Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian di Indonesia. Pada 2014, Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan ada sekitar 57,9 juta pelaku UMKM di Indonesia. Pada 2016, jumlah tersebut terus bertambah dan ikut berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 58,92 persen, serta penyerapan tenaga kerja sebesar 97,30 persen. Lebih penting lagi, sektor UMKM terbukti tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi global pada tahun 1998 dan 2008.

Mulai 2017, Danamon Peduli memperluas penerima manfaat dari program dan kegiatan investasi sosialnya melalui pelatihan dan literasi keuangan bagi pengusaha UMKM. Adapun pelatihan ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM agar lebih mumpuni dalam mengelola dan menghadapi kompetisi usaha.

Terlebih pada era di mana Indonesia telah menjadi bagian dari pasar global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA membuat persaingan bisnis UMKM menjadi lebih menantang. Untuk mendorong eksistensi UMKM dalam negeri dan produk lokal menjadi raja di negeri sendiri, dibutuhkan upaya bersama dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme pengusaha UMKM di Indonesia.

Pada pelaksanaannya, Danamon Peduli berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah khususnya Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian untuk memetakan kebutuhan pelatihan yang diperlukan oleh komunitas UMKM di lokasi pilihan tingkat kabupaten/kota. Asesmen ini penting dilakukan untuk memastikan tema dan modul pelatihan tepat sasaran. Danamon Peduli mengalokasikan anggaran sebesar Rp 250.000.000 dengan target sebanyak 400 pengusaha UMKM memperoleh pelatihan usaha dan literasi keuangan selama 2017.

“Sudah sepatutnya kita mengambil peran untuk mendukung pengembangan kapasitas pelaku UMKM, mengingat ini memiliki peran yang sangat strategis dan penting bagi pembangunan Indonesia,” tutur Restu Pratiwi, Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli.

 Pelatihan

Sejumlah pelatihan yang diselenggarakan Danamon Peduli, di antaranya Pelatihan Sertifikasi Halal untuk pelaku UMKM Kuliner Kota Balikpapan. Pelatihan ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Balikpapan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perindustrian Kota Balikpapan serta Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan & Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Kalimantan Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada 1 April 2017 dan dihadiri oleh 50 pengusaha UMKM.

Berikutnya, Pelatihan Pembukuan Usaha, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Pelatihan yang diselenggarakan pada 20 April 2017 ini dimaksudkan agar pengusaha UMKM mampu menyusun pembukuan usaha dengan baik dan benar. Hal ini akan sangat berguna ketika membangun relasi dengan bank dalam pengembangan usahanya.

Selanjutnya, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Probolinggo, Danamon Peduli mengadakan Pelatihan Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial pada 3 Mei 2017. Diikuti oleh 40 UMKM Kota Probolinggo, pelatihan ini bertujuan untuk membuka perspektif baru dan memberikan wawasan bagi pelaku UMKM untuk lebih jeli melihat perkembangan cara berkomunikasi dengan pasar, serta menyikapi peluang bisnis melalui pemasaran yang tepat dan efektif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada 26 Mei 2017, Danamon Peduli mengadakan pelatihan Pengelolaan Usaha dan Pemasaran Produk di Pekalongan. Kegiatan yang diikuti oleh 40 pelaku UMKM ini diadakan untuk mendorong pengusaha UMKM agar menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya. Pelatihan ini juga dilengkapi sesi motivasi dan sharing session dari pelaku UMKM yang sudah mumpuni dalam menjalankan usahanya. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 18 Juli 2017