Festival Wonderful Indonesia kembali digelar di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin–Selasa (14–15/10/2019). Lokasinya di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain. Di antara beragam stan yang ada, stan pakaian termasuk yang paling banyak peminat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani berharap, Festival Wonderful Indonesia bisa berdampak positif buat perekonomian masyarakat sekitar.
“Salah satu indikasi suksesnya sebuah acara adalah impact yang dirasakan masyarakat. Festival Wonderful Indonesia bertujuan membantu masyarakat mengangkat potensi yang mereka miliki. Selain tentunya turut meramaikan border area,” papar Rizki Handayani, Senin (14/10/2019).
Stan pakaian termasuk baru di Festival Wonderful Indonesia. Stan ini dihadirkan berdasarkan evaluasi dan masukan dari sejumlah pihak. Hal itu disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.
“Kita mendapatkan banyak masukan untuk pengisi bazar. Salah satu yang baru adalah stan pakaian bekas ini. Dan, benar saja, stan ini cukup ramai. Banyak peminatnya. Kita berharap aktivitas akan semakin naik saat hari pasar nanti,” tutur Ricky, didampingi Kabid Pemasaran Area II di Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Hendry Noviardi.
Selain pakaian, yang paling banyak dikunjungi pada hari pertama adalah stan sembako. Stan ini juga termasuk baru. Bahan-bahan pokok dijual dalam paket.
“Ini salah satu terobosan. Kita menjual paket-paket sembako. Yang pastinya kita jual lebih murah dari tempat lain. Paket ini juga termasuk daya tarik baru dari Festival Wonderful Indonesia,” tutur Ricky Fauziyani lagi.
Paket-paket sembako ini dijual dengan variasi harga dan isi. Yang termurah dijual dari harga Rp 5.000, sedangkan yang termahal Rp 20.000. Festival juga menjual makanan dan minuman segar serta suvenir khas NTT.
Festival Wonderful Indonesia sendiri masih akan dilangsungkan beberapa kali. Pelaksanaannya tersebar. Dari Atambua, Festival Wonderful Indonesia juga akan menyambangi PLBN Motamasin di Malaka dan Napan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kementerian Pariwisata akan meramaikan border area dengan berbagai kegiatan. Tujuannya, menghadirkan lebih banyak pelintas batas.
“Potensi wisatawan crossborder itu sangat tinggi. Hal ini karena masyarakat perbatasan itu memiliki kedekatan, baik secara budaya maupun kebiasaan. Hal itulah yang harus dimanfaatkan. Caranya dengan menghadirkan atraksi. Salah satunya seperti Festival Wonderful Indonesia,” katanya.
Salah satu alasan Kementerian Pariwisata serius menggarap border area adalah jaraknya yang relatif dekat dengan Indonesia.
“Buat wisatawan border, ke Indonesia itu murah dan dekat. Oleh karena itu, perlu daya tarik buat mereka datang. Jika tergarap dengan baik, tentu wisatawan crossborder akan menguntungkan,” terangnya. [*]