Sebagai pusat ekonomi, Jakarta berkembang pesat. Namun, sebagai area permukiman, daya tampungnya terus menyusut. Daerah-daerah penyangga pun tumbuh untuk merespons kebutuhan hunian sekaligus menawarkan ruang yang lebih manusiawi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2017, kepadatan penduduk DKI Jakarta mencapai kisaran 15 ribu jiwa per kilometer persegi. Dalam beberapa tahun ke depan, ruang permukiman akan kian jenuh. Pengembangan daerah satelit untuk menyokong Jakarta adalah mutlak untuk mendukung keberlanjutan wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Saat ini, orang yang dalam kesehariannya melakukan aktivitas utamanya di Jakarta banyak yang memilih tinggal di area Depok, Bogor, Bekasi, atau Tangerang. Area-area yang berjarak 30–60 kilometer dari Jakarta.
Pada sejumlah daerah, selisih jarak itu disiasati dengan moda transportasi yang cukup memadai, seperti kereta api. Dengan begitu, waktu tempuhnya pun bisa ditoleransi, sekitar 60– 90 menit ke Jakarta. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, akses tol juga menjadi faktor pertimbangan penting untuk memilih hunian di luar Jakarta.
Di luar persoalan jarak, sebenarnya banyak pula keuntungan tinggal di daerah sub-urban. Kawasan yang belum terlalu padat memungkinkan pengembangan yang lebih terencana sehingga kelak area menjadi lebih teratur. Polusi udara pun tidak separah area perkotaan. Karena ruang belum jenuh, daerah resapan dan ruang terbuka hijau di kawasan satelit pun dapat dialokasikan sejak awal sehingga dampak lingkungan dapat diantisipasi. Tak heran, justru di kawasan penyanggalah kualitas hidup terjamin lebih baik.
Tangerang menjadi salah satu kawasan satelit yang grafik pertumbuhannya paling menanjak. Selain Bumi Serpong Damai, Alam Sutera, Gading Serpong, dan Karawaci, daerah Pasar Kemis, Cikupa, mulai menunjukkan tajinya. Sejak 2012, PT Delta Mega Persada, member Alam Sutera Group, mengembangkan Suvarna Sutera, kota baru seluas 2.600 hektar di barat Jakarta.
Suvarna Sutera adalah kawasan hunian terintegrasi yang mengedepankan kualitas dan pertimbangan lingkungan dalam membangun areanya. Kawasan ini terletak di jalur perdagangan Jakarta menuju Merak, dengan akses tol langsung yang berjarak hanya 500 meter dari pintu keluar Tol Pasar Kemis di Kilometer 31,5. Ke depannya, prospek Suvarna Sutera akan kian meyakinkan dengan adanya pembangunan infrastruktur pemerintah, seperti tol JORR 3 yang akan menjadi akses langsung ke Bandara
Soekarno-Hatta dan Jakarta Selatan, pembangunan LRT/MRT, dan akses tol langsung menuju bulevar Suvarna Sutera.
Arsitektur tropis
Pengembangan tahap pertama Suvarna Sutera seluas 900 hektar menghadirkan konsep hunian tropis dengan beragam fasilitas dan kawasan komersial terpadu. Hingga 2017, Suvarna Sutera telah memasarkan 4 superkluster, yaitu Padi, Jati, Padma, dan Sari. Kepercayaan konsumen tampak dari telah terjualnya hampir lima ribu unit rumah, kavling, maupun ruko.
“Suvarna Sutera selalu menjaga komitmen untuk menjaga lingkungan dan menghadirkan kawasan yang nyaman untuk para penghuninya. Kami merancang right of way (ROW) yang lebar, sistem keamanan 24 jam, dan melengkapi setiap rumah dengan jaringan serat optik,” kata Marketing & Sales Division Head Suvarna Sutera Henny Meyliana, Selasa (6/3).
