Di era digital kini, perlu kita ketahui dan sadari bahwa masyarakat digital sendiri memiliki sebuah karakteristik yang cenderung tidak menyukai aturan yang mengikat, senang mengekspresikan diri, dan juga cepat belajar. Kita sebagai pengguna media digital harus menjadi pengguna yang baik, bertanggung jawab, inspiratif, dan berpikir kreatif, serta tidak lupa menjunjung tinggi norma dan etika agar dapat berkontribusi pada pembentukan ekosistem digital yang sehat. Semakin kita menggunakan teknologi dan media digital untuk hal positif, semakin akan terasa mudah dan bermanfaat dalam hal pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Salah satu unsur cerdas berinternet adalah dengan selalu berhati-hati dalam berbagi dan berkomunikasi secara bertanggung jawab; salah satu hal yang masih perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia, yang masih dianggap sebagai negara dengan netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. 

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Webinar yang digelar pada Selasa, 2 November 2021, pukul 13.00-15.30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring. 

Dalam forum tersebut hadir Zulfan Arif (Translator & Content Writer), Alviko Ibnugroho, SE, MM (Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga & IAPA), Novita Sari (Aktivis Kepemudaan Lintas Iman), Ismita Saputri (CEO Kaizen Room), dan Fajar Gomez (Aktor, Host TV, Komedian) selaku narasumber. 

Dalam pemaparannya, Alviko Ibnugroho, SE, MM menyampaikan informasi penting bahwa “Masyarakat Indonesia berada pada era digital, di mana aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Terkait dengan itu, terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi. Masyarakat Indonesia, yang terdiri dari semua generasi netizen, saat ini akan semakin mudah dalam mengakses informasi. Oleh karena itu, perlu biasakan mereka untuk selalu bertindak secara positif dan juga dilakukan secara berulang-ulang agar menumbuhkan budaya yang positif dalam penggunaan media digital. Mereka harus bijak; menggunakan internet untuk meningkatkan kualitas diri. Selain itu, perlu juga kreatif dengan membuat karya secara konsisten. Penting juga untuk beraksi dalam rangka membawa nama Indonesia di dunia digital melalui berbagai bentuk aktivitas yang tentunya bersifat positif.”

Billy Wardana selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa penting untuk kita lakukan saring sebelum sharing; menurut kita kalau informasi itu tidak baik maka tidak usah dibagikan ke yang lain. Kita harus menjaga tutur kata, serta memberikan informasi yang baik agar menciptakan lingkungan yang positif. Memang penting sekali hal ini dilakukan agar kita tidak mudah membagikan informasi negatif; kalau kita memahami skill-skill yang dibutuhkan dalam literasi digital maka kita bisa memberikan informasi-informasi yang baik untuk semuanya. Ia katakan bahwa kini semua hal berhubungan dengan teknologi, bahkan dari anak SD sudah mulai belajar soal teknologi digital, dan tidak ada kata telat untuk belajar. Pahami dan pelajari dulu tentang literasi digital, dan jangan lelah untuk memberikan konten dan ide yang bermanfaat untuk orang lain agar makin cakap digital.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Patminingsih menyampaikan pertanyaan “Bagaimana mengatasi masyarakat yang terlalu tergantung dengan media sosial dan bagaimana mengedukasi masyarakat dengan baik? Masalahnya adalah ketika kita menggunakan media literasi untuk mengedukasi itu sangat sulit. Bagaimana menyikapi kesulitan mengedukasi agar masyarakat cakap dalam berdigital?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Zulfan Arif, bahwa “Ini perlu bertahap, apalagi untuk generasi-generasi orang tua karena mereka bukan digital native, maka perlu beradaptasi dan sangat kesulitan. Harus membiasakan diri dan sekitar untuk berpikir terbuka dan menerima berbagai macam keadaan, mau beradaptasi terlebih dahulu, dan sadari bahwa harus melakukan adaptasi secara bertahap. Keamanan merupakan aspek yang paling penting untuk orang tua, berikan informasi tentang keamanan digital kepada orang tua. Jangan menyebarkan informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.