Tari gandrung merupakan salah satu kekhasan Banyuwangi. Di kawasan yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, tari gandung acap dipentaskan. Bahkan, di sejumlah lokasi Banyuwangi dapat ditemui patung penari gandrung. Tak heran jika Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung.
Setiap tahun, Banyuwangi mengadakan festival tari gandrung, yaitu Festival Gandrung Sewu. Tak terkecuali tahun ini. Namun, ada yang berbeda dari Festival Gandrung Sewu 2018. Tahun ini, festival akan diwarnai dengan kehadiran ribuan patung penari. Festival Gandrung Sewu 2018 akan dilaksanakan 20 Oktober mendatang. Tempatnya di Pantai Boom, Banyuwangi.
1.000 patung
Perhelatan Festival Gandrung Sewu 2018 tidak lepas dari perhatian Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bahkan, mantan Dirut PT Telkom ini berencana menyaksikan event yang akan dimeriahkan ribuan penari itu.
“Ada yang baru dari event ini. Selain bisa menyaksikan atraksi ribuan penari gandrung di Pantai Boom, kita juga bisa menikmati 1.000 patung penari gandrung. Ini atraksi baru yang tidak bisa dinikmati saat festival nanti,” tutur Arief Yahya, Jumat (5/10).
1.000 patung yang dimaksud Menpar Arief Yahya berada di Taman Gandrung Terakota, Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Banyuwangi. 1.000 patung penari Gandrung ini berada di tepi sawah.
Di tempat ini, terdapat fasilitas lengkap. Cocok untuk sebuah pertunjukan. Ada fasilitas amfiteater terbuka, tempat pementasan jazz, seni tari, dilengkapi warung makan, kafe, toilet bersih, mushala, dan masih banyak lagi.
“Kehadiran taman ini membuat wisatawan bisa menikmati lebih. Setelah selesai dari Pantai Boom, datang saja ke tempat ini. Nikmati suasana yang berbeda,” paparnya.
Festival Gandrung Sewu adalah event tari kolosal yang digelar sejak 2012. Oleh Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, Festival Gandrung Sewu disebut istimewa.
“Ini event yang sangat istimewa. Karena, sejak awal digelar sudah mendapatkan rekor MURI. Kala itu, Festival Tari Gandrung memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai acara dengan jumlah penari terbanyak, yakni 1.047 penari,” tuturnya.
Tahun ini, pelaksanaan Festival Gandrung Sewu tidak akan kalah ciamik karena akan melibatkan sebanyak 1.200 penari. Para penari adalah gabungan pelajar yang ada di Banyuwangi.
“Setelah melewati kurasi, tahun ini pelaksanaan Festival Gandrung Sewu akan lebih keren. Apalagi pelaksanaannya di Pantai Boom. Sambil menyaksikan festival, wisatawan bisa berlibur,” kata Ni Wayan Giri.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan I Regional II Sumarni menambahkan, yang ditawarkan dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini akan luar biasa.
“Sebab para penari akan tampil dalam iringan musik tradisional di bibir Pantai Boom. Mereka akan menari dengan latar belakang laut Selat Bali. Tentunya ini menjadi pertunjukan spektakuler yang sangat sayang bila dilewatkan,” katanya.
Terpisah, Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, mengaku tidak sabar untuk menyaksikan event ini.
“Banyuwangi selalu mampu menggelar event berkelas. Salah satunya adalah Festival Gandrung Sewu. Ini event yang keren. Buktinya, bisa bertahan hingga 7 tahun. Dan dalam setiap pelaksanaannya selalu sukses. Makanya saya tidak sabar untuk menyaksikan kegiatan ini,” katanya. [*]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 17 Oktober 2018.