Setiap barang memiliki kisah yang lahir dari pengalaman, gagasan, juga cinta. Barang-barang itu tak sekadar secara fungsional memenuhi kebutuhan, tetapi juga menginspirasi.

Beberapa tahun lalu, Mark Ong mungkin tampak seperti pemuda biasa yang gemar bermain skateboard. Dengan papan berodanya itu, ia kerap menjelajah jalanan dari Supreme Court ke Padang, Singapura. Ketika berseluncur, pikirannya juga sibuk. Kadang ia mempertanyakan norma dan otoritas, atau memunculkan ide-ide liar yang kelak menjadi titik berangkatnya membuat sebuah karya besar.

Pada 2003, Mark yang memang senang melukis menciptakan sneaker dengan merek SBTG. Sebelumnya, ia dikenal karena memenangi kompetisi desain sneaker di Nike Talk Forum. Kemenangannya menarik perhatian dari industri sneaker dan penggemar sepatu jenis ini.

Foto-foto dokumen Singapore Tourism Board

Kini, SBTG dikenal dengan merek yang memungkinkan orang memesan sneaker dengan desain manasuka. Studio SBTG juga menyediakan beragam produk lain, seperti pakaian, kaos kaki, dan barang-barang berbahan dasar kulit.

Mark juga setia pada akarnya. Ketika ditanya tentang ambisinya, pria berusia 37 tahun ini berkata, “Saya adalah seorang patriot. Dan saya suka melakukan sesuatu untuk membuat Singapura lebih dikenal. Sebagai desainer, saya merasa punya kewajiban untuk menjadi bagian dalam membentuk budaya Singapura. Saya akan merasa mendapatkan kepuasan ketika melakukan sebuah proyek untuk komunitas ini.”

Kegemaran Mark berseluncur membentuk kepribadiannya. Ia mengatakan, berseluncur mengajarinya untuk berpikir independen. Etos kerja pun dipelajarinya dari berseluncur.

“Saya selalu mengaitkan prinsip saya dengan berseluncur. Kita harus jatuh dulu sebelum bisa menguasai triknya. Sesederhana itu,” kata Mark.

Gudang kreativitas

Industri kreatif di Singapura sedang bergairah. Tak hanya SBTG, ada banyak produk lain yang dikreasikan dengan unik. Produk-produk lokal yang dikerjakan dengan memadukan warisan budaya, kultur lokal, dan modernitas ini meniupkan napas baru untuk industri ritel Singapura.

Ada beberapa gerai lokal yang layak Anda kunjungi ketika mencari sesuatu yang otentik. Misalnya, Bynd Artisan. Gerai ini menyuguhkan ruang kreatif agar Anda bisa memesan buku catatan (notebook), aksesori dari kulit, atau peralatan tulis dengan desain manasuka. Pesanan Anda akan langsung dikerjakan dan selesai dalam waktu kurang dari 30 menit.

Anda bisa juga mengunjungi Keepers. Tempat yang terletak di National Design Centre ini menjadi rumah bagi produk-produk desain lokal kolektif. Di sini, Anda yang mengincar produk fashion dan kecantikan dapat menemukan perhiasan dari Carrie K atau perawatan kulit Frank Skincare.

Penggemar kuliner akan tergoda dengan ragam pasta rempah dari Batu Lesung Company atau cokelat Demochoco. Bagi Anda penyuka dekorasi rumah, pastikan lihat koleksi Hinika yang diinspirasi ruang bermain Singapura yang ikonik atau kertas dindin Onlewo yang banyak dipengaruhi corak warisan budaya.

Temukan lebih banyak inspirasi dengan menyambangi gerai Ong Shunmugam Flagship, produk pakaian perempuan yang didesain dengan kesungguhan dan ketelitian. Dirancang dan dibuat di sejumlah negara di Asia, produk ini menggabungkan teknik jahit tradisional dengan warna-warna dan model yang modern.

Kini giliran memanjakan indera penghidu dan di saat yang bersamaan menunjukkan karakter Anda. Sifr menjadi tempat yang layak dituju untuk membuat parfum Anda sendiri. Tempat ini serupa laboratorium yang akan meramu aroma yang pas, khusus untuk Anda. Siapa tak tergoda?

Dengan hidupnya gerai-gerai lokal ini, Singapura pun jadi tempat yang kian lengkap untuk pelesir dan berbelanja. Merek-merek kelas dunia maupun produk-produk lokal yang dikreasikan dengan sepenuh hati layak jadi incaran. [*/NOV]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 September 2017