Semangat muda, kepedulian sosial, dan inovasi bertemu dalam satu wadah: Genera-Z Berbakti. Melalui program ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam pengembangan desa wisata di Indonesia.
Dari lebih dari 250 proposal yang masuk dari 98 perguruan tinggi, terpilih empat tim pemenang yang akan mengimplementasikan ide mereka di desa binaan Bakti BCA. Keempat tim berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Keempat tim tersebut berhasil melalui proses seleksi dan penjurian yang ketat di hadapan panelis ternama: Duta Bakti BCA Nicholas Saputra, aktris dan pengusaha Happy Salma, serta ilmuwan Prof Yohanes Surya. Proses penjurian dapat disaksikan melalui tautan berikut ini.
Mereka kini siap mengabdi selama satu bulan di desa yang telah ditentukan, dengan berbagai inovasi yang telah dirancang sesuai potensi dan tantangan lokal masing-masing wilayah.
UI: Program Savana
Tim UI akan berkarya di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri, Jawa Timur, melalui program “Savana: Sustainable Action for Village, Agriculture, Nature, and Health”.
Program ini menggabungkan pendekatan edukatif dan ekologis, seperti pembelajaran di alam terbuka, pengelolaan sampah, gaya hidup sehat, serta pelatihan pembuatan pestisida dan pupuk organik. Tak hanya itu, mereka juga menghadirkan pelatihan bahasa Inggris bagi warga, memperkuat potensi desa sebagai destinasi wisata edukatif dan ramah lingkungan.
Unsrat: Derawan sehat dan hebat
Tim dari Unsrat membawa misi sosial dan teknologi ke Desa Wisata Pulau Derawan, Kalimantan Timur. Dengan tajuk “Derawan Sehat, Derawan Hebat: Bakti Nyata untuk Negeri”, mereka merancang tiga program unggulan, yakni Bakti Mengalir, Bakti untuk Bumi, dan Bakti Cilik.
Bakti Mengalir menyasar penyediaan air bersih melalui sistem filtrasi keramik dan UV Sterilizer. Bakti untuk Bumi mengusung teknologi pemilahan sampah berbasis IoT, pembuatan biogas, dan arang briket dari limbah lokal.
Sementara Bakti Cilik menargetkan keluarga dan anak-anak melalui edukasi tengkes (stunting), game digital, pemantauan gizi, dan demo masak makanan pendamping ASI (MPASI). Kombinasi antara solusi teknologi dan kepedulian sosial ini menjadi kekuatan utama program mereka.
Unila: Pendekatan berbasis teknologi
Di Desa Wisata Teluk Kiluan, Lampung, tim Unila mengusung pendekatan berbasis teknologi dalam program “Smart Reef Initiative”. Mereka berinovasi dengan pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk memetakan dan memantau terumbu karang buatan yang sekaligus difungsikan sebagai sistem peringatan dini tsunami.
Program ini tak hanya berdampak pada mitigasi bencana, tetapi juga memperkuat konservasi laut dan daya tarik wisata bahari di Kiluan.
UGM: Transformasi digital
Tim UGM memilih pendekatan transformasi digital dan pelestarian budaya Melayu sebagai fokus program mereka di Desa Wisata Dayun, Riau.
Dengan tema “Optimalisasi Pengembangan Wisata Berbasis Digital dan Pusat Budaya Melayu”, mereka mengadakan pelatihan digital marketing, storytelling budaya, hingga penyelenggaraan festival budaya. Program ini bertujuan mendorong masyarakat lokal untuk menjadi subjek utama dalam pengembangan wisata berbasis identitas budaya yang kuat dan teknologi digital yang relevan.

Komitmen berkelanjutan
Keempat program tersebut akan didampingi oleh BCA melalui sesi bootcamp sebelum pelaksanaan di lapangan. BCA berharap program Genera-Z Berbakti dapat menjadi ajang kolaboratif antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat desa untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Di akhir kegiatan, para peserta diwajibkan menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus jembatan untuk keberlanjutan program di masa mendatang.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn menjelaskan, program ini merupakan cerminan dari komitmen BCA dalam mendukung ide-ide segar dari generasi muda untuk mengatasi tantangan sosial secara nyata.
“Aspirasi dari generasi muda merupakan sumber gagasan segar dan inovatif. Keterlibatan mereka diharapkan dapat mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Hera.
Bakti BCA
Program Genera-Z Berbakti merupakan bagian dari inisiatif Bakti BCA, yang selama ini telah berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui lima pilar utama: Bakti Pendidikan, Bakti Kesehatan, Bakti Budaya, Desa Bakti BCA, dan Bakti Lingkungan.
Melalui program-program ini, BCA meyakini bahwa ketika individu diberdayakan, mereka akan mampu memberdayakan komunitas dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Genera-Z Berbakti membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga mampu menghadirkan solusi konkret di tengah masyarakat. Dari pegunungan Jawa Timur hingga pulau di Kalimantan Timur, dari pesisir Lampung hingga desa budaya di Riau, semangat pengabdian dan inovasi generasi muda kini telah menyatu dalam denyut pembangunan desa-desa Indonesia.