Membangun sumber daya manusia (SDM) unggul terilhami oleh ajaran Islam. Islam sebagai agama sangat berperan dalam berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Islam telah mengajarkan betapa pentingnya menuntut ilmu, tradisi akademik sebenarnya merupakan tradisi qur’ani karena Al Quran-lah yang memberikan penghargaan terhadap kaum intelektual. Al Quran-lah yang pada awal turunnya wahyu mendorong manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tradisi menuntut ilmu adalah tradisi robbani. Penelitian tentang ilmu telah menjadi tradisi umat Islam dan universitas di dunia berasal dari peradaban Islam (catatan Guinnes Book of World menegaskan bahwa universitas tertua di dunia adalah universitas Al Qowariyyin di Fez, Maroko).
Betapa pentingnya membangun SDM unggul karena kita telah dinisbahkan oleh Allah sebagai kuntum khoiro ummah. Untuk itu, Unisba melakukan penguatan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah dan gerak dari seluruh sivitas akademika. Tradisi menuntut ilmu di kalangan generasi muda Islam merambah ke tradisi melakukan penelitian tentang ilmu pengetahuan karena meyakini bahwa ilmu Allah tidak ada batasnya, rahasia ciptaan-Nya yang merupakan sumber iptek dan pengetahuan tidak ada batasnya, serta manusia tampaknya memang tidak akan mampu menguak seluruh rahasia itu.
Unisba dalam rangka mendidik masyarakat mempunyai dua pilar utama medan perjuangan yaitu pertama mendidik lulusan yang pintar dan saleh untuk mencapai derajat akhlakul karimah atau dengan kata lain harus dapat mendidik mahasiswanya mempunyai kompetensi yang tinggi dan ber-akhlakul karimah. Kualifikasi lulusannya haruslah mempunyai karakter tidak saja berarti budi pekerti, adab sopan santun, tetapi juga kesesuaian dengan sunnatullah sehingga arti akhlak dapat diperluas menjadi berbudaya atau islami, medan perjuangan selanjutnya adalah pengembangan diri pribadi dan pengentasan umat dari kebodohan, keterbelakangan pendidikan dan kemiskinan. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai tambah yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan, baik produk dan jasa maupun pelayanan yang mampu bersaing di lapangan kerja yang ada dan diperlukan. SDM lebih bernilai jika memiliki sikap perilaku, wawasan, kemampuan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor.
Tinggi rendahnya kualitas SDM antara lain ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan dengan hasil kerja atau kinerja yang baik secara perorangan atau kelompok. Pengembangan SDM adalah proses sepanjang hayat yang meliputi berbagai bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan.
Baca juga:
- Siapkan Sumber Daya Manusia Unggul, AHY Jadi Maba Program Doktor di Unair
- Apoteker, Penjamin Kualitas Obat
Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan pendekatan religiositas, output pendidikan yang islami akan melahirkan SDM yang islami dan dapat mengisi setiap lowongan kerja atau jabatan sehingga setiap lini akan menghasilkan pekerjaan yang islami. Selanjutnya, bisa dilakukan pendekatan politik, hukum, ekonomi, dan sosial, dan Unisba memilih bertumpu pada pendekatan religiositas dengan banyak menghasilkan ijtihad dan tajdid di berbagai bidang yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara melalui berbagai kegiatan tridharma, khususnya penelitian dan pengabdian masyarakat. Unisba sebagai salah satu the drive of the national development bertanggung jawab untuk memroduksi lulusan yang memiliki wawasan serta ketrampilan yang dalam dan religius. (Prof Dr H Edi Setiadi SH MH, Rektor Unisba)
Menghasilkan sarjana yang berkarakter 3M (Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid). Situs web: https://www.unisba.ac.id