Dampak kerusakan lingkungan dan perubahan iklim semakin terasa. Banjir, kekeringan, penurunan permukaan tanah, hingga abrasi. Sebagai bentuk mitigasi, diperlukan langkah nyata seperti penanaman mangrove di pesisir.
Fakta saat tsunami menunjukkan, sejumlah lokasi yang ditumbuhi mangrove tidak mengalami kerusakan parah karena terlindungi. Namun, tanaman tersebut juga punya beberapa fungsi lain. Sebut saja mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, serta tentu saja menjadi tempat hidup dan sumber makanan beberapa jenis satwa.
Hal-hal tersebut yang antara lain mendorong PT Samsonite Indonesia pada Jumat (5/5) menanam mangrove di taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta. PR Assistant Manager PT Samsonite Indonesia Randy Siskandar mengatakan bahwa ini tak lepas dari The Great Samsonite Trade-in, program tahunan Samsonite yang memungkinkan pelanggan menukarkan koper lama yang tidak terpakai (merek apa saja) dengan potongan harga 40 persen untuk membeli koper Samsonite baru tipe Octolite.
“Tahun ini kita buat agak berbeda. Kalau dulu koper lama tersebut kami jual dan digunakan misalnya untuk membantu di bidang pendidikan atau kepada mereka yang terkena bencana alam, sekarang hasil penjualan tersebut oleh Samsonite Peduli digunakan untuk program penanaman pohon mangrove,” kata Randy.
Randy menambahkan, jika pelanggan tidak membawa koper lama, ada alternatif lain untuk ikut program Samsonite Peduli. Caranya dengan ikut memberikan donasi secara sukarela. “Jadi, customer bisa memilih mau membawa koper lama mereka atau memberikan donasi ke dalam kotak yang sudah disediakan di semua Samsonite Stores. Total donasi yang terkumpul se-Indonesia adalah Rp 71.539.600, 1.000 won, 4 dollar Singapura, 1 ringgit Malaysia, dan 10 riyals.”
Bertahap
Upaya pelestarian lingkungan berupa penanaman mangrove yang dilakukan PT Samsonite Indonesia dilakukan secara bertahap.Pada tahap pertama, ada sekitar 100 tanaman mangrove yang ditanam langsung oleh beberapa orang karyawan PT Samsonite Indonesia. Randy menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dipilih sebagai salah satu bentuk corporate social responsibility (CSR) PT Samsonite Indonesia karena kondisi lingkungan yang dirasakan semakin memburuk. Tak luput di kawasan pesisir, yang kerusakan pada wilayah ini bisa memicu bencana lingkungan. Sementara itu, Direktur PT Samsonite Indonesia Ratih Darmawan Gianda mengatakan, “Ada beberapa tahap yang akan kami lakukan menyangkut upaya pelestarian alam lewat penanaman mangrove ini. Apalagi setelah melihat langsung di lapangan, kami akan segera menjalankan tahap-tahap berikutnya.” [IKLAN/ASP]
Foto-foto : dok. Iklan Kompas/Antonius SP.
Artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Mei 2017