Salah satu tindakan yang dapat kita lakukan dalam rangka melawan banjirnya konten negatif di dunia maya adalah dengan memberikan motivasi dalam mencari informasi dan mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi. Kita sebagai pengguna media digital harus paham bahwa menggunakan internet penting untuk menjala informasi yang bermanfaat.
Kita harus menghindari mengakses informasi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti radikalisme, kriminalitas, kekerasan seksual, dan perusakan moral. Selain itu, bila suatu saat kita menemukan atau mendapat konten negatif, tidak boleh menyebarkan dan selalu ingat bahwa kebenaran informasi adalah keharusan demi terciptanya ekosistem digital yang sehat dan aman bagi semua.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian”. Webinar yang digelar pada Kamis, 2 September 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Septyanto Galan Prakoso SIP MSc (Dosen HI UNS, IAPA), Yossy Suparyo (Direktur Gedhe Nusantara), Mikhail Gorbachev Dom (Peneliti Institut Humor Indonesia Kini), Anggun Puspitasari SIP MSi (Dosen Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur Jakarta), dan Hilyani Hidranto (News Presenter SEA Today) selaku narasumber.
Anggun Puspitasari menyampaikan bahwa sebagai pengguna media digital kita harus melindungi diri sendiri di media sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya utamakan hanya mem-follow akun verified di media sosial. Lalu berhati-hatilah dengan alter account, fake account, non-personal account, dan sangat disarankan hanya berteman dengan akun yang mempunyai mutual friends atau teman yang sama.
“Abaikan semua pesan dari toxic people atau gunakan fitur restrict atau batasi, di mana kamu bisa secara diam-diam melindungi akunmu tanpa diketahui orang tersebut. Jangan lupa untuk ganti password secara berkala, dan aktifkan two-way verification di setiap akun media sosial. Selain itu, ingat untuk tidak membuka pesan gambar dari orang yang tidak dikenal, dan jika menemukan akun-akun yang negatif segera mute, unfollow, dan blokir demi keamanan diri sendiri,” terangnya.
Hilyani Hidranto selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa akses internet sudah menjadi kebutuhan pokok untuk berkomunikasi, dan aktivitas manusia sangat bergantung pada akses internet. Positifnya, memudahkan akses data dan informasi, serta menjalin komunikasi. Dampak negatifnya pun ada, seperti penipuan, cyberbullying, manipulasi, dan hacking. Menjadi pengguna internet juga harus tetap waspada terhadap hal-hal tersebut.
Terkait komentar negatif, ia biasanya menanggapi dengan terlebih dulu memikirkan apakah komentar tersebut menyakitkan atau tidak, dan biasanya ia biarkan saja. Terkadang ia suka meladeninya, tetapi yang penting jangan sampai terprovokasi. Menurutnya penting untuk viralkan yang baik-baik saja, dan jangan menyebarkan hal-hal negatif atau hoaks. Penting untuk ikut webinar gerakan literasi digital agar nantinya juga ikut menyebarkan dan memberi edukasi di media sosial.
Salah satu peserta bernama Ratna Tradihardini menyampaikan, di media sosial banyak sekali konten baru dan membuat gaduh netizen di kolom komentar. Bagi si pembuat konten hal tersebut dapat mendatangkan keuntungan seperti endorse dan kerja sama lainnya karena sedang menjadi konsumsi publik.
“Terkait hal ini apakah konten-konten tersebut termasuk konten positif atau negatif?” tanyanya.
Septyanto Galan Prakoso menjawab, konten-konten seperti itu termasuk yang negatif. Jangan mencari skandal dan hal-hal yang kontroversial. Biasanya apa yang cepat kita dapatkan maka akan cepat juga untuk hilang, karena prosesnya yang berbeda. “Lebih baik mencetak citra yang positif dan menjadi warga negara digital yang baik.”
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]