Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa memimpin rangkaian agenda kunjungan kerja Kementerian PPN/Bappenas sepanjang April 2021. Sejumlah sektor prioritas pembangunan, meliputi infrastruktur; pendidikan; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); pariwisata; hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi fokus utama kunjungan kerja dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi.
“Sebagai langkah nyata dari upaya pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, Bappenas menegaskan komitmen untuk melaksanakan perencanaan pembangunan yang holistik, tematik, integratif, dan spasial, dengan berdialog langsung bersama pelaku pembangunan dan masyarakat sekitar, agar peran kami sebagai clearing house pembangunan dapat semakin optimal, membawa manfaat bagi Indonesia,” ungkap Suharso.
Pemulihan ekonomi Sumatra Barat
Kunjungan Kerja Sumatra Barat pada 8–10 April 2021 merangkum sejumlah agenda. Dimulai dari peninjauan Sitinjau Lauik, jalur sepanjang 15 kilometer dengan tikungan tajam rawan kecelakaan (blackspot) untuk rute Kota Padang menuju Arosuka hingga Solok, hingga menjadi jalur logistik penghubung Sumatra Barat-Jambi.
“Bappenas mengarahkan pembangunan jalan layang atau fly over Sitinjau Lauik demi keselamatan jalan dan kelancaran jalur logistik agar dapat meningkatkan arus perdagangan dan mobilitas masyarakat antarwilayah. Pembangunan jalan layang ini dimulai dengan tahap pelaksanaan penyiapan desain dan pengadaan lahan pada 2021 sampai 2022, diteruskan konstruksi pada 2021 dengan indikasi kuat pendanaan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN,” ujar Suharso di salah satu lokasi blackspot Sitinjau Lauik, Kamis (8/4).
Dari Sitinjau Lauik, Suharso memantau pembangunan Stadion Utama Sumatera Barat di Sikabu, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, yang telah dimulai sejak 2015 dengan progres pembangunan fisik sebesar 40 persen.
“Bappenas sangat mengapresiasi pembangunan stadion ini, menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar yang menginisiasi pembangunan stadion dengan dana APBD agar prestasi olahraga kita semakin meningkat, di tingkat nasional, bahkan internasional. Kami mendorong Pemprov untuk dapat menggalang kerja sama dengan pihak swasta melalui mekanisme Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha,” ungkapnya saat mengunjungi Stadion Utama Sumatera Barat.
Usai meninjau Stadion Utama Sumbar, Suharso mengunjungi Danau Maninjau, salah satu dari 15 Danau Prioritas Nasional yang kondisinya semakin menurun. Termasuk penurunan status trofik Danau Maninjau dari oligotrofik pada 1929 menjadi hipereutrofik pada 2016 yang menunjukkan bahwa kualitas air danau tercemar berat dengan keramba jaring apung sebagai kontributor terbesar pencemaran Danau Maninjau.
“Ke depannya, Bappenas mengusung langkah percepatan penyelamatan danau prioritas nasional dengan mendorong kepastian regulasi mengenai leading sector pengelolaan danau, termasuk pembagian tugas dan peran yang jelas bagi semua kementerian/lembaga,” tegas Suharso.
Pembagian tugas kementerian/lembaga hingga sinkronisasi perencanaan dan penganggaran menjadi salah satu topik pembahasan dalam Rapat Kerja bersama Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah di Bukittinggi, Jumat (9/4). Menteri Suharso menegaskan, kunjungan Kementerian PPN/Bappenas meliputi berbagai isu dan topik. Di antaranya, pentingnya skema Triple-Helix bagi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas agar mampu mencapai target konsumsi protein asal ternak sebesar 11 gram per kapita tiap harinya dan ketersediaan protein hewani sebesar 2,9 juta ton pada 2024, percepatan pembangunan Monumen Bela Negara sebagai bentuk penghargaan masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia, persiapan Geopark Ngarai Sianok-Maninjau yang tengah membidik status UNESCO Global Geopark, hingga kunjungan ke Kampung Tenun Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, untuk berdialog mengenai strategi pemulihan ekonomi dengan pelaku UMKM penghasil tenun songket.
Orkestrasi pemulihan ekonomi di setiap wilayah Indonesia sangat penting agar ekonomi Indonesia dapat kembali tumbuh tinggi, sehingga target Indonesia untuk lepas dari middle income trap sebelum tahun 2045 dapat tercapai. “Pembangunan terintegrasi berbasis kewilayahan, semangat itulah yang diutamakan pada prioritas Rencana Kerja Pemerintah di 2022. Kita mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan,” ucap Suharso saat memberi arahan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatra Barat, Jumat (9/4).
