Mobil masa kini hadir dalam 2 pilihan sistem transmisi, yakni sistem transmisi manual dan sistem transmisi otomatis.
Transmisi manual berarti sistem yang tersusun dari gabungan roda gigi untuk dapat memindahkan putaran dari engkol ke roda penggerak. Sedangkan untuk transmisi otomatis pada kendaraan, artinya perpindahan sistem ini terjadi secara otomatis berdasarkan hidraulis, bukan mekanik.
Meski demikian, penggunaan transmisi tidak akan sempurna tanpa adanya penggunaan oli sebagai pelumas pada komponen mobil. Tujuannya agar pergerakan komponen ini tidak terhalang oleh gesekan kasar maupun karat.
Fungsi oli transmisi mobil manual memang berbeda dengan oli transmisi pada mobil matic. Mobil matic mengandalkan oli transmisi, selain sebagai pelumas juga sebagai pengantar tenaga untuk perpindahan gigi.
Sayangnya, banyak pemilik mobil manual yang menyepelekan pergantian oli dan pemilihan kualitasnya. Padahal, transmisi pada mobil manual juga bekerja keras ketika mobil dikendarai.
Fungsi oli pada transmisi manual
Sebelumnya sudah disinggung mengenai fungsi oli transmisi. Mari simak lebih lengkap tentang fungsi oli transmisi pada mobil manual yang wajib diketahui.
- Menjaga komponen mesin
Perpindahan gigi pada mesin mobil manual tentu saja sangat penting. Untuk menciptakan kenyamanan saat berkendara, menghindari mesin dari timbulnya suara kasar, dan beratnya perpindahan gigi, oli transmisi manual perlu diganti secara berkala.
Semakin kecil gesekan pada sistem transmisi akan membuat kerja mesin semakin halus. Hal ini akan membuat usia pakai komponen pada sistem transmisi menjadi lebih lama.
- Meningkatkan kinerja mesin
Bagi pengguna mobil yang rajin melakukan ganti oli transmisi pasti akan merasakan performa mesin mobil meningkat. Tarikannya menjadi enteng dan mesin terasa halus. Hal ini karena zat aditif pada oli transmisi manual mampu memperbaharui kinerja mesin seperti baru lagi. Selain itu, oli yang sudah lama tidak diganti akan mengakibatkan asap hitam yang keluar dari knalpot.
- Mencegah kontaminasi debu dan kotoran
Oli yang sudah lama tidak diganti akan membawa debu dan kotoran bersirkulasi pada sistem transmisi. Debu dan kotoran yang lama dibiarkan bisa mengendap bahkan menimbulkan korosi sehingga komponen menjadi tergores. Lama-kelamaan, komponen dapat mengalami kerusakan.
- Mencegah terjadinya turun mesin
Kendaraan yang dirawat dengan baik akan terjaga performa mesinnya. Mobil menjadi tidak mudah mogok dan mencegah turun mesin. Jika berencana menjual mobil di kemudian hari, turun mesin akan membuat harga mobil turun. Sehingga lebih baik mengeluarkan biaya untuk perawatan agar performa mesin tetap terjaga.
Program Otogajian
Jika Anda ingin mengganti oli, saat ini Otoklix tengah mengadakan promo OTOGAJIAN yang membuat rencana ganti oli di akhir bulan menjadi makin hemat. Oli yang digunakan pun dijamin asli. Dengan menggunakan kode promo OTOGAJIAN, Anda bisa mendapatkan diskon 10 persen tanpa minimum transaksi.
Promo tersebut sudah termasuk gratis filter oli dan jasa pasang. Berlaku pada periode booking 25 Oktober-6 November 2022 dan periode servis 25 Oktober-31 Desember 2022.
Tanda oli transmisi perlu diganti
Banyak pemilik mobil hanya mementingkan ganti oli mesin karena merasa volume oli transmisi masih banyak. Faktanya, volume oli yang masih banyak tidak berarti kualitas oli masih baik. Berikut beberapa tanda oli transmisi perlu segera diganti.
- Gigi terasa berat saat dipindahkan
Hal yang paling terasa saat oli transmisi sudah buruk atau berkurang adalah pergantian gigi terasa berat atau terasa menghentak. Hal ini karena bisa jadi kampas koplingnya sudah menipis.
- Terdengar dengungan dari sistem transmisi
Komponen yang tidak diberi pelumas atau olinya sudah buruk akan memicu timbulnya suara. Begitu juga dengan sistem transmisi. Komponen logam pada sistem transmisi akan menimbulkan bunyi kasar pada mesin kendaraan.
Bunyi kasar ini lama-kelamaan akan terdengar seperti ketukan benda tumpul yang berasal dari komponen transmisi yang terhambat dan saling berbenturan. Segera ke bengkel untuk ganti oli sebelum komponen rusak.
- Warna oli menjadi gelap
Sama seperti oli mesin, oli transmisi manual juga akan berubah warna menjadi gelap. Oli transmisi yang baru biasanya berwarna bening kemerahan atau kecokelatan. Jika oli transmisi sudah berubah hitam bahkan ada bau terbakar, artinya oli transmisi sudah perlu diganti. Kondisi ini yang biasanya menyebabkan mobil berasap.
- Sudah mencapai jarak tempuh yang direkomendasikan
Setiap oli memiliki masa pakai sehingga perlu diganti secara berkala. Biasanya, mobil manual direkomendasikan untuk mengganti oli transmisi setiap kelipatan 20.000 km hingga 40.000 km, tergantung jenis mobil dan juga pemakaian. Masa ganti oli yang direkomendasikan ini bisa juga dicek pada buku manual kendaraan.
- Lampu check engine menyala
Tanda terakhir oli transmisi harus diganti adalah lampu check engine yang menyala. Walau hal ini bukan indikator mutlak oli transmisi manual harus diganti, tetap bisa menjadi tanda untuk mengecek kondisi mobil secara keseluruhan.
Apalagi pada mobil keluaran terbaru yang sudah dilengkapi sensor pada mesin kendaraan yang memudahkan pengecekan melalui sistem komputerisasi. Pemilik kendaraan bisa mendatangi bengkel yang memiliki komputer untuk pemindaian khusus pada sistem transmisi.
Pemilik kendaraan bisa melakukan ganti oli di bengkel ganti oli terdekat melalui aplikasi booking bengkel, yakni Otoklix yang bisa mencari dan menemukan lebih dari 2.000 bengkel umum se-Jabodetabek untuk melakukan ganti oli. Dapatkan juga promo menariknya. [*]