Bermain bukan sekadar aktivitas menyenangkan, tetapi juga bagian penting dalam tumbuh kembang anak, dari tawa bahagia hingga mendukung perkembangan mental dan emosional.

Sayangnya, tidak semua anak di Indonesia memiliki akses terhadap mainan edukatif dan gizi seimbang yang mendukung perkembangan optimal.

Tantangan seperti stunting dan gizi buruk masih menjadi masalah serius yang berdampak pada masa depan mereka. Menyambut Natal dan akhir tahun 2024, program “Senyum Anak Negeri” dari Toys Kingdom, unit bisnis Kawan Lama Group, hadir dengan semangat berbagi kebahagiaan dan mendukung tumbuh kembang anak.

Program ini berfokus pada anak usia 1-5 tahun di Desa Mbuit, Nusa Tenggara Timur — periode golden age yang krusial untuk pertumbuhan. Dengan komitmen ini, Toys Kingdom berharap dapat menciptakan lebih banyak senyuman dan membantu membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Masalah stunting dan gizi buruk bukanlah cerita baru, tetapi upaya mengatasinya tetap menjadi tugas besar kita bersama. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 dari Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,5 persen, yang termasuk kategori sedang menurut standar WHO.

Meski mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya, angka ini menunjukkan bahwa satu dari lima anak Indonesia masih mengalami stunting. Di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tantangan stunting ini lebih serius.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2023, 2.677 anak mengalami stunting, angka ini mencerminkan situasi yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Tingginya angka stunting di wilayah ini memerlukan perhatian khusus terkait pemenuhan gizi dan akses terhadap sumber daya edukatif yang mendukung tumbuh kembang anak.

Melalui program “Senyum Anak Negeri,” Toys Kingdom bekerja sama dengan MilkLife berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam pemenuhan gizi seimbang.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan fisik dan kognitif anak, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan secara nyata berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah seperti NTT.

Ellen Widodo selaku GM Marketing Communication Toys Kingdom menjelaskan, “Melalui program Senyum Anak Negeri, Toys Kingdom dengan bangga berkolaborasi bersama MilkLife. Kami mengajak pelanggan untuk mendonasikan mainan bekas dalam periode yang berlangsung hingga Februari 2025, di mana setiap satu mainan bekas yang didonasikan akan dihargai dengan satu kotak susu MilkLife, yang akan disalurkan kepada 360 anak di Desa Mbuit. Tak hanya itu, mainan bekas dan kotak susu tersebut juga akan didaur ulang menjadi meja dan kursi sehingga manfaatnya berkelanjutan. Selain itu, kami menargetkan pemberian susu sebanyak tiga kali sehari selama tiga bulan untuk anak-anak yang masuk dalam kategori gizi kurang, gizi buruk maupun stunting. Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan gizi yang cukup serta merasakan kebahagiaan, dan melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa membantu anak-anak di Desa Mbuit tumbuh lebih sehat dan ceria.”

Sejalan dengan komitmen ini, Soegiono, Marketing Director MilkLife menyatakan, “Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari program Senyum Anak Negeri bersama Toys Kingdom. Kolaborasi ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap masalah stunting dan gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Dengan menyediakan susu bergizi untuk anak-anak di Desa Mbuit, kami berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka sekaligus mendukung tumbuh kembang yang optimal.”

Konsumsi gizi yang seimbang, terutama susu dengan kandungan nutrisi yang lengkap, memegang peranan dalam mencegah gangguan tumbuh kembang anak. Dengan pemahaman ini, kolaborasi antara Toys Kingdom dan MilkLife menjadi langkah yang sangat relevan dalam memastikan anak-anak, khususnya di Desa Mbuit, mendapatkan pemenuhan terhadap gizi yang mereka butuhkan untuk tumbuh sehat dan ceria.

Sejalan dengan hal itu, dokter spesialis anak Mitra Keluarga, dr Debora, SpA, menambahkan bahwa susu juga menjadi salah satu sumber protein yang penting untuk pertumbuhan anak. Menurutnya, komponen vitamin dan mineral terutama kalsium bisa mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak.

“Lalu, stimulasi melalui kegiatan bermain turut menjadi upaya terbaik dalam mencapai perkembangan otak yang optimal. Maka, interaksi antara nutrisi, stimulasi, dan pemenuhan kasih sayang dalam ruang lingkup lingkungan yang aman, sehat fisik, dan emosi merupakan kunci mencapai anak-anak bertumbuh serta berkembang sehat dan bahagia,” ucap dokter Mitra Keluarga Kalideres tersebut.

Mengacu pada pentingnya pemenuhan hak gizi dan stimulasi untuk anak, program ini mengusung pendekatan holistik dengan memperhatikan berbagai aspek penting, mulai dari pemenuhan kebutuhan gizi anak hingga menjaga kelestarian lingkungan.

Tidak hanya memberikan susu untuk membantu mengatasi gizi buruk dan stunting, program ini juga mendaur ulang mainan bekas dan kotak susu bekas menjadi furnitur seperti meja dan kursi.

Hasil penjualan furnitur tersebut akan digunakan untuk mendukung fasilitas Posyandu di Desa Mbuit, sehingga manfaat yang diberikan bersifat menyeluruh — mendukung tumbuh kembang anak dan memperkuat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

“Program “Senyum Anak Negeri” tidak hanya mengedepankan aksi sosial, tetapi juga membawa misi edukasi. Toys Kingdom dan MilkLife ingin menanamkan nilai berbagi kepada anak-anak sejak dini, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendaur ulang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan semangat berbagi ini, Toys Kingdom berharap dapat menciptakan dampak jangka panjang yang mendukung pertumbuhan generasi Indonesia yang lebih sehat dan bahagia.” tutup Ellen.