Untuk mewujudkan pemulihan ekonomi yang berdampak optimal bagi masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas memaparkan sejumlah rekomendasi pembangunan Sumatra Barat pada 2022. Dimulai dari mendorong pemerataan dan peningkatan kualitas infrastruktur dasar hingga digital, peningkatan konektivitas untuk daerah tertinggal, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan, memulihkan daya saing UMKM, hingga inovasi pariwisata berbasis keunggulan lokal.
74 Tahun Kementerian PPN/Bappenas
Dari Sumatra Barat, Suharso bertolak ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk mengunjungi titik nol pembangunan IKN dan titik lokasi Istana Negara pada Senin (12/4), bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-74 Kementerian PPN/Bappenas. Bersama Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, pegawai Kementerian PPN/Bappenas paling senior dan termuda, Suharso memanjatkan doa agar darma pembangunan IKN dapat mewujudkan cita-cita Indonesia Maju.
“Pada 12 April 2021 ini, khusus dari Insyaallah titik nol, titik istana Ibu Kota Negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-74 untuk Kementerian PPN/Bappenas. Berada di lokasi titik nol ini, bersama-sama semua generasi, dari generasi tua, generasi muda, saya berharap hal ini dapat menjadi simbol bahwa Kementerian PPN/Bappenas tetaplah sebagai lembaga perencana pembangunan nasional yang memiliki akar kuat dan ibaratkan sebuah fondasi yang menghunjam ke bumi, ke IKN Baru ini, Insyaallah yang tetap pada prinsip, nilai-nilai dasar, nilai-nilai luhur, integritas, serta kematangan pengalaman yang dimiliki oleh Kementerian PPN/Bappenas,” ujar Suharso di calon lokasi Istana Negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Penajam Paser Utara.
Persiapan pemindahan IKN telah tercakup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, meliputi pembangunan fasilitas penyelenggaraan pemerintahan di IKN yang baru serta pengembangan sektor-sektor ekonomi untuk IKN dan sekitarnya sehingga dapat menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Indonesia.
Persiapan pembangunan IKN disesuaikan dengan program vaksinasi nasional yang dilakukan secara bertahap, dengan target 181.550.000 jiwa untuk mencapai herd immunity. Pembangunan IKN juga dirancang sebagai salah satu unprecedented strategy (strategi yang tidak biasa) untuk pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi serta merupakan salah satu strategi dari 6 Strategi Besar Transformasi Ekonomi Indonesia yang dirancang oleh Bappenas. Berdasarkan tahapan pembangunan IKN, target pembangunan hingga 2024 mencakup pembangunan KIPP dengan sarana dan prasarana pendukungnya.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau rencana lokasi istana di KIPP. Pembangunan fisik tahap awal atau soft groundbreaking di KIPP diagendakan setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara yang telah tercantum di dalam Program Legislasi Nasional Prioritas 2021.
“Pada saat yang sama, kita juga menatap ke depan dengan gagasan-gagasan baru yang menjadi modal kita mewujudkan cita-cita bangsa, Indonesia maju. Sekali lagi, bersama generasi tua dan muda, dan semua pemangku kepentingan untuk kepentingan nasional, saya mengajak kita bergandengan tangan, menyingsingkan lengan, bekerja untuk Indonesia tercinta,” tegas Suharso.
Menajamkan pembangunan Jawa Timur
Menteri Suharso melanjutkan kunjungan kerja ke Jawa Timur pada 16–18 April 2020 yang dibuka dengan Dialog Bersama Mahasiswa Asing dan Universitas Brawijaya terkait penguatan people-to-people contact melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular untuk memperkuat kerja sama pembangunan internasional dalam mendukung perdagangan dan investasi.
“Pemberian beasiswa kepada orang asing merupakan investasi dan setelah mahasiswa kembali ke negaranya, mereka dapat menjadi duta kerja sama dan return awalnya dapat memacu peningkatan minat mahasiswa asing termasuk melalui jalur nonbeasiswa,” jelas Suharso di hadapan belasan mahasiswa asing yang mendapat beasiswa dari Universitas Brawijaya, Jumat (16/4).
