Kulit indah dan sehat merupakan dambaan semua orang. Namun, keinginan memiliki kulit indah ada rintangannya juga. Faktor lingkungan yang buruk dapat merusak kesehatan kulit. Tentu saja selain faktor alami, yaitu pertambahan usia. Kulit indah dan sehat sejalan dengan kebiasaan perawatan kulit yang tepat dan alami setiap hari.

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia dengan lapisan terluarnya yang dinamakan epidermis. Epidermis adalah bagian yang berperan penting dalam melindungi kulit dari faktor-faktor perusak di luar tubuh. Di balik epidermis terdapat lapisan dermis yang disebut juga sebagai lapisan tengah kulit.

Nah, bagaimana cara menjaga kesehatan kulit yang mudah. Berikut ini, tips yang dibagikan oleh dr Natalia Primadona, SpDV, dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Royal Taruma.

Pertama, mandilah dengan menggunakan sabun yang mengandung pelembab. Misalnya, menggunakan jenis sabun bayi dan menggunakan air biasa. Sabun yang mengandung pelembab bagus untuk kesehatan kulit secara keseluruhan.

Sebaliknya, jangan menggunakan sabun yang mengandung banyak bahan antiseptik. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak orang berpikir lebih bagus menggunakan sabun yang mengandung antiseptik. Ini pemahaman yang keliru. Sebab bahan antiseptik justru dapat membuat kulit makin kering. Boleh menggunakan sabun antiseptik, tetapi penggunaaanya tidak setiap hari.

Kalau untuk wajah, sabun yang digunakan harus disesuakan dengan tipe kulit wajah. Untuk kulit wajah berminyak, misalnya, pakailah sabun yang punya efek mengelupaskan kulit. Kalau kulitnya tidak mengelupas, wajah akan terlihat kusam.

Kedua, mengonsumsi vitamin untuk kesehatan kulit. Mengonsumsi vitamin ini untuk merawat kulit dari bagian dalam. Vitamin yang dikonsumsi harus mengandung efek-efek perbaikan kulit. Selain itu, banyak mengonsumsi buah-buahan. Sebab, buah mengandung banyak antioksidan dan vitamin yang menyehatkan kulit. Dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, kebutuhan untuk nutrisi kulit dapat terpenuhi.

Ketiga, hindari sinar matahari yang menyebabkan kerusakan kulit karena adanya kandungan sinar ultraviolet dan radikal bebas. Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dari matahari pada dasarnya bersifat merusak sebagaimana efeknya dapat merusak kolagen yang terdapat di jaringan kulit dermis yang bisa membuat kulit kenyal dan lembut. Sementara itu, elastin yang bisa membuat kulit terasa kencang.

Sinar UV juga berdampak kepada proses pigmentasi kulit. Dalam hal ini, efek negatif sinar UV dapat memicu kemunculan keriput, bintik-bintik cokelat, bahkan risiko kanker kulit. Belum lagi, tingginya radikal bebas juga berperan pada pertumbuhan kanker kulit. Di sisi lain, merokok dan polusi udara dapat mengurangi kolagen dan mengakibatkan proses penuaan kulit prematur, seperti halnya efek sinar UV matahari.

Keempat, pastikan menghapus riasan pada malam hari sebelum tidur. Gunakan pembersih lembut yang tidak mengandung deterjen dan pewangi. Utamakan juga pembersih wajah yang berbahan alami. Gunakan produk pelembab khususnya untuk kulit kering tetapi untuk kulit berminyak tidak perlu memakai pelembab karena bisa menyebabkan munculnya masalah jerawat.

Kelima, selalu pakai tabir surya setiap hari walupun tidak sering beraktivitas di luar ruangan. Pada kenyataannya, langkah perawatan inilah yang terpenting untuk melindungi kulit. Pilih tabir surya dengan kandungan bahan alami dan mengandung SPF minimal 15 atau 30 untuk melindungi kulit dari sinar UV A dan UV B.

Keenam, konsumsi makanan yang sehat dan hindari stres berkepanjangan.

Ketujuh, penggunaan masker wajah hanya bersifat sementara dan efeknya tidak bisa memperbaiki kulit sampai ke lapisan bawah kulit. Masker wajah tidak bisa membuat kulit menjadi putih. Masker hanya bisa digunakan untuk menghilangkan merah dan memberi efek menenangkan sementara waktu setelah tindakan facial.