SEMARANG (9/4/2022). Momen mudik sebentar lagi mencapai puncaknya. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi tujuan mudik utama sedang menyusun beragam persiapan agar kegiatan mudik 2022 berjalan aman dan lancar.

Berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) yang dilakukan Maret lalu, diprediksi sebanyak hampir 75 juta orang berencana melakukan mudik pada Idul Fitri tahun ini. Pemerintah juga sudah mengizinkan mudik dilakukan dengan syarat pelaku perjalanan sudah menerima 2 kali dosis vaksin dan 1 kali booster.

Merespons kebijakan pusat terkait mudik ini, Provinsi Jawa Tengah melakukan koordinasi dan sejumlah persiapan untuk mengupayakan mudik yang aman dan lancar. Hal ini juga digaungkan lewat dialog Prime Topic bertema “Mudik Sehat dan Nyaman”, Kamis (7/4/2022) di Semarang.

Dialog yang digagas DPRD Provinsi Jawa Tengah ini menghadirkan pembicara Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Alwin Basri, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro, dan pengamat transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno.

Baca juga:

Tips agar Perjalanan Mudik Lebih Aman dan Nyaman

Tingkatkan koordinasi

Kebijakan mudik tahun ini disambut antusias oleh masyarakat, maka terjadinya lonjakan pun mesti diantisipasi. “Koordinasi dari Dinas Perhubungan, kepolisian, serta pemerintah kabupaten dan kota sangat penting agar mudik nyaman dan berjalan dengan lancar,” tutur Alwin.

Alwin menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait mudik, antara lain akselerasi vaksin, penggunaan sarana transportasi, dan manajemen lalu lintas. Saat ini, tampak pula meningkatnya animo masyarakat untuk mendapatkan booster vaksin. Hal ini meminimalkan risiko penyebaran Covid-19, yang meskipun tren kasusnya menurun, tetap perlu diwaspadai.

Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri

Terkait sarana transportasi, para pemudik didorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana transportasi publik untuk meminimalkan volume kendaraan di jalan raya. “Penggunaan kendaraan umum kita dorong, tidak harus dengan kendaraan pribadi. Pemudik bisa memanfaatkan transportasi umum, mudik gratis, atau mudik bersama perusahaan. Ini untuk mengurangi transportasi pribadi,” terang Alwin.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengusulkan, untuk mudik bersama, penyelenggara dapat memanfaatkan terminal sebagai titik kumpul. Dengan begitu, pengaturannya lebih mudah dan terjangkau. Dari Jabodetabek, Djoko menyebut beberapa terminal besar yang bisa dijadikan hub untuk mudik bersama, antara lain Pulo Gebang, Pondok Cabe, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, dan Baranangsiang.

Manajemen lalu lintas menjadi vital dalam mengendalikan arus mudik. Dikatakan Henggar, pemetaan peningkatan volume kendaraan dan identifikasi potensi kemacetan saat ini sudah dilakukan. Dengan bekal tersebut, kepolisian bersama-sama dengan Dishub akan mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, antara lain dengan memberlakukan sistem one way pada beberapa ruas jalan dan contra-flow untuk beberapa titik jalan tol. Persiapan ini diharapkan akan membuat mudik lebih nyaman dan lancar. [ADV-ANF/NOV]