Selain pendidikan, akses air minum juga menjadi fokus kunjungan kerja ke Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Umbulan yang menjadi salah satu strategi pemerintah daerah dalam memastikan komitmen dan kontribusi pemerintah daerah untuk mencapai target seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap air minum, termasuk 15 persen rumah tangga memiliki akses air minum aman dan 30 persen rumah tangga memiliki akses air minum perpipaan melalui pembangunan 10 juta sambungan rumah, sesuai amanat RPJMN 2020–2024.
“Dengan tersedianya akses air minum yang layak dan aman, diharapkan dapat mengurangi tingkat waterborne disease, mengurangi tingkat stunting, dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbuh Suharso.
Dari SPAM Regional Umbulan, Suharso beranjak ke Alun-alun Kota Pasuruan untuk meninjau penataan area alun-alun dengan didampingi Walikota Pasuruan Syaifulloh Yusuf, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki Hasan, serta Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan.
“Alhamdulillah, kali ini, Bappenas hadir di Jawa Timur dan memang rencananya Jawa Timur bagian utara dengan sedikit menyisir ke selatan. Sebelumnya, kami mengundang para gubernur dalam Rapat Koordinasi Gubernur untuk mengusulkan tiga program unggulan. Kali ini Bappenas mengunjungi daerah semuanya, melakukan cek dan ricek terhadap proyek-proyek unggulan, termasuk efektivitas pembiayaannya,” terang Suharso dalam pertemuan di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusti Kabupaten Pasuruan. Sebelumnya ia berziarah ke makam Kyai Abdul Hamid di kompleks Masjid Jami Al Anwar Pasuruan yang terletak di seberang Alun-Alun Kota Pasuruan.
Lawatan kerja juga merangkum agenda dialog bersama 200 santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, kunjungan ke Taman Edelweiss Desa Wonokitri yang menjadi bagian dari pengembangan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kunjungan ke Taman Nasional Baluran, hingga menghadiri peluncuran Golden Wood Coffee atau Kopi Kayumas.
“Kopi Kayumas Situbondo ini juara satu di dunia dan mudah-mudahan ini bisa dipertahankan terus karena Indonesia dikenal sebagai yang banyak produknya di seluruh daerah. Tapi, kalau sudah mendapatkan rekognisi dari dunia internasional, artinya Situbondo bisa mengindustrikan kopi ini sedemikian rupa sehingga menjadi satu merek berkekuatan global dan tersebar ke seluruh dunia. Ke depan, semoga daerah ini bisa didorong ke industri-industri, apalagi kalau sudah nomor satu di dunia,” urai Suharso di Pendopo Kabupaten Situbondo, Minggu (18/4).
Kunjungan Kerja Jawa Timur ditutup dengan kunjungan Taman Nasional Baluran untuk membahas pembangunan infrastruktur sejumlah destinasi wisata pantai agar pemulihan ekonomi di Situbondo bisa terus tumbuh. “Salah satu prioritas nasional adalah pembangunan infrastruktur tujuan wisata Merak-Baluran, kemudian Pemerintah Kabupaten Situbondo juga telah penyediaan akses menuju beberapa objek wisata pantai yang ada di sekitar Taman Nasional Baluran, di antaranya adalah Pantai Merak Baluran, Pantai Sijile, Pantai Lempuyang, dan yang lainnya, masih di sekitar kawasan,” papar Suharso.
Sejumlah major projects Provinsi Jawa Timur tertuang dalam RPJMN 2020–2024. Di antaranya, proyek Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak, Pengelolaan Terpadu UMKM, Penguatan Sistem Peringatan Dini, dan pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas dibahas secara mendalam. Bromo-Tengger-Semeru merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas dalam RPJMN 2020-2024 dan saat ini sedang dalam proses penyusunan integrated tourism master plan untuk kawasan Bromo-Tengger-Semeru sehingga nantinya dapat menjadi pengungkit perekonomian di 8 kabupaten Jawa Timur, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.
Untuk menjawab isu strategis pembangunan Provinsi Jawa Timur, Kementerian PPN/Bappenas mengusulkan empat rekomendasi prioritas daerah, yakni meningkatkan kualitas pelatihan dan pendidikan vokasi dalam rangka mendukung kebutuhan industri berteknologi tinggi, melakukan pengembangan wilayah dan pembangunan infrastruktur di selatan dan Kepulauan Provinsi Jawa Timur, mengendalikan banjir di wilayah utara Provinsi Jawa Timur, serta mengentaskan rakyat dari kemiskinan di perdesaan melalui peningkatan kualitas kesehatan dan pendapatan masyarakat. [*]