International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia 2018 akan digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta pada 7–9 Desember 2018. Pameran elektronik yang diadakan untuk ketiga kalinya ini diharapkan dapat menjadi sarana kerja sama antarpelaku industri elektronik Indonesia, China, dan Hong Kong.
Pameran elektronik yang menempati area seluas 9.000 meter persegi ini akan diikuti oleh lebih dari 175 peserta pameran dari Indonesia, China, dan Hong Kong. Selain sarana kerja sama bagi pelaku industri elektronik seperti dealer, pebisnis, penjual ritel, serta distributor besar dan kecil, pameran yang menargetkan 10 ribu pengunjung ini juga menjadi ajang untuk menampilkan beragam inovasi, baik produk baru maupun purwarupa yang bisa dicoba secara langsung.
Mewakili panitia penyelenggara, Vice President Shenzhen CZE World Trade Exhibition co Ltd Yan Han mengatakan, ajang ini menjadi platform kerja sama perdagangan ekonomi di Indonesia dan seluruh wilayah Asia Tenggara. Pameran ini juga bertujuan membantu pengusaha elektronik Indonesia mendapatkan produk berkualitas.
“Di ajang ini, kami juga menggelar beragam kegiatan guna membantu peserta pameran dalam berinteraksi lebih intens dengan pembeli agar tercipta peluang bisnis yang lebih besar. Bekerja sama dengan Indonetwork, kami menyelenggarakan forum interaksi business to business bagi para peserta pameran,” ujar Han di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Sementara itu, Direktur Utama PT Surya Dirgantara Sukses Siswadi selaku perwakilan penyelenggara asal Indonesia berharap agar pameran ini mampu berbuat banyak bagi industri elektronik di Indonesia. “Dari awal, konsep pameran ini adalah untuk mengajak pengusaha dari China agar mau bekerja sama dengan pengusaha lokal, dan membangun pabrik di Indonesia.”
Siswadi menambahkan, dengan adanya kerja sama kedua belah pihak, pelaku bisnis Indonesia dan China, diharapkan memberikan nilai positif bagi perekonomian negara. “Kami mengharapkan pameran ini dapat meningkatkan ekonomi kedua negara, bisa menciptakan lapangan kerja, dan menguntungkan kedua pihak.”
Indonesia merupakan salah satu negara yang memikat para pelaku industri elektronik untuk mengembangkan usahanya, termasuk China. Hal ini karena masyarakatnya dianggap sebagai salah satu pengguna barang elektronik terbesar. Tak berlebihan apabila salah satu perusahaan elektronik asal China, Oppo, membangun pabriknya di Indonesia.
Produk dan pelatihan
Pameran yang diselenggarakan selama 3 hari tersebut menampilkan sejumlah kategori produk. Mulai dari alat komunikasi dan aksesorinya, komputer, perangkat lunak dan perangkat keras, peralatan elektronik portabel, gaming dan peralatannya, wearables, smart technology, hingga komponen listrik dan materialnya. Pengunjung juga bisa mencoba produk menarik, seperti printer 3D, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), virtual reality, drone, dan peralatan rumah tangga.
Sementara itu, pada pelatihan digital marketing, peserta pameran akan diperkenalkan dengan anggota-anggota Indonetwork. Pada 8 Desember 2018, akan digelar Konferensi International Electronics Supply Chain dengan topik menarik yang dapat mempercepat bisnis melalui e-commerce. JD.id, salah satu pelaku e-commerce di Indonesia, juga menyuguhkan acara media e-commerce yang dapat dijadikan wadah bagi pelaku bisnis serupa dalam mengembangkan sayapnya di Indonesia.
Menariknya lagi, pengunjung pameran berkesempatan mendapatkan lucky draw dengan hadiah-hadiah menarik, di antaranya 6 tiket perjalanan Jakarta–Hong Kong PP, 6 unit sepeda elektrik, 6 unit ponsel Oppo, 6 unit TV LED, dan 5 buah kupon JD.id dengan total hadiah Rp 35 juta. Sementara itu, hadiah utama yang disediakan adalah berupa 1 buah iPhone XS Max yang disponsori oleh JD.id.
Pameran elektronik ini juga dijadikan momen yang tepat bagi Oppo untuk meluncurkan kampanyenya, Oppo Mimpi Jadi Gampang. Pada kampanye ini, Oppo menyediakan 65.000 hadiah dan hadiah utama berupa 2 unit rumah seharga Rp 1 miliar. [BYU]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 Desember 2018.