Sebagai bank pembangunan daerah, Bank Jateng berkomitmen tinggi untuk menjalankan perannya dan berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah. Untuk itu, bertempat di Crowne Hotel, Jalan Pemuda, Semarang, Bank Jateng menyelenggarakan Deklarasi Tax Amnesty bagi nasabah UMKM, mitra, dan keluarga besar Bank Jateng, Kamis (28/12).
Deklarasi ini diikuti oleh jajaran direksi, komisaris, karyawan, nasabah, mitra kerja Bank Jateng, dan perwakilan BPD seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Bank Daerah (Asbanda). Deklarasi ini turut dihadiri oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Mantan Direktur Penagihan Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI Jangkung Sudjarwadi.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, melalui deklarasi ini, Bank Jateng ingin mendorong keikutsertaan nasabah yang merupakan pelaku UMKM agar mengikuti amnesti pajak. Terlebih saat ini keikutsertaan pelaku UMKM dalam program amnesti pajak tahap I masih sangat kecil.
Supriyatno menargetkan hingga berakhirnya program amnesti pajak, yakni 31 Maret 2017, sekurang-kurangnya 2.000 nasabah dari 1.229 titik pelayanan Bank Jateng mengikuti program nasional ini. Demi mencapai tujuan tersebut, Supriyatno mengatakan, Bank Jateng aktif melakukan pendekatan kepada nasabah. Baru-baru ini, Bank Jateng menggelar Gathering dan Sosialisasi Tax Amnesty di Hotel Atria, Magelang, yang diikuti 145 pengusaha mitra Bank Jateng di Jawa Tengah.
“Sebenarnya kalau untuk UMKM, bukan nilainya (pajak) yang dikejar, melainkan kesadaran dan kejujuran pelaku UMKM untuk membayar pajak demi kemajuan pembangunan di NKRI,” katanya.
Supriyatno berharap, langkah yang diinisiasi Bank Jateng ini dapat dicontoh oleh bank pembangunan daerah lain di Indonesia, sehingga dapat mencapai target program amnesti pajak. Sri Mulyani mengapresiasi langkah Bank Jateng. Dia berharap peserta amnesti pajak terus bertambah terutama dari kalangan pelaku UMKM.
“UMKM, khususnya yang sudah menikmati Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah, jangan hanya menikmati KUR-nya, tapi tidak mau membayar pajak. Jika Anda ingin Indonesia maju, bayarlah pajak. Jangan hanya jadi penumpang gratis di Republik Indonesia ini,” tegasnya.
Langkah Bank Jateng juga didukung oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Jawa Tengah. Menurut Supriyatno, DJP Kanwil Jawa Tengah telah menyediakan loket khusus untuk nasabah Bank Jateng yang akan mengikuti amnesti pajak.
Dalam kesempatan yang sama, diserahkan 220 surat keterangan pengampunan pajak bagi direksi, karyawan, nasabah, dan mitra Bank Jateng yang telah mengikuti program amnesti pajak. Penyerahan dilakukan oleh Sri Mulyani, didampingi Supriyatno dan Ganjar Pranowo.
Kinerja positif
Di tengah perlambatan kondisi ekonomi nasional tahun 2016, Bank Jateng tetap mampu mencatatkan kinerja positif. Hingga 30 November 2016, laba sebelum pajak tumbuh sebesar 27,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seiring peningkatan laba tersebut, total aset Bank Jateng juga mengalami kenaikan sebesar 12,23 persen (yoy) hingga mencapai Rp 53,97 triliun, yang dikontribusi oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,62 persen (yoy) mencapai Rp 44,43 triliun. Sementara itu, penyaluran kredit Bank Jateng bertumbuh 17,63 persen (yoy) hingga mencapai Rp 36,2 triliun, dengan kenaikan pada sektor kredit konvensional sebesar 17,05 persen dan pembiayaan syariah sebesar 36,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun penyaluran kredit usaha produktif mengalami pertumbuhan sebesar 33,94 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan kredit konsumtif yang sebesar 11,84 persen (yoy). Penyaluran kredit produktif tersebut tentunya akan berkontribusi terhadap percepatan laju perekonomian, khususnya di Jawa Tengah.
Atas pencapaian kinerja positif tersebut, sepanjang 2016 Bank Jateng berhasil mendapatkan beberapa penghargaan di antaranya Titanium Trophy Award pada Infobank Award atas kinerja Sangat Bagus selama 15 tahun; The Most Efficient Bank pada Indonesian Banking Award 2016; The Reliable Bank pada Indonesian Banking Award 2016, The Best Bank in Retail Banking Service pada Indonesian Banking Award 2016, dan juara 3 kategori BUMD Listed pada Annual Report Award 2015.
Supriyatno juga dinobatkan sebagai The Best Leadership CEO Bank 2016 dan Bank Jateng sebagai bank terbaik untuk kategori Bank Kelompok Buku II dengan aset di atas Rp 25 triliun pada Anugerah Perbankan Indonesia V.
Bank Jateng merupakan satu-satunya bank yang menerima penghargaan untuk kategori business practitioner dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, Top BPD 2016 pada kategori TOP Bank dari Majalah BusinessNews Indonesia bersama beberapa lembaga dan asosiasi, dan penghargaan lainnya. [LAU]