Potensi sumber daya alam Kalimantan Tengah (Kalteng) sangat kaya dan melimpah. Namun, hal tersebut tidak memiliki arti apa-apa jika tidak dikelola dengan maksimal, apalagi tidak ada langkah dan terobosan besar dalam memaksimalkan pengelolaan potensi alam yang ada.
Hal tersebut diutarakan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat meninjau budi daya ikan lokal di Desa Danau Sadar, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Jumat (3/12/2021).
Gubernur H Sugianto Sabran terus berupaya melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam mengembangkan potensi dan kekayaan alam yang ada di Kalteng.
Kali ini, Gubernur dua periode tersebut melakukan kunjungan kerja ke DAS Barito untuk melihat langsung potensi daerah yang menonjol sesuai dengan karakteristik daerahnya untuk dikembangkan. Upaya tersebut tidak lain adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat setempat secara khusus, dan kesejahteraan masyarakat Kalteng pada umumnya.
Apa yang diungkapkan Sugianto Sabran sangatlah beralasan, terlebih jika ibu kota negara baru di Kalimantan Timur terealisasi dalam beberapa tahun ke depan.
“Kita harus mempersiapkan semuanya apabila perpindahan ibu kota negara (IKN) baru terealisasi, Kalteng harus ambil bagian dan menjadi bagian penting dari IKN. Sektor perekonomian harus tumbuh, kita sudah ditetapkan oleh Presiden untuk proyek strategis nasional program estate, sekarang tinggal kita, kemauan kita untuk melaksanakannya dengan baik,” tutur H Sugianto Sabran.
Melansir m.bisnis.com, Indonesia terus bergerak maju dengan rencana untuk merelokasi IKN ke Kalimantan Timur pada pertengahan 2024, setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) dan rencana keseluruhan mendekam cukup lama di tengah merebaknya SARS-CoV-2, atau pandemi Covid-19. Di dalam RUU yang baru saja disampaikan ke DPR RI September lalu ini, Pemerintah Indonesia berencana untuk memindahkan IKN dari DKI Jakarta ke area seluas 56.180 hektar di Provinsi Kalimantan Timur.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Sugianto Sabran-Edy Pratowo terus melakukan upaya dan terobosan potensi daerah, dengan menitikberatkan karakteristik daerah masing-masing.
Sebagaimana halnya di Kabupaten Barito Selatan, Desa Danau Sadar sangat potensial dalam pengembangan budi daya ikan. Namun, menurut Sugianto, pengembangan budidaya harus dilakukan maksimal dengan manajemen modern serta jangan melupakan peran teknologi yang sudah sedemikian maju saat ini.
“Danau Sadar ini luar biasa, harus dikembangkan secara komprehensif, jangan berhenti pada urusan budidaya ikan saja, kembangkan secara terintegrasi dengan sektor lain, pariwisata, misalnya, apalagi danau ini sungguh bagus, panoramanya sangat indah. Dengan demikian, perekonomian di sekitarnya akan tumbuh,” ucap Sugianto.
Sebagai tindak lanjut kunjungan kerja Gubernur, dalam waktu dekat akan digelar rapat bersama para Bupati Das Barito membahas potensi apa saja yang ditonjolkan di Das Barito.
“Akan disusun perencanaan yang matang, komoditas apa saja yang ditonjolkan di Das Barito, seperti pertanian secara luas, palawija, umbi-umbian, termasuk budi daya ikan lokal di Desa Danau Sadar ini,” pungkas Gubernur.
Sebagaimana diketahui, pada lokasi di Desa Danau Sadar tersebut sudah ada cikal bakal budi daya ikan lokal. Budi daya ikan lokal yang ada di daerah ini berupa budi daya ikan keramba dengan komoditas ikan jelawat dan ikan toman yang masih dibudidayakan secara tradisional.
Desa Danau Sadar Kabupaten Barito Selatan, memiliki kondisi wilayah, topografi, dan sumber daya alam yang sangat layak untuk dikembangkan, khususnya sektor perikanan yang terintegrasi.
Selama kunjungan di Kabupaten Barito Selatan, Gubernur didampingi Bupati Barito Selatan H Eddy Raya Samsuri, kepala perangkat daerah terkait provinsi dan kabupaten. [*]