Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tajuk “Cara Aman Investasi Online“. Webinar yang digelar pada Jumat (30/7/2021) di Kabupaten Serang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Panji Gentura (Project Manager PT WestmooreTech Indonesia), Dr. Santo Dewatmoko, ST, MM, MA (Pelaku Bisnis), Yoga Regawa Indra (UMKM Mart & HdG Team), dan Antonius Andy Permana (Founder CEO of Haho.co.id). Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety.

Investasi

Panji Gentura membuka webinar dengan mengatakan, banyak sekali bentuk investasi, yang hanya diimingi-imingi keuntungan dalam waktu singkat.

“Untuk itu harus dipahami konsep dasar dalam sistem marketing investasi agar tidak kena penipuan,” tuturnya. Apalagi, saat ini sudah sangat umum melihat berita mengenai korban investasi. Hal itu merupakan tipe investasi bodong yang tidak memandang kalangan manusia sehingga banyak yang menjadi korban.

Ada istilah namanya sistem Ponzi. Konsepnya sederhana yaitu gali lubang tutup lubang. Untuk mendapatkan keuntungan, sistemnya adalah seperti membayar utang dengan utang yang lain.

Ada beberapa sudut pandang yang harus kita pelajari bahwa sistem Ponzi itu jika kita menguasai 6 perspektif maka kita bisa menilai apakah sistem investasi ini sehat atau tidak sehat. Contoh sudut pandang penawaran produk dari sistem Ponzi itu adalah menawarkan ide bukan produk fisik.

“Jadi ide merupakan komoditas utama dari perusahaan investasi tersebut misalnya TikTokCash. Sudut pandang yang kedua adalah transparansi. Masalah transparansi ini kita harus mengetahui karena dari awal sistem Ponzi konsep ini adalah bohong yang sengaja dibuat,” jelasnya.

Dr. Santo Dewatmoko menambahkan, pengertian investasi adalah penempatan sejumlah dana dengan harapan dapat memelihara, menaikkan nilai, atau memberikan return yang positif. Sedangkan menurut Webster, investasi adalah penanaman uang dengan harapan mendapat hasil dan nilai tambah.

“Saat ini terjadi pergeseran investasi konvensional ke investasi online. Di zaman yang serba online seperti saat ini, semua hal bisa dilakukan secara online, termasuk diantaranya investasi online,” jelasnya.

Ia menambahkan, investasi yang dilakukan secara online tersebut, dimaksudkan untuk mempermudah para investor menanam modalnya. Melakukan penanaman modal tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari perusahaan yang ditanami modalnya.

Dengan demikian, hal ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin menambah penghasilan sampingan, tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Saat ini terdapat banyak aplikasi online yang dapat membantu mempermudah aktivitas investasi tersebut seperti contohnya Ajaib, Bareksa, Halofina, Investree.

“Pastikan aktivitasnya sudah diawasi oleh lembaga terpercaya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), guna meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi. Manfaat investasi online yakni mudah diakses dan cepat, minimum investasi terjangkau, melewati batas negara, edukasi investasi dan monitoring investasi,” paparnya.

Adapun cara aman berinvestasi online, yakni dengan memilih investasi online yang tepat, menilai kredibilitas broker, memahami skema investasi online, memahami tingkat risiko investasi online dan melakukan diversifikasi investasi online.

Yoga Regawa Indra turut menjelaskan, sebagai seorang investor pemula harus memiliki mindset konservatif, moderat, dan agresif. Hal ini cukup memengaruhi investasi bodong yang sukses di Indonesia.

“Budaya ingin serba instan masyarakat kita, dimana investasi bodong dengan profit besar walaupun tidak rasional, akan jauh lebih menarik dari real investasi yang returnnya lebih rasional,” ungkapnya.

Menurutnya, di balik budaya “mudah dikadali”, mayoritas masyarakat kita juga punya budaya yang sangat menarik dan cocok untuk ditipu, yaitu ikhlas, ridho, sudah takdir, sehingga dapat menjadi senjata player skema Ponzy, invetasi bodong dan sejenisnya untuk membuat mereka terjatuh ke lubang yang sama.

“Ciri-ciri investasi bodong yakni too good to be true, mendesak untuk bergabung, rekam jejaknya fiktif, memanfaatkan public figure, tidak ada batasan rekrutmen (real bisnis jumlah distributor atau agen besar, bahkan reseller biasanya dibatasi dan nama perusahaan biasanya jadi nick name atau kepanjangan nama,” ujarnya.

Keamanan digital

Sebagai pembicara terakhir, Antonius Andy menjelaskan, digital safety merupakan kemampuan individu dalam mengenali, memolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

“Tips aman investasi online yakni memilih investasi online yang tepat, menilai kredibilitas broker, memahami skema investasi online, memahami tingkat risiko investasi online dan melakukan diversifikasi investasi online,” pungkasnya.

Dalam sesi KOL, Ryan Maharyadi berpesan, kalau kita tidak paham tentang bentuk investasi, sebaiknya jangan dulu nekat. “Saya pernah punya pengalaman yang kurang mengenakkan juga dalam investasi yaitu mengalami kerugian puluhan juta. Semenjak kripto banyak dibicarakan namun saya tidak percaya dengan easy money, dan lebih memilih untuk menghindari,” imbuhnya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Inggil menanyakan, mengapa investasi lebih menarik dibandingkan dengan menabung?

“Karena investasi itu memberikan janji-janji bahwa profit yang tinggi, biasanya millennial ini mempunyai idola yang melakukan investasi pada suatu platform, seharusnya hal ini tidak dipengaruhi dari influencer karena tidak semuanya kita harus ikuti. Pertama kita harus menganalisis sendiri, dan harus menggali ilmunya,” jawab Antonius.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Serang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.