Siswa-siswi SMAN 85 Jakarta merasakan semangat baru dalam acara “Bernalar Berdaya” yang digelar pada Rabu, 21 Agustus 2024. Inisiatif dari MudaBerdaya ini berhasil menghadirkan suasana penuh antusiasme, di mana sekitar 100 pelajar berpartisipasi aktif dalam sesi-sesi inspiratif yang dipandu oleh para pembicara dari media terkemuka. Topik yang dibahas pun sangat relevan dengan kehidupan generasi muda saat ini, mulai dari peluang besar menjadi konten kreator, bahaya hoaks, hingga pentingnya pemberdayaan remaja perempuan.

Sebagai pembuka acara, Amerigo Yahya dari R66 Media dengan menyampaikan pandangannya mengenai peluang besar yang dimiliki oleh generasi saat ini. Menurutnya, perkembangan teknologi dan akses informasi yang tak terbatas memberikan keuntungan yang luar biasa bagi anak muda. “Generasi sekarang adalah generasi yang beruntung. Hanya dengan modal internet dan gadget, kita bisa melakukan banyak hal,” ujar Amerigo.

Ia menjelaskan lima poin utama yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda, yaitu akses tanpa batas terhadap informasi dan pengetahuan, kemudahan dalam menjalin koneksi global, peluang multi-platform, investasi rendah dalam alat-alat produksi, serta menghasilkan peluang kewirausaahan melalui passion. Ia juga membagikan beberapa tips penting untuk menjadi konten kreator yang sukses, antara lain memilih niche yang tepat, mencari referensi yang relevan, serta konsisten dan disiplin dalam berkarya.

Ruang Dialektika oleh Indri Wulandari dan Alaska GC Sirait

Sesi kedua dari acara dilanjutkan oleh Muhammad Gamal Abdurahman dari Komunitas Neo Historia. Mas Gamal membagikan ceritanya mengenai kegiatan komunitas Neo Historia, di mana komunitas ini fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan menulis melalui diskusi-diskusi produktif. Ia menginspirasi para peserta untuk mulai menulis dan tidak takut untuk mengemukakan pendapat melalui tulisan.

Raden Trimutia Hatta, redaktur eksekutif Liputan6, kemudian melanjutkan dengan membahas topik yang tak kalah pentingnya, yaitu merdeka dari hoaks. Dalam era informasi seperti saat ini, Raden memberikan panduan praktis bagaimana cara membedakan informasi yang benar dan yang palsu. Peserta diajak untuk lebih kritis dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi, mengingat betapa cepatnya hoaks dapat menyebar.

Ruang Dialektika oleh Indri Wulandari dan Alaska GC Sirait

Menutup acara, Indri Wulandari, Chief Brand Officer dari Gadis, bersama Alaska Gracia Christie Sirait, Runner-Up 1 Gadis Sampul 2023, mengisi sebuah sesi diskusi yang disebut dengan Ruang Dialektika dengan tema pemberdayaan remaja perempuan. Indri dan Alaska mengajak para siswi untuk bergabung dalam kegiatan produktif yang bisa menjadi wadah pengembangan diri bagi remaja perempuan. “Jika kalian memiliki talenta yang unik dan berbeda, jangan ragu untuk mengekspresikannya,” ujar Alaska. Diskusi ini juga diramaikan dengan berbagai pertanyaan dari peserta mengenai cara meningkatkan motivasi, rasa percaya diri, dan melawan rasa insecurities yang sering dialami remaja.

Acara Bernalar Berdaya kali ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga menginspirasi mereka untuk berani berpikir kritis, produktif dan bermimpi untuk mengejar passion dengan sepenuh hati. Melalui acara seperti Bernalar Berdaya, MudaBerdaya berharap dapat terus menjadi jembatan bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih kritis, percaya diri, dan berdaya.