Mengawali 2018, Suvarna Sutera menghadirkan kluster terbaru dengan nama Flavio. Kluster kelima di superkluster Sari ini terletak berdampingan dengan sekolah Santa Laurensia dan hanya berjarak selangkah menuju area komersial ruko Terrace 8 yang sudah ada, memberikan kemudahan beraktivitas bagi Anda sekeluarga.
Rumah tapak Flavio dibangun dengan pemahaman arsitektur yang baik tentang iklim tropis di Indonesia dengan merespons cuaca panas dan hujan, juga memperhatikan sirkulasi udara dan cahaya. Arsitektur tropis ini dipadukan pula dengan gaya bangunan Italia modern. Flavio sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti emas.
“Ciri rumah Italia modern adalah ruang-ruang yang lapang. Begitu juga rumah-rumah di kluster ini. Kamar tidurnya dari tipe terkecil berukuran mulai dari 3 meter x 5 meter. Ruang-ruang lain juga terkesan luas karena cenderung tanpa sekat,” kata Marketing Communication Deputy Department Head Suvarna Sutera Stephanus.
Material tekstur bata merah, kaca, dan dinding berwarna putih yang digabungkan dengan warna tua pada bagian eksterior rumah kian memberikan kesan modern dan hangat pada rumah-rumah di Flavio. Rumah dua lantai ini juga dirancang untuk mengoptimalkan setiap ruang yang tersedia dengan mengutamakan koneksi antara ruang interior dan eksterior tanpa mengesampingkan ruang terbuka hijau. Selain halaman depan, rumah ini memiliki taman belakang yang dipisah hanya dengan pintu kaca sehingga cahaya dapat masuk dengan optimal. Jendela dan bukaan-bukaan yang didesain mengikuti kaidah ventilasi silang menjamin lancarnya sirkulasi udara.
Aspek lain yang direncanakan dengan matang adalah overstek atau teritisan. Overstek adalah salah satu ciri bangunan tropis yang berfungsi melindungi dinding dan kusen dari cuaca yang terlalu terik atau hujan. Overstek juga mampu membatasi intensitas cahaya matahari yang masuk agar ruangan tak terlalu panas. Selain itu,
desain rumah ini juga menggunakan sirip-sirip eksterior bangunan untuk memberikan privasi dan bayangan (shade) yang cukup ke dalam ruangan.
Sebagai salah satu bentuk konsistensi Suvarna Sutera sebagai kawasan yang mendukung pembangunan yang ramah lingkungan, setiap unit rumah di Flavio telah dipasangi pemanas air tenaga surya kapasitas 180 liter. Selain itu, tiga unit CCTV juga terinstalasi pada setiap rumah untuk membuat keluarga merasa lebih aman.
Di Flavio dan kawasan Suvarna Sutera, gaya hidup yang sehat juga akan terus terjaga. Lingkungannya yang ramah bagi pejalan kaki memungkinkan seluruh anggota keluarga, bahkan anak-anak, bermain dan mengeksplorasi sekitar dengan aman. Sekolah Santa Laurensia yang memulai kegiatan belajar mengajarnya tahun ini juga terjangkau dengan berjalan kaki dari Flavio. Superkluster Sari juga memiliki sport lounge seluas 3.000 meter persegi dengan beragam fasilitas, seperti taman bermain anak, lapangan basket, kolam renang, trek joging, dan ruang serbaguna yang menjamin Anda sekeluarga dapat menikmati kebersamaan di lingkungan luar yang asri. Di kawasan Suvarna Sutera juga segera hadir beragam fasilitas, seperti pusat area komersial, rumah sakit, pasar swalayan, dan SPBU.
Kluster Flavio akan diluncurkan pada 22 April 2018. Tersedia beragam hadiah langsung menarik untuk semua pembeli, termasuk emas 5 gram dan e-toll senilai Rp 1 juta. [IKLAN/NOV]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 19 Maret 2018