Pengembangan infrastruktur di Jabodetabek tak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga membantu penyebaran pertumbuhan ekonomi. Kawasan-kawasan penyangga Jakarta terus memunculkan primadona baru, yang di antaranya tumbuh sebagai kota industri sekaligus mendorong terciptanya area hunian ideal. Karawang adalah contoh nyata.

Dikenal sebagai kota industri, Karawang memiliki kawasan industri terluas di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, dengan total luas lahan industri mencapai 13,718 hektare atau 7,85 persen dari luas Kabupaten Karawang.

Berdasarkan data dari situs Pemerintah Kabupaten Karawang, jumlah industri besar dan industri kecil hingga 2014 sebanyak 9.979 industri. mencakup industri otomotif, elektronik, tekstil, baja, manufaktur, farmasi, dan lain-lain. Lebih dari 50 persennya merupakan penanaman modal asing (PMA).

Kawasan Industri Karawang

Nilai investasi PMA maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Karawang terus meningkat. Mencapai puncaknya pada 2013 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp 42 triliun.

Memang Karawang disiapkan pemerintah sebagai kawasan industri modern melalui penerbitan Keppres Nomor 53 Tahun 1989 tentang Pengembangan Kawasan Industri. Ditambah dengan prospek pembangunan pembangunan bandara internasional dan kereta cepat Jakarta–Bandung, Karawang semakin menjanjikan sebagai kawasan yang menawarkan aksesibilitas tinggi.

Kini, telah hadir beberapa kawasan industri berskala besar antara lain Karawang International Industry City (KIIC), Kawasan Mitra Karawang (KIM), Kawasan Surya Cipta, Kawasan Indotaisei, dan Kawasan Bukit Indah City di jalur Cikampek, dengan luas mencapai ribuan hektare. Implikasinya, kini, tercatat lebih dari 500 ribu pekerja industri dengan beragam tingkatan, baik pekerja lokal maupun ekspatriat, dan akan terus bertambah.

Kebutuhan hunian

Pertambahan jumlah perusahaan di kawasan industri Karawang tentu diikuti jumlah tenaga kerja. Otomatis kondisi itu akan membawa dampak peningkatan kebutuhan hunian.

Seperti dikatakan Urban Planner M Archica Danisworo, “Faktor hunian perlu diantisipasi karena akan muncul kebutuhan besar terhadap hal ini. Masih banyak pekerja di Karawang tinggal di Jakarta atau Bandung, dan harus menempuh sekian jam ke Karawang. Bila pekerja dapat memilih hunian di Karawang tentu akan mengurangi kemacetan di jalan raya, mengurangi polusi, dan menghemat waktu tempuh.”

Ia menambahkan bahwa inilah yang akan menjadi daya tarik utama kenapa hunian di kawasan industri seperti Karawang akan mendapat sorotan yang cukup banyak dari publik pada masa mendatang.

Pengembang-pengembang besar kini melirik Karawang. Perlahan tapi pasti, mereka memulas wajah kota industri ini. Salah satunya Summarecon, yang mengembangkan kawasan terpadu dengan skala pengembangan kota lewat Summarecon Emerald Karawang (Sekar).

Executive Director Summarecon Emerald Karawang Albert Luhur menjelaskan, Summarecon dikembangkan dengan memadukan hunian dan komersial (township development) yang nyaman, dinamis, modern, bertumbuh, serta selaras alam dan lingkungan, yaitu hunian yang dikembangkan berupa rumah tapak dan serviced apartment.

Sekar menawarkan rumah dalam konsep kluster yang dilengkapi fasilitas club house dengan kolam renang dewasa, kolam renang anak, taman bermain, dan ruang serbaguna. Untuk menunjang kenyamanan dan rasa aman, diterapkan sistem penjagaan berlapis selama 24 jam dengan dukungan CCTV. Lalu, untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari, disediakan fasilitas supermarket, berbagai restoran, fasilitas hiburan, keluarga, dan ruko.

Summarecon mengembangkan green living lifestyle yang diterapkan melalui penyediaan taman-taman tematis maupun jalan pedestrian asri yang menghubungkan hunian dengan beragam fasilitas. Penghuni cukup berjalan kaki, tanpa perlu menggunakan kendaraan.

Menariknya lagi, selain dari aspek bangunan, pengelolaan kawasan yang tepat melalui town management menjadi komitmen Summarecon untuk menciptakan hunian berkualitas. Kabar gembiranya, setelah sukses memasarkan kluster perdana Advani Homes pada Juni 2016,  kini Sekar akan kembali merilis kluster baru dalam waktu dekat.

“Untuk kluster kedua, kami akan merilis New Elora, rumah dua lantai dengan harga mulai Rp 740 juta. Desain rumah memiliki fasad baru yang tampilannya lebih eksklusif, ditawarkan dengan harga terjangkau bagi warga maupun pekerja industri di Karawang dan sekitarnya. Rumah yang kami bangun memiliki kualitas tinggi, di antaranya fondasi menggunakan tiang pancang dan lantai dasar yang seluruhnya menggunakan pengecoran beton (suspended system) sehingga kekuatan rumah lebih terjamin. Lokasi Summarecon Emerald Karawang juga sangat strategis, dekat pusat kota Karawang,” pungkas Albert. [IKLAN/*/AJG]