Era digital meniscayakan tiga hal sekaligus, yaitu kompetisi, kolaborasi, dan inovasi. Oleh karena itu, media digital dan internet harus diisi dengan konten-konten yang terus menyebarkan pemahaman untuk membangun karakter secara baik.
Penyebaran materi hoaks, provokatif, dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan harus dibatasi ruang geraknya. Kita sebagai pengguna media digital jangan sampai terjebak pada “lubang hitam” media sosial sehingga acuh dan apatis terhadap lingkungan sekitar. Cara yang paling mudah dengan tidak menghasilkan ataupun ikut menyebarkan berita-berita yang bersifat bohong atau negatif.
Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Cerdas dan Bijak Berinternet: Pilah-Pilih Sebelum Sebar”. Webinar yang digelar pada Kamis, 19 Agustus 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.
Dalam forum tersebut hadir Dr Bevaola Kusumasari MSi (Pengajar FISIPOL UGM dan IAPA), Dr Achmad Maulani MSi (Staf Ahli Wakil Ketua DPR RI), Reza Sukma Nugraha MHum (Pengajar Universitas Sebelas Maret), Novita Sari (Aktivis Kepemudaan Lintas Iman), dan Gilbert Pangalila (Mister Indonesia 2017) selaku narasumber.
Dalam pemaparannya, Bevaola Kusumasari menyampaikan bahwa penerapan konten kreatif lokal dengan jeli di era digital dapat menjadi sumber inspirasi. Para pelaku industri maupun generasi muda perlu memperluas wawasan dan mengasah keterampilan sehingga dapat menghasilkan konten yang bagus, menarik, dan memiliki nilai jual.
Agar dapat membangun konten positif, lanjutnya, kita perlu perbanyak portal internet dengan konten-konten yang bermuatan pendidikan untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat; dan konten positif yang dapat memengaruhi perubahan perilaku masyarakat ke arah lebih baik, karena manusia itu pada hakikatnya belajar.
“Jenis konten positif dapat berupa konten yang sifatnya inspiratif, edukatif, informatif, dan menghibur. Beberapa tindakan melawan konten negatif yang dapat dilakukan adalah dengan membedakan motivasi dalam mencari informasi, mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi, menjala informasi yang bermanfaat, dan jangan mengakses informasi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.
Gilbert Pangalila selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa selain bekerja mengelola sebuah tempat olahraga di Bogor, ia juga sibuk meng-influence tentang cara hidup sehat selama di masa pandemi. Menurutnya dampak positif berinternet sebenarnya banyak, tetapi hanya kalau kita bijak dalam menggunakannya. Sedangkan dampak negatifnya juga banyak.
Namun baginya, internet sangat bermanfaat untuk dirinya dan pekerjaannya. Ia dapat membaca informasi yang positif yang membuat dirinya terus berkembang. Ia pun menyampaikan saran untuk sering mencari informasi yang positif dan pilah-pilih lagi dalam memberikan informasi kepada sesama pengguna media digital.
Salah satu peserta bernama Anggini menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana peran generasi milennial agar bisa memanfaatkan ruang kreasi digital ini sebagai sarana mengasah soft skill kita untuk bisa berkembang maju? Bagaimana caranya agar ruang literasi digital ini bisa dijadikan konten yang produktif dan inspiratif khususnya untuk anak muda?”
Bevaola Kusumasari menjawab, kita harus membuat konten dan mencari ide yang positif terlebih dulu. Produktif di era digital itu bisa berupa belajar online, freelance, dan industri kreatif. Soft skills di industri kreatif yaitu kemampuan adaptasi. Kita juga harus mempunyai komunikasi yang baik. Produktif itu harus fokus pada hal positif, maka dari itu kita harus mengisi kegiatan kita dengan hal-hal yang positif.
“Kita juga bisa mencari ide dan membuat konten-konten yang positif untuk diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita,” jawabnya.
Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]