Glenn Fredly merupakan nama yang besar di dunia seni musik dan pertunjukan Indonesia. Saking besarnya, banyak orang merasa mengenal sangat dekat meski belum pernah sekalipun bertemu secara langsung. Mereka kenal dan dekat dengan nyong Ambon ini lewat karya-karyanya. Siapa sangka sang musisi pergi terlalu cepat. Kabar kepergiannya menghadap Sang Pencipta pada awal April 2020 menjadi duka bagi banyak orang.

Adalah Yulius Carlo Ariobimo, sosok yang oleh teman-temannya akrab disapa Carlo. Ia punya cerita yang tidak biasa dengan Glenn Fredly. Pemuda yang saat ini menyandang status sebagai mahasiswa semester 6 di Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Pembangunan Jaya, layaknya kebanyakan mahasiswa program studi DKV, Carlo sedang sangat asyik menekuni ilmu bahasa komunikasi berbasis visual, seperti grafis desain, multimedia, dan fotografi. Ilmu dan keahlian yang membawa Carlo kenal dan dekat dengan Bung Glenn. Carlo adalah jenius di balik album artwork sampul Romansa Ke Masa Depan milik Glenn Fredly.

Publik sempat diberi tahu bahwa beberapa waktu sebelum meninggal, tepatnya pada akhir 2019, Glenn Fredly baru saja merilis album terbaru yang diberi judul Romansa Ke Masa Depan. Album yang sarat cerita dan makna kemudian jadi sangat spesial karena sekaligus jadi album terakhir Glenn. Yang sangat menarik perhatian adalah kisah di balik sampul album tersebut.

“Desain album Romansa Ke Masa Depan berbeda dengan semua album Glenn Fredly terdahulu. Dari pemilihan foto hingga konsep, gaya fotografi, dan warna yang sesuai dengan prinsip desain kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, dan irama,” ungkap Carlo.

Penekanan sampul album rekaman ini terletak pada obyek pohon bakau yang berdiri di atas lautan tepat di tengah karya desain ini. Foto pohon bakau di Pantai Walakiri, Sumba Timur, ini adalah sebuah keajaiban semesta yang menginspirasi, seperti yang dituliskan pemilik album ini di laman Instagram pribadi miliknya.

Bagi seorang Carlo, kisah Romansa Ke Masa Depan Glenn Fredly juga menjadi kisah yang tidak hanya menggelorakan insting kreatifnya sebagai desainer grafis, tetapi juga menggelitik jiwa akademisi dan membuka ruang berpikir baru baginya. Buah pemikiran Carlo dituangkan dalam sebuah jurnal berjudul “Analisa Visual Desain Sampul Album Rekaman Glenn Fredly Romansa ke Masa Depan” yang dipublikasikan di Widyakala Journal, Universitas Pembangunan Jaya pada Mei 2020.

Carlo, yang saat ini tergabung dengan Bumi Entertainment dan Glenn Fredly Musik, adalah juga the brain yang mengarahkan creative dan visual untuk acara peluncuran album Romansa Ke Masa Depan tersebut. [AYA]