ayuning Budiati, SIP, MPPM (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa & IAPA), dan Karina Basrewan (Model & Presenter TV) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Krisna Murti SIKom, MA menyampaikan informasi penting bahwa “Kemudahan berkomunikasi menyebabkan munculnya sikap spontanitas yang keluar begitu saja tanpa pikir panjang. Teknologi telah mengacaukan kebenaran karena viral dianggap lebih penting dari kualitas dan etika. Untuk mengurangi sisi negatif dari kemajuan teknologi, kita sebagai pengguna media digital harus berpartisipasi dalam membangun relasi sosial di platform digital. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan menggunakan media sosial dan email untuk berbagi pesan yang bermanfaat, menggunakan internet untuk berbagi informasi mendidik dan menghibur, dan menghindari kalimat yang porno dan vulgar selama berkomunikasi.”

Karina Basrewan selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa banyak hal positif dan negatif terhadap luasnya akses yang disediakan oleh media digital; sekarang jadi mudah sekali bagi siapapun untuk sharing sesuatu. Begitu juga dengan informasi; dapat kita cari dengan hanya memencet satu tombol. Kemajuan dan kemudahan ini harus kita sadari bahwa selain secara positif memudahkan kita dalam berbagai hal, adapun beberapa hal negatif yang harus diwaspadai, seperti mudah tersalurkannya informasi yang salah.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Mutiara Gracia Putri Marsaulina Hutapea menyampaikan pertanyaan “Mengapa radikalisme bisa terjadi serta bagaimana radikalisme bisa tersebar luas sangat cepat?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Dr Ayuning Budiati, SIP, MPPM, bahwa “Radikalisme dapat cepat tersebar luas saat ini karena mungkin ada paradoks antara dua hal yang bertentangan pada saat terjadi kebebasan untuk berekspresi. Banyak saluran untuk berekspresi yang difasilitasi oleh hadirnya media digital, sehingga seseorang merasa hal-hal yang terlihat sensasional itu menarik hati. Kita juga harus menang melawan hal itu dengan memiliki mental juara. Lalu, penting untuk memiliki literasi digital di zaman digital ini agar kita tidak menjadi budak melalui handphone. Secara umum, untuk hindari paham radikalisme, banyaklah berdiskusi dengan keluarga dan sahabat terpercaya, dalami hobi positif agar jadi ahlinya, dan lakukan sekecil apapun yang bermanfaat untuk tetangga dan warga sekitar.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.