Maskapai nasional Garuda Indonesia secara resmi mengoperasikan layanan penerbangan langsung menuju Tanah Suci dari Makassar. Layanan penerbangan tersebut dilaksanakan melalui rute penerbangan Makassar–Jeddah pp dan akan dilayani dengan armada Airbus 330-300. Pada penerbangan perdana tersebut, Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 225 calon jemaah untuk menuju Tanah Suci.
Penerbangan Makassar–Jeddah pp dilayani dua kali setiap minggunya, yaitu Selasa dan Sabtu yang diberangkatkan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, dengan GA 930 pada pukul 06.05 WITA dan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 14.25 waktu setempat.
Sementara itu, penerbangan dari Jeddah ke Makassar akan dilayani dengan GA931 dan diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, pada pukul 16.30 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, pada pukul 11.30 WITA.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pengoperasian penerbangan langsung untuk menuju ke Tanah Suci dari Makassar ini merupakan komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk menghadirkan konektivitas udara untuk melaksanakan perjalanan ibadah yang aman, nyaman, dengan waktu yang efisien bagi masyarakat khususnya masyarakat Makassar dan kota-kota di sekitarnya.
“Lebih lanjut, pengoperasian rute penerbangan langsung Makassar–Jeddah ini juga merupakan upaya kami untuk mengoptimalkan pangsa pasar umrah. Terlebih mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia. Melihat peluang tersebut yang juga diselaraskan dengan upaya optimalisasi kapasitas produksi yang terus dilaksanakan perusahaan saat ini, Garuda Indonesia secara bertahap terus memaksimalkan penerbangan umrah, salah satunya dengan mengoperasikan penerbangan langsung umrah dari lima kota besar di Indonesia yaitu Banda Aceh, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, dan Kertajati sekaligus menambah frekuensi penerbangan ke Tanah Suci dari Jakarta,” jelas Irfan.
Irfan melanjutkan, dengan potensi pasar hingga 180.000 calon jemaah setiap tahunnya, penerbangan langsung ke Tanah Suci dari Makassar ini diharapkan akan dapat mengoptimalkan peluang perjalanan umrah di Sulawesi Selatan yang juga dikenal sebagai hub penerbangan wilayah Indonesia Timur.
Dengan demikian, ia berharap rute penerbangan langsung ini dapat menghadirkan pilihan ragam layanan penerbangan ke Tanah Suci yang lebih beragam bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya tanpa perlu melalukan transit di Jakarta ataupun kota besar lainnya.
“Kiranya penerbangan langsung dari Makassar ini tidak hanya dapat memberikan nilai tambah berupa kemudahaan akaesibilitas untuk menuju Tanah Suci bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya, tapi juga diharapkan dapat mendorong penguatan ekosistem perjalanan umrah di Sulawesi Selatan yang ke depannya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan,” tutup Irfan.