Tahun ini sudah 76 tahun usia Kereta Api Indonesia (KAI). Melayani negeri menjadi saksi sejarah dan memegang peranan penting pada era perjuangan merebut kemerdekaan serta menjadi saksi reformasi Republik tercinta ini, bertransformasi menjadi perusahaan operator kereta api Indonesia yang customer oriented beradaptasi dan tetap bertahan pada masa pandemi ini.
Peringatan hari ulang tahun ke-76 KAI yang jatuh pada 28 September 2021 mengusung tema “Melayani Lebih Cepat dan Lebih Baik”. Hal ini seyogianya menjadi momen spesial untuk mengenang sejarah panjang, mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukan, dan memikirkan apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik lagi ke depannya. KAI berupaya untuk terus berinovasi dan melakukan beberapa improvement demi menghasilkan pelayanan yang prima bagi pengguna jasanya.
“KAI ingin bergerak lebih cepat dalam melayani masyarakat dengan kualitas yang lebih baik. KAI terus melakukan berbagai inovasi sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Percepatan waktu tempuh
Rangkaian kegiatan HUT KAI dimulai sejak 24 September 2021 dengan menggelar launching percepatan waktu tempuh dan peningkatan layanan kereta api serentak di lima stasiun. Sejalan dengan tema HUT-nya, beberapa perjalanan kereta api, seperti KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir–Surabaya Pasarturi pp, Argo Lawu relasi Gambir–Solobalapan pp, Argo Dwipangga relasi Gambir–Solobalapan pp, Argo Wilis relasi Bandung–Surabaya Gubeng pp, dan Taksaka relasi Gambir–Yogyakarta pp, mengalami percepatan waktu tempuh yang bervariasi mulai 19 hingga 70 menit.
Misalnya untuk rute Gambir–Yogyakarta pp, perjalanannya kini lebih singkat menjadi hanya sekitar 6 jam dari sebelumnya sekitar 7 jam dengan menggunakan KA Argo Lawu dan Argo Dwipangga. Begitu juga dengan KA Argo Wilis rute Bandung–Surabaya Gubeng pp yang lebih cepat 48 menit sehingga waktu tempuhnya menjadi 9 jam 55 menit. Sementara itu, Argo Bromo Anggrek rute Gambir–Surabaya Pasar Turi pp setelah pada 1 Juni 2021 telah dikurangi 14 menit, kali ini kembali dikurangi 19–20 menit sehingga kini waktu tempuhnya menjadi 8 jam 10 menit. Dengan durasi perjalanan yang lebih cepat, waktu pelanggan menjadi lebih efisien dan tetap nyaman dengan penerapan protokol kesehatan ketat di kereta api.
Percepatan perjalanan ini bertujuan untuk memenuhi harapan pelanggan yang memerlukan waktu perjalanan yang lebih cepat dengan cara meningkatkan kemampuan prasarana sehingga kereta mampu melaju lebih cepat namun tetap mengutamakan keselamatan perjalanan. Hal ini juga menjadi wujud komitmen KAI untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Kepuasan para pelanggan pun menjadi pemompa semangat bagi segenap insan KAI dalam memberikan pelayanan terbaik.
Peningkatan pelayanan
Tidak melulu soal mengganti barang baru atau memperbaharui sistem, peningkatan pelayanan kepada pelanggan juga dapat diwujudkan dengan cara memfasilitasi mereka dengan apa yang mereka butuhkan, salah satunya adalah jaringan Wi-Fi gratis. KAI menyediakan Wi-Fi di beberapa kereta jarak jauh seperti KA Argo Bromo Anggrek, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Parahyangan, dan Taksaka.
Pelanggan tidak perlu lagi kesulitan untuk berkomunikasi atau susah sinyal karena kereta sudah terpasang Wi-Fi. Ke depan secara bertahap layanan Wi-Fi gratis ini akan tersedia di semua kereta api jarak jauh. Dengan adanya Wi-Fi gratis di kereta api, harapannya pelanggan akan lebih nyaman selama dalam perjalanan, ini adalah bentuk dedikasi KAI untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya.
“Dengan Wi-Fi gratis, pelanggan tetap dapat beraktivitas, seperti bekerja, mengakses konten hiburan, dan berkomunikasi selama dalam perjalanan,” kata Didiek.
Selain menyediakan Wi-Fi gratis, KAI juga menghadirkan layanan baru dengan memunculkan kembali live cooking dalam perjalanan di kereta api Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan Argo Wilis. Setelah sebelumnya dihadirkan pada KA Argo Bromo Anggrek pada 1 Juni 2021, KAI kembali menambah layanan live cooking pada kereta api lainnya atas dasar respons masyarakat yang positif. Live cooking ini dilakukan oleh koki-koki pilihan dari KAI Services (anak usaha KAI) secara higienis, profesional, dan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan.
Beberapa menu andalan yang dimasak secara langsung saat perjalanan kereta api tersebut seperti Nasi Goreng Parahyangan Legend, Mie Godog Jawa, Mie Goreng Jawa, dan Nasi Sei Sapi. Hadirnya menu-menu Nusantara sebagai wujud mengobati kerinduan penikmat perjalanan kereta api serta memberikan pengalaman berkesan mengenai kuliner selama perjalanan kereta api.
“Harapannya, layanan ini dapat mengobati kerinduan para penikmat perjalanan kereta api serta memberikan pengalaman berkesan saat berkuliner selama dalam perjalanan,” ucap Didiek.
