PT Bank QNB Indonesia Tbk (Bank) melanjutkan momentum kinerja positif di 2023 dan berhasil mencetak laba pada tahun buku 2023. Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, Bank berhasil membalikkan posisi tahun lalu dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 69,2 miliar.

Pertumbuhan laba bersih Bank salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih. Sampai akhir tahun, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank tercatat tumbuh 15 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau mencapai Rp 525,64 miliar dari Rp 456,28 miliar tahun sebelumnya.

Sejalan dengan ini, Bank mencatat pertumbuhan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 3,83 persen atau naik 0,64 persen yoy.

“Perbaikan kinerja pascapandemi Covid-19 yang mulai terlihat sejak awal 2023 berhasil dijaga dengan melakukan sejumlah langkah dan menyesuaikan strategi untuk memperkuat fundamental Bank. Hasilnya, kinerja Bank saat ini berjalan sesuai jalur,” ujar Haryanto Suganda, Presiden Direktur PT Bank QNB Indonesia Tbk. “Ke depan, kami berupaya untuk melanjutkan momentum positif ini dan mencapai pertumbuhan finansial yang solid serta berkelanjutan,” lanjutnya.

Memasuki tahun politik global, Bank QNB Indonesia juga masih mewaspadai peningkatan risiko kredit, termasuk peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Untuk itu, Bank terus melakukan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif. Pengelolaan kredit Bank yang pruden mendorong rasio NPL Bank terjaga baik di level 0,77 persen pada periode ini.

Dengan terjaganya rasio NPL, beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN Bank dapat ditekan. Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 94,53 persen di tahun ini, turun 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 134,60 persen.

Sejalan dengan peningkatan laba, Bank mencatatkan pertumbuhan return on asset (ROA) sebesar 0,48 persen dan return on equity (ROE) sebesar 1,65 persen.

Di sisi lain, Bank QNB Indonesia juga berhasil menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini salah satunya tercermin dari rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 465,30 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 190,59 persen per Desember 2023. Kedua rasio ini berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100 persen.

Didukung oleh QNB Group, institusi perbankan terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika, Bank QNB Indonesia terus memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menjalankan strategi dan mengembangkan bisnisnya di masa depan.

Penguatan struktur permodalan Bank turut menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank berada di level yang sehat, yaitu 62,23 persen per Desember 2023. Hal ini menunjukkan Bank memiliki kemampuan ekspansi yang kuat.

“Kinerja positif Bank QNB Indonesia di 2023 tidak lepas dari dukungan nasabah, karyawan, dan para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham pengendali Bank, QNB Group. Untuk itu, kami atas nama manajemen Bank QNB Indonesia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank. Ke depan, komitmen kami tetap sama, yaitu untuk memberikan layanan perbankan yang bernilai tambah dan berfokus pada nasabah yang ditopang dengan tata kelola yang semakin baik untuk memastikan layanan yang lebih baik lagi bagi nasabah,” tutup Haryanto.