Gelar Teknologi Tepat Guna XXIII (Gelar TTG Nusantara) tahun ini diselenggarakan di Cirebon pada 18–21 Oktober 2022. Sebanyak 1.136 peserta memamerkan beragam teknologi tepat guna dari desa. Ada teknologi pengupas kentang, pengubah sampah plastik menjadi alat rumah tangga, alat mempercepat telur menjadi asin dalam 2 hari saja, e-voting untuk pemilihan kepala desa, dan sebagainya.

Selain pameran, Gelar TTG Nusantara menampilkan produk investor serta mempertemukan inventor dengan pasar sehingga sepanjang minggu ini juga disediakan ruangan untuk pertemuan bisnis.

Lomba TTG Nusantara menjadi ajang rivalitas positif untuk memancing inovasi teknologi lebih lanjut. Peserta yang lolos pada tingkat nasional untuk kategori inovasi TTG ada 20 inovator, TTG Unggulan dengan peserta 19 inovator, dan Posyantek Desa Berprestasi sebanyak 13 Posyantek.

Penjurian tingkat nasional dilakukan secara obyektif. Para juara nasional semata-mata adalah hasil penilaian para juri. Komposisi juri terdiri atas wakil Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional, akademisi ITS dan UPN Veteran Surabaya, serta Redaktur Iptek Harian Kompas.

Pemenang lomba

Terdapat tiga kategori Lomba TTG Nusantara tahun ini, yakni Inovasi TTG, TTG Unggulan, dan Posyantek.

Pemenang kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna adalah juara 1 Gede Suardita, Kabupaten Buleleng, Bali, dengan inovasi Fertigasu berbasis Internet of Things (IoT); juara 2 Surani, Jakarta Timur, DKI Jakarta, dengan inovasi Permanfaatan Serbuk Limbah Serba Guna; juara 3 Nurhadi, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, dengan inovasi Mesin Pengolah Padi Mini Ramah Lingkungan Berbasis Tenaga Surya; serta juara harapan Agus Salim, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dengan inovasi POM Mini Cerdas.

Pemenang kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan, yaitu juara 1 Heri Irawan dan Yuli Sunaryo, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, dengan inovasi Mesin Penepung dan Pencacah Serba Guna; juara 2 Sujiyanto, Batam, Kepri, dengan inovasi Bioflok Ramah Lingkungan; juara 3 M Tigo Gunawan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, dengan inovasi Akar Pakis Pres Multiguna untuk Pertanian Hidroponik dan Organik; serta juara harapan Jalal Wahrudin, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dengan inovasi Penyambungan Tumbuhan Lada dan Palada.

Pemenang kategori Posyantek Desa Berprestasi, yakni juara 1 Sarim, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan Posyantek Mandiri Jaya Desa Balingbing, Pagaden Barat; juara 2 Achtiar Eko Sudarmono, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, dengan Posyantek Maju Bersama Kampung Tanggulangin, Punggur; juara 3 Tri Sugiarti, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, dengan Posyantek Melati, Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan; serta juara harapan Lasiman, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dengan Posyantek Waskito, Sukoharjo.

Sementara itu, juara favorit adalah juara 1 Inovasi TTG Alat Pengupas Kolang-kaling, Jawa Barat; juara 2 TTG Unggulan Alat Serba Guna Pengolah Kelapa, Aceh; serta juara 3 Posyantek Desa Berprestasi Posyantek Nagari Raflesia Jaya Bersama, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Adapun juara stan pameran, yakni juara 1 Provinsi Jawa Barat, juara 2 Provinsi Lampung, dan juara 3 Provinsi Bali.

Juara umum Gelar Teknologi Tepat Guna XXIII diraih Provinsi Jawa Barat. Kemendesa PDTT mendaftar seluruh TTG pemenang maupun peserta pameran, mulai dari nama teknologi, kegunaan secara teknis dan detail, nama pencipta, alamat, hingga informasi penting lain.

Hak paten

Selanjutnya, Bengkel HAKI dan Inovasi Desa, DT, dan Transmigrasi di Kemendesa PDTT mendaftarkan hak paten untuk seluruh teknologi tepat guna yang menang dan dipamerkan. Termasuk indikasi geografis untuk tanaman khas, serta pendaftaran hasil silang tanaman.

Kemendesa PDTT juga mendukung unit usaha BUM Desa untuk berdiri, mendapatkan nomor badan hukum, mendapatkan nomor izin berusaha (NIB), serta perbaikan manajerial BUM Desa dan kerja sama dengan investor masuk desa.

Bersama LKPP, Kemendesa PDTT mengembangkan katalog elektronik serta e-commerce yang mencantumkan seluruh teknologi tepat guna. Tujuannya agar teknologi itu bisa langsung dibeli oleh pemerintah pusat, pemda, dan pemerintah desa.

Gelar Teknologi Tepat Guna Tahun XXIV 2023 akan diselenggarakan di Provinsi Lampung. Kepmendesa PDTT Nomor 110/2022 menegaskan 7 Juni sebagai Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara. Untuk itu, mulai 2023, Gelar TTG Nusantara diselenggarakan setiap 7 Juni. [*]