Tentu kita ketahui bahwa generasi muda Indonesia memiliki talenta yang beragam, dan dengan talent aitu, mereka akan dapat melakukan apapun, apalagi didukung dengan kecanggihan teknologi dan literasi digital. Talenta tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi akademis maupun non-akademis.

Walau begitu, tidak semua kelebihan itu dimiliki semua orang; ada orang yang memiliki kelebihan di otak kiri dan ada juga yang lebih berkemampuan berdasarkan otak kanan. Sebagai generasi penerus bangsa, kita didorong untuk saling melengkapi kekurangan sesama melalui kolaborasi demi mendukung kemajuan bersama.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Adaptasi Pembelajaran di Masa Pandemi”. Webinar yang digelar pada Kamis (26/8/2021) pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Ziaulhaq Usri, Lc. (Guru Global Islamic School 3 Yogyakarta), Haswan Boris Muda Harahap, S.I.P., M.Si. (Dosen Vokasi Institut STIAMI Jakarta), Ridwan Muzir (Peneliti & Pengasuh tarbiyahislamiyah.id), Yuli Setiyowati (Kaizen Room), dan Sandra Olga (Presenter & Entrepreneur) selaku narasumber.

Kendala orangtua

Dalam pemaparannya, Ridwan Muzir menyampaikan, “Kendala yang banyak dialami oleh para orangtua dalam mendampingi anaknya belajar di era pandemi adalah anak seringkali tidak fokus dan cepat bosan. Selain itu, orangtua pun kadang belum begitu menguasai materi pelajaran, serta tidak mempunyai kompetensi pedagogi dan literasi digital. Hal tersebut biasanya karena adanya keterbatasan ekonomi dan infrastruktur teknologi.”

Tidak dapat dimungkiri, ungkap Ridwan, orangtua pun harus membagi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang lain. “Walau begitu, orangtua dapat memiliki peran yang sangat membantu dengan membangun suasana harmonis dan dialogis dalam keluarga, serta rasa ingin tahu dan rasa penasaran anak dengan ikut belajar agar ia semakin semangat menjalani pembelajaran online selama pandemi ini.”

Sandra Olga selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan, di era pandemi ini, mau tidak mau kita harus mengefisiensikan waktu di era online. Menurut pengalamannya, sekarang kalau ingin mendapatkan sertifikat sudah bisa mendapatkan secara online, melalui les online dalam rangka mendapatkan ilmu dan juga untuk memberikan ilmu. Kita sebagai pengguna media digital dapat mengadakan les online secara barengan. Kita bisa dapat belajar sesuatu yang unik dan membuat kita semakin semangat dan tidak bosan selama di rumah saja.

Ia merasa, selama pandemi ini ia menjadi semakin melek terhadap teknologi dan media digital, dan ia banyak mengambil hikmah darinya daripada melihat sisi negatifnya saja. Walau begitu, ia sampaikan juga bahwa kita harus lebih peduli pada waktu agar tidak terbuang sia-sia saat bermedia digital.

Kolaborasi

Para partisipan yang hadir juga dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Satria Lintang menyampaikan pertanyaan, “Di era revolusi industri ini yang serba digital, semua orang saling berkompetisi. Skill apa saja yang dibutuhkan untuk bersaing pada era ini?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Haswan Boris Muda Harahap, S.I.P., M.Si. “Kemampuan yang diutamakan di era digital seperti ini adalah kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, inovasi dan kreatif. Kita kini harus mengedepankan era kolaborasi; bersatu untuk lebih sukses bersama-sama. Era kompetisi sudah mau berakhir, maka itu orang-orang sudah beralih ke era kolaborasi agar dapat saling mendukung untuk menghasilkan lebih banyak hal yang positif.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.