Perundungan (bullying) adalah intimidasi yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan sengaja berusaha untuk menyakiti korban secara emosional atau fisik. Ini biasanya terjadi berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Bentuk bullying fisik, di antaranya memukul, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan pakaian serta barang-barang milik anak yang tertindas. Sementara itu, bullying verbal semisal julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, perampasan uang jajan atau barang-barang, telepon yang kasar, hingga surat kaleng yang berisi ancaman kekerasan.

Bullying relasional seperti mengasingkan atau menolak seorang teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini bisa mencakup sikap-sikap tersembunyi, seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan napas, bahu yang bergidik, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar. Adapun cyber bullying, antara lain  meninggalkan pesan voicemail yang kejam, menelepon terus-menerus tapi tidak mengatakan apa-apa (silent calls), sampai membuat situ web yang memalukan bagi korban.

Korban bullying bisa mengalami kesakitan fisik dan psikologis, kepercayaan diri  yang rendah, malu, trauma, tak mampu menyerang balik, merasa sendiri, serba salah, dan takut sekolah. Korban merasa tak ada yang menolong. Dalam kondisi selanjutnya, korban bisa terdorong untuk mengasingkan diri atau menderita kecemasan sosial. Yang lebih parah, korban dapat muncul keinginan bunuh diri.

Terapi untuk korban bullying

Penanganan terhadap korban bullying bisa dilakukan dengan beberapa terapi. Contohnya, pertama, cognitive behavior therapy (CBT) yang bertujuan untuk menangani perilaku maladaftif dan meredukasi penderitaan psikologis, dengan cara mengubah proses kognitif. Kedua, chromatherapy yang merupakan terapi berdasarkan pada pernyataan bahwa setiap warna tertentu mengandung energi-energi penyembuhan.

Ketiga, terapi bermain untuk membantu anak mengekspresikan perasaannya, baik senang, sedih, marah, dendam, tertekan, maupun emosi yang lain. Keempat, asertivitas atau terapi untuk menumbuhkan kehidupan yang aktif dan penyesuaian diri yang adaptif dalam mengatasi kecemasan, kesulitan sosial, dan emosional.

Korban bullying yang tidak diperhatikan oleh keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitarnya makin lama akan merasa sudah tidak bisa berbuat apa-apa dan putus asa sehingga cenderung melakukan percobaan bunuh diri. Untuk itu, orangtua atau guru di sekolah perlu memberi edukasi mengenai bullying pada anak. Ini untuk membantu anak-anak mengetahui dan memahami bullying. Dengan menambah pengetahuan anak-anak mengenai bullying, mereka dapat lebih mudah mengenali saat bullying menimpa mereka atau orang-orang di dekat mereka.

Selain itu, berikan saran mengenai cara-cara menghadapi bullying seperti dengan mengabaikan pelaku, menjauhi pelaku, atau menyampaikan keberatan mereka terhadap pelaku dengan terbuka dan percaya diri (secara asertif). Anak sebaiknya didorong untuk menyampaikan masalah tersebut kepada orang-orang dewasa yang mereka percayai, baik itu guru di sekolah maupun orangtua atau anggota keluarga lainnya di rumah.

Orangtua dan guru bisa menjalin hubungan dan komunikasi dua arah dengan anak. Biasanya, pelaku bullying akan mengancam atau mempermalukan korban ketika mereka mengadu kepada orang lain, sehingga membuat korban bullying tidak ingin mengadukan kejadian yang menimpa mereka kepada orang lain. Oleh sebab itu, penting untuk menjalin hubungan dan komunikasi dua arah dengan anak, agar anak merasa aman dengan menceritakan masalah yang mereka alami dengan orang- orang terdekat mereka.

Anak juga butuh dibantu untuk menemukan minat dan potensi mereka. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan mendukung kehidupan sosial mereka sehingga membantu melindungi mereka dari bullying. [Monalisa Aryanti MPsi Psikolog-RS Santosa Central]

Untuk informasi hubungi Nova Anggreany 087822773207 atau Sonya Thamrin 082121486363. Situs web www.santosa-hospital.com.

logo rs santosa