Selain langsung ke kereta makan, pemesanan hidangan dapat dilakukan melalui WhatsApp di 0811-1061-2121 atau cukup melalui aplikasi KAI Access. Inovasi ini merupakan bentuk integrasi layanan KAI Services pada KAI Access untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan.
Transformasi digital
Pada tahun 2021 ini, KAI terus berupaya meningkatkan daya tahan perusahaan pada masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah transformasi digital.
Digitalisasi ini antara lain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, mengawasi kinerja pegawai KAI, serta meningkatkan pendapatan. Dengan teknologi digital, terbukti operasional KAI dapat dikendalikan lebih efisien, lebih profitable, dan keselamatan meningkat.
KAI terus berbenah agar semakin dekat dengan pelanggannya melalui fitur-fitur yang dapat diakses secara online dengan mudah. Pada usia yang ke-76 ini, KAI terus berupaya menyediakan layanan transportasi yang aman, efisien, dan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Seperti kerja sama yang dilakukan antara KAI dan PT Blue Bird Tbk untuk melakukan pemesanan taksi Bluebird yang terintegrasi pada aplikasi KAI Access. Melalui kolaborasi ini, masyarakat yang melakukan pemesanan tiket kereta api melalui aplikasi KAI Access dapat menambahkan layanan taksi Bluebird (pada menu pilihan Layanan) sebelum melakukan pembayaran.
Peluncuran yang dilakukan pada 30 Agustus 2021 ini merupakan keberlanjutan kerja sama antara KAI dan Bluebird yang telah mencakup First Mile yaitu transportasi penjemputan dari lokasi awal ke stasiun keberangkatan. Sebelumnya pada 16 September 2020, KAI dan Bluebird telah memperkenalkan layanan Last Mile atau transportasi dari stasiun kedatangan hingga ke lokasi tujuan. Dengan integrasi layanan antara kedua belah pihak, KAI menawarkan aksesibilitas ekstra bagi para pelanggan yang menggunakan aplikasi KAI Access.
KAI Access diluncurkan untuk memudahkan pelanggan kereta api melakukan pemesanan tiket termasuk dalam sistem pembayaran agar tidak perlu repot datang ke stasiun. Tidak hanya menyediakan layanan penjualan tiket kereta api, tetapi juga memiliki berbagai fitur tambahan untuk kemudahan dan kenyamanan para pelanggan KAI. Beragam keuntungan bisa pelanggan nikmati dengan menggunakan aplikasi KAI Access, seperti layanan perubahan jadwal, pembatalan tiket, serta pemesanan menu makanan di restorasi kereta api.
Peduli Lindungi
Selain itu, sejak Juli lalu, KAI telah mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pelanggan. Integrasi ini terwujud melalui kerja sama antara KAI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan bahwa semua pengguna kereta api sudah memenuhi syarat kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Terintegrasinya aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI bertujuan mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, juga menghindari pemalsuan dokumen. Hadirnya integrasi Aplikasi Peduli Lindungi dengan Sistem Boarding KAI merupakan salah satu upaya KAI dan Kemenkes untuk menjamin keamanan perjalanan pelanggan pada pada masa pandemi Covid-19.
Selain peningkatan mutu pelayanan yang dirasa sangat penting bagi kepuasan pelanggan kereta api, KAI berusaha untuk memberikan kemudahan bagi pelanggannya untuk memenuhi syarat perjalanan menggunakan KA yang ditetapkan Pemerintah. Untuk mendukung hal tersebut, KAI telah bekerja sama dengan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo, Indofarma melalui anak usahanya yaitu Farmalab, serta pihak-pihak lainnya untuk menyediakan layanan tes rapid antigen dan vaksinasi Covid-19 gratis di stasiun. Bahkan, per tanggal 24 September 2021 lalu, KAI menerapkan tarif baru untuk layanan rapid test antigen di stasiun dari sebelumnya Rp 85.000 menjadi Rp 45.000 untuk setiap pemeriksaan. Penyesuaian tarif ini merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan.
“Dengan perbaikan pelayanan yang dilakukan secara intensif, kami berharap dapat menarik animo masyarakat untuk tetap setia menggunakan jasa transportasi kereta api sebagai pilihan utamanya. Kami juga berharap, semoga upaya perbaikan yang tengah dilakukan dapat membuat KAI semakin maju, penuh berkah serta dapat membuka pintu keberkahan dan rahmat bagi KAI Group di tengah perjuangan untuk pemulihan dampak pandemi,” ujar Didiek.
Sebagai perusahaan BUMN, KAI tidak hanya fokus dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggannya, tetapi juga berkomitmen penuh kepada NKRI dengan menjaga dan melindungi aset negara dalam hal ini seluruh sarana prasarana dan insan KAI yang bekerja pada sektor pelayanan publik dari ancaman terorisme. Komitmen ini diwujudkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme pada 24 September 2021 lalu. Perjanjian Kerja Sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Ketua BNPT Boy Rafli Amar di Stasiun Bandung. Kerja sama antara KAI dan BNPT sudah berlangsung lama. PKS yang ditandatangani ini merupakan perpanjangan dari perjanjian pada tahun 2018 silam.
“Kolaborasi antara KAI dan BNPT ini merupakan upaya untuk mewujudkan pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan KAI. Melalui kerja sama ini, kami berharap para pegawai KAI akan semakin mampu membentengi diri dari pengaruh buruk paham radikalisme dan terorisme, serta meningkatkan semangat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Didiek. [*]