Penggunaan teknologi selama pandemi ini sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Seperti adaptasi kebiasaan baru, sekolah maupun kuliah secara daring, serta bekerja dari rumah (WFH).

Agar dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan ini, perlu ada arahan mengenai pembelajaran pola pikir, sikap, dan perbuatan yang seimbang, khususnya dalam menggunakan media digital yang banyak membantu kegiatan sehari-hari. Kecakapan yang dibutuhkan untuk hidup di era digital tidak hanya mengoperasikan gawai dan aplikasi saja, tetapi juga berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis, serta cakap dalam kreativitas dan inovasi.

Menyikapi hal itu, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar webinar dengan tajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”. Webinar yang digelar pada Kamis, 12 Agustus 2021, diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Amni Zarkasyi Rahman SAP MSi (Dosen Universitas Dipenogoro), Dr Frida Kusumastuti (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang dan Japelidi), Dra Labibah Zain MLIS (Presiden Asosiasi Perpustakaan Penguruan Tinggi Agama Islam/APPTIS),  Encep Hanif Ahmad (Fasilitator Pelatihan I See/YPIC), dan Christy Raina (beauty content creator) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Labibah Zain menyampaikan informasi bahwa menjadi pendidik yang cerdas dan cakap digital dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, jadilah independent learner dengan memanfaatkan dunia digital untuk berprestasi di dunia pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari referensi yang kredibel, mengevaluasi informasi yang didapat, memanfaatkan informasi tersebut dengan mempertimbangkan kaidah ilmiah, dan menggunakan informasi tersebut untuk kegiatan belajar-mengajar.

“Kedua, pahami tujuan mengajar dengan mengimplementasikan strategi mengajar yang interaktif dan out of the box. Misalnya, pelajari penggunaan software pembuatan video dan infografis, dan juga manfaatkan media sosial. Ketiga, ketahui etika digital sebagai pengajar dengan menghormati dan menjaga privasi peserta didik dan jangan menyebar berita yang belum tentu benar ke grup-grup kelas maupun wali murid. Terakhir, jadilah subyek dan bukan obyek di dunia digital dengan selalu menerapkan creative thinking dan design thinking,” jelasnya.

Christy Raina selaku narasumber Key Opinion Leader mengatakan, dengan mengenal adanya teknologi dan cara menggunakannya dengan baik dan benar, kita dapat semaju sekarang. Ia menekankan bahwa teknologi sangat berperan dalam memperluas jangkauan kita, seperti masih bisa berkumpul secara virtual walau di masa pandemi. Terkait membahas kemajuan peserta didik di era digital literasi digital, ia mengatakan bahwa semua itu tergantung dari diri sendiri, karena kalau misalnya mengandalkan orang lain kita tidak dapat berkembang.

Salah satu peserta bernama Alvin Rafasya menyampaikan pertanyaan, “Bagaimana jika orangtua kita belum cakap digital dan bahkan antidigital? Tidak semua orangtua memahami dan mengikuti kemajuan digital, lalu kita sebagai anak bagaimana cara mengarahkan agar orangtua kita bisa cakap digital dan mau mengikuti perkembangan digital yang ada?”

Amni Zarkasyi Rahman menjawab, ini sebuah tantangan tersendiri bagi kita untuk memberikan sharing pengetahuan kita tentang pemanfaatan teknologi. Misalnya, dalam penggunaan HP, hal pertama yang mungkin bisa disampaikan adalah bagaimana mesin pencarian informasi literasi digital dapat membantu mereka mengakses segala informasi yang ada di dunia maya.

“Kedua, kenalkan kepada media sosial yang bisa digunakan untuk tetap berinteraksi dengan teman-temannya. Ketiga yang tidak kalah penting adalah sampaikan bahwa informasi yang ada di media sosial tidak serta merta untuk ditelan mentah-mentah. Sampaikan bahwa ada Google yang bisa membantu mereka memfilter informasi yang ada di dunia maya,” terang Amni.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]