Nyeri sendi merupakan keluhan yang umum dialami semua kalangan usia, baik tua maupun muda. Kondisi ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya pembengkakan pada area sendi yang bermasalah serta rasa kaku dan nyeri pada malam hari.

Pada kasus yang lebih serius, nyeri sendi bisa menyebabkan penderitanya kesulitan untuk bergerak, seperti berjalan, menaiki tangga, hingga berolahraga. Akibatnya, penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan optimal.

Nyeri sendi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang paling umum adalah osteoarthritis. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang melindungi sendi mengalami aus seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, sebagian besar penderita nyeri sendi merupakan kelompok lanjut usia (lansia).

Selain itu, nyeri sendi juga bisa dipicu oleh penyakit autoimun yang menyerang jaringan sendi (rheumatoid arthritis) dan penumpukan kristal asam urat di persendian, seperti lutut, ruas jari, dan tangan.

Cedera fisik seperti benturan, keseleo, atau patah tulang juga dapat menyebabkan nyeri sendi yang berkepanjangan. Faktor risiko lain seperti obesitas, riwayat keluarga dengan masalah sendi, dan jenis pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang atau tekanan berlebihan pada persendian juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami nyeri sendi.

Mencegah nyeri sendi

Persendian merupakan area vital yang memengaruhi pergerakan tubuh. Meski fungsi persendian akan berkurang seiring bertambahnya usia, Anda setidaknya bisa melakukan pencegahan sejak dini agar tidak terjadi nyeri sendi atau penyakit persendian lainnya.

Pertama, jaga berat badan ideal agar sendi tidak menerima beban berlebih. Kedua, hindari aktivitas yang membebani sendi, seperti gerakan berulang atau aktivitas yang memberikan tekanan berlebihan pada sendi.

Untuk menjaga kesehatan tulang dan persendian, Anda juga bisa mengonsumsi makanan pendamping atau vitamin yang diformulasikan untuk kesehatan tulang dan sendi, seperti Ostofit.

Ostofit adalah susu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti susu murni, jahe, temulawak, serai, daun salam, dan kayu manis. Kandungan susu murni dalam Ostofit bermanfaat untuk memperkuat tulang, mencegah risiko osteoporosis, serta pengeroposan tulang pada orang dewasa dan lansia.

Susu juga baik untuk membantu penyerapan kalsium, mencegah gangguan pada tulang, memperbaiki jaringan tulang dan otot, serta menjaga kekuatan dan elastisitas sendi.

Untuk masalah nyeri otot, kandungan anti-inflamasi dari jahe, temulawak, sereh, dan daun salam dalam susu ini juga dapat membantu meredakan rasa nyeri dan mengurangi gejala asam urat.

Selain itu, hadir juga kandungan kayu manis yang mengandung senyawa cinnamaldehyde yang efektif dalam mengurangi peradangan dan nyeri sendi.

Seluruh komposisi dalam susu ini juga terbuat dari bahan alami, serta telah mengantongi sertifikat aman dikonsumsi dari BPOM dan sertifikat halal. Susu ini juga dapat dikonsumsi oleh semua rentang usia, termasuk anak usia 2 tahun, ibu hamil, dan menyusui.

Untuk menjaga kesehatan sendi, Ostofit dapat dikonsumsi dua kali sehari dengan menyeduh 2-3 sendok makan serbuk susu dengan air hangat 200 ml.

Agar kualitas produk tetap terjaga, simpan susu di wadah yang rapat dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Imbangi konsumsi susu dengan konsumsi makanan bergizi dan seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan tinggi kalsium.

Ostofit dibanderol mulai dari Rp 80.000. Untuk pembelian 3 boks, konsumen bisa mendapatkan harga spesial, yakni Rp 225.000.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang manfaat dan komposisi Ostofit, kunjungi tautan berikut ini. Kunjungi juga akun media sosial TikTok Ostofit di ostofit ofc.