Hadirnya teknologi ponsel pintar yang terhubung dengan fasilitas internet telah banyak memudahkan kita. Sekarang, dalam mengirim pesan bisa secara real time melalui aplikasi chatting, kita juga bisa melihat prakiraan cuaca dan suhu udara di ponsel pintar, bisa menggunakan peta juga ketika ingin bepergian ke tempat yang belum diketahui, dan mendengarkan musik. Salah satu aplikasi yang sedang naik popularitasnya saat ini adalah aplikasi untuk berbisnis dan berinvestasi. Namun, sebagai pengguna media digital yang baik dan agar terhindar dari ancaman keamanan yang tidak diinginkan, kita perlu mengetahui cara memilih aplikasi yang tepercaya, mencari tahu kinerja manager investasi, melakukan riset, dan menghitung keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan dan tidak sepenuhnya mempercayai kepada aplikasi semata.
Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Investasi yang Aman dan Nyaman di Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Jumat (2/7/2021) diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut, hadir Denisa N Salsabila (Kaizen Room), Btari Kinayungan (Kaizen Room), Daru Wibowo (konsultan marketing), Eka Y Saputra (web developer dan konsultan teknologi informasi), dan Jevin Julian (influencer) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Btari Kinayungan menyampaikan informasi, “Investasi berbeda dengan menabung. Kalau menabung itu menyimpan uang, sedangkan investasi mempunyai tujuan yang lebih jauh lagi, menyimpan uang untuk kebutuhan jangka panjang dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan lebih. Saat ini, kesadaran investasi masyarakat Indonesia cukup tinggi. Kita ambil contoh masyarakat berusia 22-28 sudah banyak menuju financial independence agar saat menginjak usia 40 tahun tidak perlu pusing memikirkan lagi soal uang akan terus mengalir atau tidak. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk menggunakan media digital untuk mencapai tujuannya itu. Walau begitu, harus diketahui bahwa ada tiga kompetensi literasi digital yang penting dalam mengolah informasi dan bisa diaplikasikan ketika kita membicarakan soal investasi online, yaitu kita sebagai pengguna media harus mampu melakukan analisis, verifikasi, dan evaluasi.”
Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Yenny Novianti menyampaikan pertanyaan, “Dengan banyaknya aplikasi investasi online dan daya minat masyarakat yang semakin tinggi, bagaimana caranya agar kita aman berinvestasi online?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Denisa N Salsabila, “Keuntungannya adalah kita semakin dimudahkan untuk belajar tentang investasi karena dengan adanya investasi online dan tersedianya banyak aplikasi dalam menjalankannya, jadi menunjang kita untuk semakin belajar. Kita dapat memanfaatkan banyaknya akun media sosial yang membahas tentang bagaimana cara berinvestasi online.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Pusat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.