Pelatihan Menulis Naratif yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) didukung oleh Program SKALA, Kemitraan Pemerintah Australian dan Indonesia, mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Kompas Institute digelar di Jambuluwuk Convention Hall & Resort Puncak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (20/5/2024), ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis naratif peserta, terutama dalam konteks penyampaian informasi yang efektif dan jelas.

Suasana semangat sudah terasa sejak awal terlihat dari keaktifan peserta yang datang tepat waktu dan mengikuti proses registrasi dengan tertib. Tepat pukul 08.30, acara resmi dibuka dengan seremoni singkat yang melibatkan perwakilan dari Kompas Institute, SKALA, dan Kementerian PPN/Bappenas. Pembukaan ini diikuti dengan sesi foto bersama yang makin menambah keakraban di antara peserta dan panitia.

Antusiasme yang tinggi juga terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan pilihan Kompas Institute ini. Tercatat 110 orang yang merupakan bagian dari Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas menjadi peserta pelatihan yang dibagi menjadi 2 kelas dalam 3 sesi.

Sesi pertama dimulai pukul 09.00 dengan tema “Bahasa dan Kalimat Efektif dalam Menyampaikan Pesan,” yang dipandu oleh Penyelaras Bahasa Harian Kompas Retmawati dan Lucia Dwi Puspita Sari. Materi yang disampaikan dalam sesi ini meliputi penggunaan tata kalimat yang tepat, pemilihan diksi, serta pentingnya kalimat yang singkat, padat, dan jelas.

Penyampaian materi yang interaktif, disertai dengan contoh kasus dan diskusi, membuat peserta sangat terlibat. Peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman, menunjukkan betapa relevan dan pentingnya topik ini bagi mereka.

Salah satu peserta yang juga staf Direktorat Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Anoraga Ilafi Perdana mengungkapkan pentingnya pelatihan Menulis Naratif terhadap pengaplikasian pekerjaannya sehari-hari. “(Pelatihan) ini sangat membantu pekerjaan. Ternyata banyak kata yang dulu saya anggap benar, ternyata salah. Begitu juga sebaliknya. Adanya pelatihan membuat pemahaman saya terhadap bahasa Indonesia dan kalimat efektif semakin mendalam,” ujar Anoraga.

Setelah dua jam penuh dengan pembelajaran yang intensif, peserta diberikan waktu untuk coffee break selama 15 menit. Waktu istirahat ini dimanfaatkan dengan baik oleh peserta untuk berjejaring dan berbincang santai, sebelum kembali ke sesi berikutnya.

Sesi kedua dilanjutkan dengan topik “Teknik Menulis Naratif,” yang dibawakan oleh wartawan harian Kompas Sekar Gandhawangi dan Melati Mewangi. Sesi ini berlangsung dari pukul 11.20 hingga 12.20, dan fokus pada teknik dasar menulis naratif seperti mengenal 5W + 1H dan piramida terbalik. Peserta diajak untuk memilah informasi penting, membangun gagasan, dan menyusun kerangka penulisan yang baik. Praktik menulis secara langsung dalam sesi ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk menerapkan teori yang baru saja mereka pelajari.

Waktu ishoma (istirahat, shalat, dan makan) selama 1 jam dari pukul 12.20 hingga 13.20 menjadi jeda yang tepat untuk mengembalikan energi peserta. Setelah itu, pelatihan dilanjutkan dengan sesi kuis singkat selama 10 menit yang dirancang untuk menyegarkan pikiran peserta sebelum masuk ke materi lanjutan. Salah satunya hadiah yang dibagikan dalam kuis adalah buku berjudul Salah Kaprah Berbahasa karya Retmawati, Lucia Dwi Puspita Sari, dan Tim Penyelaras Bahasa Kompas yang disambut antusias peserta pelatihan.

Pelatihan interaktif

Sesi ketiga yang dimulai pada pukul 13.30 kembali menghadirkan wartawan dan penyelaras bahasa Kompas untuk membahas teknik menulis naratif lanjutan. Selama satu jam, peserta diajak untuk mendalami contoh kasus dan melakukan diskusi mendalam. Tanya jawab yang berlangsung interaktif menambah kekayaan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan.

Pada pukul 14.30, peserta diberikan tugas untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka dapatkan. Mereka diberi waktu 30 menit untuk menyusun tulisan naratif berdasarkan panduan yang telah dipelajari. Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan peserta dalam menulis naratif.

Setelah tugas selesai, peserta kembali diberi waktu coffee break selama 15 menit sebelum memasuki sesi praktik menulis naratif yang lebih mendalam. Sesi ini berlangsung dari pukul 15.15 hingga 16.45, dan difokuskan pada praktik menulis ringkas, padat, dan bercerita. Peserta juga diminta untuk mempresentasikan hasil tulisan mereka yang kemudian didiskusikan dan dievaluasi secara bersama-sama.

Pelatihan Menulis Naratif Kompas Institute-SKALA-Kementerian PPN/Bappenas
Penyelaras Bahasa Kompas Retmawati membagikan pengalaman dan pengetahuannya sebagai ahli bahasa dalam sesi “Bahasa dan Kalimat Efektif dalam Menyampaikan Pesan”. DOK CM KOMPAS/ASEP SUJANA

Narasumber pelatihan Menulis Naratif yang juga Penyelaras Bahasa Kompas Retmawati mengutarakan kekagumannya terhadap keaktifan peserta. “Seru. Pesertanya pintar-pintar. Para peserta sangat antusias. Ini terlihat saat mereka banyak bertanya di kelas, baik terkait untuk penulisan laporan maupun tulisan populer. Beberapa ternyata sudah pernah mengirimkan artikelnya ke Kompas. Saat diminta untuk menulis, peserta juga antusias. Bahkan, mereka meminta tambahan waktu karena ingin membuat tulisan yang bagus,” tutur Retma.

Secara keseluruhan, pelatihan Menulis Naratif ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi peserta, tetapi juga menciptakan ruang bagi mereka untuk berlatih dan mengembangkan kemampuan menulis dengan bimbingan para ahli.

Riski Raisa Putra, salah satu peserta pelatihan yang juga Staf Direktorat Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, mengungkapkan harapan agar semakin banyak pelatihan yang digelar bersama Program SKALA.

“Banyak informasi dan data yang dikelola yang sehari-hari di Bappenas sehingga pelatihan ini sangat membantu untuk memproses untuk menjadi konten yang menarik untuk disampaikan ke masyarakat. Harapannya, ke depannya, ada semacam coaching yang sifatnya lebih reguler dan intensif sehingga kolaborasi ini jauh lebih produktif,” ujar Riski.

Program SKALA mendukung Kementerian PPN/Bappenas dalam memperkuat dan meningkatkan komunikasi pesan kunci kebijakan dan program pemerintah kepada publik. Melalui Pelatihan Menulis Naratif, informasi dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan efektif sehingga pesan-pesan penting dapat disampaikan dan dipahami oleh audiens yang lebih luas.

Baca juga: Belajar Menulis Cerpen melalui Penggalian Data dan Pencarian Makna