Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.
Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema “Tren Aplikasi Dunia Digital”. Webinar yang digelar pada Rabu, 13 Oktober 2021 di Kota Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.
Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Nurly Meilinda, (Universitas Sriwijaya, IAPA), Wulan Furrie (Praktisi dan Dosen Manajemen Komunikasi Institut STIAMI), Muhammad Iqbal (Comic Artist dan Illustrator), dan Muhammad Mustafied (Sekretaris Nur Iman Foundation Mlangi Yogyakarta).
Nurly Meilinda membuka webinar dengan mengatakan, teknologi itu diciptakan untuk mempermudah manusia. “Media digital dibangun untuk membangun relasi, kita bisa sharing siapa diri kita tanpa perlu gugup, bisa meningkatkan visibilitas, konektivitas di manapun. Di rumah saja sekarang sudah bisa menghasilkan uang.”
Wulan Furrie menambahkan, peringkat pengguna sosial media paling banyak di Indonesia itu Youtube, kedua Whatsapp, lalu Instagram, dan sebagainya. Makan diperlukan etika digital, yakni kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiquet dalam kehidupan sehari-hari.
“Literasi digital adalah kunci untuk mencegah hal penipuan daring, masyarakat perlu didorong untuk menjadi kritis dalam menilai suatu informasi, agar dapat berimbang dan memberi feedback. Memverifikasi kebenaran suatu berita sebelum membagikan informasi tersebut dan melaporkan konten informasi yang bersifat negatif,” tuturnya.
Muhammad Iqbal mmenjelaskan, ada beberapa efek samping dari media digital. “Di antaranya ancaman privasi, kecanduan dan ketergantungan, konsumerisme, penyeragaman, dan pengikisan kearifan lokal.”
Sebagai pembicara terakhir, Muhammad Mustafied menjelaskan, ada beberapa hal yang yang harus kita lakukan dalam menggunakan internet, yakni perkuat literasi, perkuat keamanan digital, perkuat literasi digital, dan perkuat kontekstualisasi literasi digital dalam sektor kreatif dan produktif.
“Kalau kita tidak kuat dalam literasi digital kita, nanti kita akan tenggelam dan menjadi korban revolusi teknologi jadi kita harus berenang,” ujarnya. Adapun 5 kompetensi keamanan digital, yakni pengamanan perangkat digital, pengamanan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak.
Dalam sesi KOL, Reni Risty mengatakan, sekarang semua orang sudah memegang gadget, sekarang semua orang punya ruang digital Youtube, Whatsapp, Instagram itulah kita sekarang.
“Dampaknya dengan kemudahan ini akan sangat kacau karena tidak bisa dimungkiri kalau tidak bijak dalam menggunakan karena banyak kasus yang terserempet UU ITE. Penipuan secara daring sangat banyak banget kalau kita tidak bijak asal posting sana sini,” tuturnya.
Salah satu peserta bernama Ramtika menanyakan, bagaimana kita membangun kembali budaya bangsa kita yaitu masyarakat beretika yang sudah mulai luntur dalam dunia digital?
“Mungkin salah satu satunya kunci pendidikan. Kita bisa amati warganet kecenderungan emosi, yang kita perlukan kritis dan ini belum didapatkan. Jadi, intinya di pendidikan harus lebih berpikir kritis dan kreatif kemudian sebagai pembuat konten untuk banjiri konten positif,” jawab Iqbal.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]